TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

9 Gejala Kesehatan pada Anak yang Tidak Boleh Mama Abaikan

Bisa berpotensi pada penyakit dan gangguan kesehatan yang berbahaya

Freepik/Zinkevych

Anak-anak adalah dikenal memiliki energi yang tidak ada habisnya, dan sulit bagi orangtua untuk mengimbangi kecepatan dan kegembiraan mereka. Anak berlarian di sekitar rumah dan bermain, tetapi energinya tetap sama hingga di malam hari dan jarang mengeluh lelah.

Namun, ketika anak mama mengalami gejala yang tidak terduga, ia paling sering menunjukkan gejala kesehatan yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi, beberapa tanda mungkin menunjukkan masalah yang lebih besar.

Untuk sedikit bantuan tambahan, Popmama.com telah merangkum beberapa gejala kesehatan pada anak yang orangtua tidak boleh abaikan, yang dilansir dari laman Healthline.

Simak informasinya berikut ini!

1. Kurangnya respons terhadap suara keras

Pixabay/PublicDomainPictures

Balita tidak dapat memberi tahu Mama dengan jelas ketika ia tidak mendengar dengan benar. Namun gejala bisa terlihat jika anak tidak menanggapi setiap stimulus khususnya dari suara seperti yang Mama biasa lakukan.

Jika Mama memerhatikan bahwa anak tidak terganggu atau tidak menanggapi suara keras, buatlah janji dengan dokter anak untuk memeriksa masalah pendengaran.

2. Gangguan pendengaran

Freepik/Polya_olya

Sehubungan dengan gejala di atas, seiring bertambahnya usia anak-anak, ia seringkali diperkenalkan dengan perangkat musik pribadi, stereo keras, video game, televisi, dan bahkan jalanan kota yang bising. Hal ini dapat menyebabkan pendengaran anak yang mungkin berisiko.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 12,5 persen anak-anak usia 6 hingga 19 tahun memiliki kerusakan pendengaran permanen akibat paparan suara keras. Dalam mencegahnya, Mama dapat membantu anak menjaga kebisingan pada tingkat yang aman.

Saat anak mendengarkan lagu dengan headphone, ingatkan anak agar jangan pernah mengatur suara di atas setengah volume. Hal yang sama berlaku untuk televisi, video game, dan film. Kemudian batasi waktu yang anak habiskan di sekitar suara keras.

3. Masalah mata fokus

healthline.com

Anak kecil dan balita tidak dapat memberi tahu orangtua dengan jelas apakah penglihatan mereka kabur, atau jika mereka tidak dapat memfokuskan matanya. Tapi ada cara halus yang bisa Mama perhatikan.

Jika anak mama sepertinya tidak fokus pada objek atau mereka kesulitan menemukan objek dekat seperti wajah atau tangan, maka segera beri tahu dokter anak. Perhatikan tanda-tanda pada anak yang lebih besar seperti menyipitkan mata, kesulitan membaca, atau duduk terlalu dekat dengan TV.

Selain itu, jika anak tidak menunjukkan prestasi baik di kelas, pastikan untuk bertanya apakah ia dapat melihat papan tulis dengan jelas.

Banyak anak yang mendapatkan nilai rendah atau diberikan label “bodoh”, padahal mereka sebenarnya memiliki penglihatan buruk yang tidak orangtua ketahui. Menggosok mata terus-menerus adalah tanda lain dari masalah penglihatan pada anak.

4. Demam tinggi dan sakit kepala parah

Pixabay/Victoria_Borodinova

Anak-anak sering mengalami demam karena penyakit seperti virus perut dan infeksi ringan. Ketika demam tinggi disertai dengan sakit kepala yang sangat parah, sehingga anak sulit membuka mata, itu pertanda masalah yang lebih besar.

Segera temui dokter anak untuk menyingkirkan kondisi yang lebih serius, seperti meningitis. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang signifikan dan, dalam kasus yang parah, bahkan kematian.

Dokter anak umumnya akan merekomendasikan sebuah tes yang membantu menentukan apa yang menyebabkan gejala pada anak, serta menawarkan perawatan yang paling tepat.

5. Sakit perut

Freepik/Towfiqu999

Selain demam dan sakit kepala, sakit perut mungkin tampak umum bagi beberapa anak, terutama ketika mereka menjalani diet baru, mencoba makanan baru, atau sesekali mengonsumsi makanan cepat saji yang berlebihan.

