TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Wajib Tahu: 6 Tips Menjaga Kesehatan Gigi Anak

Kebersihan gigi sering dilupakan padahal penting

Freepik

Sebagai orangtua, Mama pasti sangat memperhatikan kesejahteraan anak. Salah satunya dengan memberikan makanan bergizi, pakaian yang bagus, dan pendidikan terbaik. Namun terkadang ada saja yang terlewat seperti memastikan kebersihan dan kesehatan mulut anak.

Tidak seperti orang dewasa, biasanya anak-anak belum mengetahui pentingnya menjaga kebersihan mulut. Karena alasan itu, biasanya mereka tergoda untuk tidak menyikat gigi pada waktunya. Mungkin Mama harus melewati “drama” terlebih dahulu sampai anak mau menyikat giginya sebelum tidur.

Nah bagaimana Mama dapat menjaga kebersihan dan kesehatan mulut anak? Simak ulasan berikut.

1. Makanan yang sehat

Pixabay/fotoshoptofs

Penelitian oleh Duke University menunjukkan bahwa junk food dapat menjadi penyebab utama buruknya kesehatan gigi pada anak-anak.

Menurut penelitian, anak-anak yang orang tuanya mengikuti kebiasaan sehat tidak mengalami kesulitan dengan membuat pilihan yang baik sendiri. Makanan seperti permen, soda, junk food, dan makanan kemasan dapat menghasilkan asam dan membuatnya bertahan di mulut anak, menurut American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD).

Menyajikan makanan yang sehat adalah cara terbaik untuk memastikan kebersihan dan kesehatan mulut anak.

2. Ritual sebelum tidur mencegah bruxism

Pixabay/smengelsrud

Stres pada anak mengarah pada kebiasaan menggesek gigi saat tidur atau bruxism. Penyebab stres misalnya kejadian di sekolah, dengan teman sebaya, atau situasi sosial di lingkungan. Cara terbaik untuk meredakan gejala-gejala ini adalah menanamkan rutinitas tidur yang konsisten dan membantu mereka tidur.

Ritual mendongeng, percakapan yang menenangkan, atau pijatan yang menenangkan sebelum tidur diketahui membantu tidur yang berkualitas bagi anak-anak.

3. Tetap terhidrasi

Freepik/freephoto

Dehidrasi pada anak-anak dapat menjadi awal dari kebersihan mulut yang buruk. Penumpukan kuman dan gangguan perut mengarah ke sariawan. Sariawan menyebabkan anak merasa kesakitan saat menyikat gigi sehingga mereka tidak menyikatnya dengan baik atau pun malas. Dehidrasi juga menyebabkan bruxism.

Nah, habis ini jangan lupa mengingatkan anak untuk minum ya, Ma!

4. Bangun kebiasaan sejak kecil

Freepik/prostooleh

Sebuah penelitian menemukan bahwa kebiasaan terbentuk sebelum usia 9 tahun. Anak-anak dapat dengan mudah mengembangkan kebiasaan seperti menjulurkan lidah atau bernapas melalui mulut yang dapat memiliki efek langsung pada bentuk rahang. Ketika Anda melihat anak menjulurkan lidahnya atau membiarkan mulutnya terbuka di siang hari, dengan lembut mengalihkan perhatiannya. Ingatkan dia untuk tidak melakukannya.

Di saat yang sama, Mama juga bisa menerapkan kebiasaan untuk menyikat gigi sesuai jadwal. Beri pemahaman mengapa anak perlu menyikat gigi teratur dan pentingnya kesehatan gigi bagi mereka.  

5. Biasakan kunjungan ke dokter gigi

Pixabay/Renatalferro

Jadikan kunjungan dokter gigi menjadi kunjungan yang mennyenangkan, alih-alih menyeramkan. Jangan menggunakan kunjungan gigi sebagai ancaman untuk memperbaiki perilaku buruk. Misalnya “Kalau kamu nakal, nanti Mama bawa ke dokter gigi biar giginya dibor!”.

Sekarang ini sudah banyak klinik gigi yang ramah anak sehingga anak merasa nyaman saat melakukan pemeriksaan gigi.

6. Jangan absen menyikat gigi

Freepik/nensuria

Jadikan rutinitas menyikat gigi menjadi kegiatan yang menyenangkan. Mama bisa menyiapkan sikat gigi warna-warni yang lucu dan mendongeng saat menyikat gigi. Menyikat bersama sekeluarga juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Hal ini akan membuat mereka senang sehingga menyikat gigi tidak menjadi beban bagi mereka.

Sudahkah anak rutin menyikat gigi?

Baca juga:

The Latest