Namun, nyeri di perut mungkin menandakan masalah yang lebih serius jika Mama melihat tingkat ketidaknyamanan ekstra pada anak, seperti:

  • Sakit perut sebelah kanan bawah
  • Muntah
  • Diare
  • Nyeri perut saat disentuh

Misalnya, jenis sakit perut ini bisa menandakan kondisi seperti radang usus buntu. Perbedaan utama antara radang usus buntu dan virus perut adalah bahwa pada radang usus buntu, sakit perut memburuk dari waktu ke waktu.

6. Kelelahan ekstrim

Freepik

Kelelahan ekstrem adalah gejala yang tidak boleh diabaikan. Jika anak mama menunjukkan gejala kelelahan atau tampaknya tidak memiliki energi seperti biasanya dalam waktu yang lama, bicarakan dengan dokter anak.

Kelelahan ekstrem dapat memiliki beberapa penyebab berbeda. Jangan remehkan keluhan ini dengan menganggap anak hanya kelelahan biasa. Dokter anak umumnya dapat menyelidiki berbagai kemungkinan, termasuk anemia, sindrom malabsorpsi, dan depresi.

Mama dapat memberikan pilihan pada anak yang lebih besar, seperti berbicara dengan dokter tanpa ada Mama di dalam ruangan. Anak yang lebih besar dan anak remaja, mungkin merasa lebih nyaman membicarakan masalah medis atau sosial tertentu dengan dokternya secara mandiri.

7. Masalah pernapasan

Freepik/User6624752

Menurut pengamatan CDC di Amerika Serikat, lebih dari 8 persen anak-anak menderita asma. Tanda-tandanya termasuk kesulitan bernapas saat bermain atau berolahraga, suara siulan saat menghembuskan napas, sesak napas, atau kesulitan pulih dari infeksi pernapasan.

Pengobatan tidak menyembuhkan asma, tetapi membantu meminimalkan gejala atau menghentikan serangan asma saat terjadi. Jika Mama melihat anak mengalami masalah pernapasan, segera bicarakan dengan dokter anak.

8. Penurunan berat badan

Freepik/Vgstockstudio

Penurunan berat badan yang tidak normal dan tidak dapat dijelaskan penyebabnya dapat menjadi gejala yang mengkhawatirkan. Fluktuasi ringan pada berat badan anak umumnya normal.

Tetapi penurunan berat badan yang dramatis dan sebaliknya bisa menjadi tanda adanya masalah. Jika Mama melihat penurunan berat badan anak yang tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan, penting untuk menemui dokter anak.

Beri tahu dokter tentang masalah penurunan berat badan anak sesegera mungkin. Dokter umumnya akan mengajukan pertanyaan kepada anak dan merekomendasikan tes untuk mencari alasan penurunan berat badan.

9. Rasa haus yang ekstrim

Freepik

Berjam-jam dihabiskan untuk berlari dan bermain membutuhkan hidrasi yang mencukupi. Tetapi ketika rasa haus menjadi sangat ekstrem adalah hal lain sama sekali.

Jika Mama memerhatikan bahwa anak memiliki kebutuhan yang tak terpuaskan untuk minum air atau tampaknya tidak dapat memuaskan rasa hausnya, temui dokter anak segera. Rasa haus yang terus-menerus dapat menjadi tanda dari kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti diabetes.

Menurut American Diabetes Association, sekitar 1,25 juta anak-anak dan orang dewasa di Amerika Serikat didiagnosa dengan diabetes tipe 1, ini bahkan lebih sering didiagnosis pada anak-anak dan dewasa muda daripada orang tua.

Rasa haus yang berlebihan hanyalah salah satu gejala diabetes tipe 1. Gejala lain termasuk peningkatan buang air kecil, kelaparan ekstrim, penurunan berat badan, dan kelelahan. Jika salah satu dari gejala ini muncul, buatlah janji menemui dokter anak.

Nah itulah beberapa informasi seputar gejala kesehatan anak yang tidak boleh diabaikan. Kunjungan dokter rutin adalah bagian penting untuk memastikan anak tetap sehat.

Walaupun anak tidak dijadwalkan untuk pemeriksaan, penting untuk menemui dokter jika anak mengalami gejala yang tidak terduga dan berpotensi serius.

Mendapatkan perawatan dini untuk kondisi kesehatan yang terganggu dapat menurunkan risiko berbahaya. Mendiagnosis dan mengobati kondisi ini dapat membantu mencegah komplikasi di masa depan, dan juga membantu anak untuk mulai merasa lebih baik lebih cepat.

Baca juga:

The Latest