TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kuat dan Tangguh, 5 Hewan yang Tidak Punya Penyerang untuk Memangsanya

Tidak perlu takut dimangsa hewan lain!

Freepik/Wirestock

Beberapa anak mungkin sudah mempelajari rantai makanan di sekolah dasar, namun bagi anak yang masih kecil mungkin belum mengetahui bahwa hewan-hewan di seluruh dunia ini umumnya memiliki predator atau hewan untuk memangsa masing-masing di habitat alaminya.

Namun, ternyata ada beberapa hewan yang tidak memiliki musuh. Hal ini karena hewan-hewan tersebut memiliki kekuatan fisik yang tangguh, kuat, berbahaya, serta tidak mudah dikalahkan, sehingga mereka berada di puncak rantai makanan.

Hewan yang tidak punya predator pemangsa disebut sebagai peak predator, top predator, atau predator puncak. Karena tidak punya predator dan memiliki banyak pilihan mangsa, predator puncak bisa hidup lebih lama. Akibat mati karena usia tua, bukan karena dimangsa.

Untuk menambah pengetahuan anak, kali ini Popmama.com akan membahas 5 hewan terkuat yang tidak memiliki predator untuk menyerangnya. Ada hewan apa saja ya?

1. Komodo

Freepik/Gudkov

Komodo merupakan jenis kadal terbesar yang masih hidup di dunia, kadal raksasa ini bisa tumbuh hingga sepanjang  3 meter dengan berat mencapai 160 kilogram. Komodo hanya dapat ditemukan di beberapa pulau di Indonesia yang berupa hutan kering tropis dan daerah sabana, seperti Rinca, Gili Motang, Flores, dan Padar.

Di lingkungan sekitarnya, komodo tidak memiliki predator yang akan memangsanya. Maka, komodo merupakan predator puncak yang memakan semua jenis daging. Seperti kerbau, rusa, babi, dan bahkan bisa membunuh manusia dan memakan manusia.

Hal ini karena air liur komodo yang mengandung bakteri beracun, sehingga siapapun yang terkena gigi tajam dan air liurnya, bisa mati keracunan dalam waktu 24 jam saja.

2. Singa

Freepik/Byrdyak

Hewan yang memiliki surai ini merupakan karnivor yang sepenuhnya bergantung pada daging hewan lain untuk memenuhi kebutuhan makanannya. Tubuh singa tidak dapat menghasilkan asam amino yang dibutuhkannya untuk bertahan hidup, maka itu singa harus selalu makan daging.

Singa memerlukan lima hingga tujuh kilogram daging setiap harinya. Namun, singa juga bisa bertahan hidup tanpa makan selama seminggu, dan dalam satu waktu mereka bisa makan sekitar 50 kilogram daging.

Hal inilah yang membuat singa sebagai predator puncak yang dapat berburu mangsa tapi tidak takut diburu oleh hewan lain dihabitatnya. Ini juga yang membuat singa disebut sebagai “raja hutan”.

Walaupun merupakan predator puncak, tingkat keberhasilan singa dalam berburu juga sangat bergantung pada jumlah singa yang terlibat. Jika semakin banyak singa terlibat, maka tingkat keberhasilannya untuk mendapatkan hasil buruan juga meningkat.

3. Harimau

Freepik/Wirestock

Hewan berbulu belang ini merupakan anggota terbesar dari famili kucing besar Felidae yang hidup di berbagai habitat, seperti hutan hujan, padang rumput, serta rawa. Namun sayangnya, harimau menjadi hewan yang sudah punah.

Bukan karena diburu oleh hewan lain, namun diburu oleh manusia. Harimau merupakan predator puncak rantai makanan yang tidak memiliki predator alami.

Berbeda dengan singa yang berkelompok, harimau ini pemburu soliter yang mencari mangsa di malam hari dengan penglihatan noktrurnalnya yang sangat baik. Harimau memangsa mamalia sedang dan besar, seperti monyet, kelinci, babi hutan, rusa, hingga kerbau.

4. Beruang Kutub

Freepik/Alexey_seafarer

Beruang kutub merupakan hewan karnivor besar yang memiliki berat rata-rata 700 kilogram dan dapat berdiri sampai 3 meter dengan kedua kaki belakangnya. Ukurannya yang sangat besar membuat beruang kutub menjadi predator puncak yang menakutkan.

Beruang berwarna putih ini lahir di darat, namun menghabiskan sebagian besar hidupnya di lautan Arktik yang dingin untuk mencari makan. Beruang berburu dengan menangkap anjing laut di sarang saljunya, lewat lubang pernapasan anjing laut, atau mengikuti anjing laut di atas es.

Terkadang beruang kutub juga membunuh paus beluga yang muncul ke permukaan laut melalui lubang kecil di es. Secara alami, beruang kutub memang predator puncak yang tidak memiliki musuh. Namun, perubahan iklim menyebabkan luas, kondisi, dan durasi lautan es di Kutub Utara.

Sedangkan, beruang kutub membutuhkan es laut untuk berburu. Hal ini menyebabkan lebih sedikitnya kelahiran dan penurunan tingkat kelangsungan hidup beruang kutub atau polar bear.

5. Buaya Air Asin

Freepik/Littlestocker

Hewan reptil yang satu ini dikenal sebagai reptil hidup terbesar dan paling menakutkan. Buaya air asin bisa tumbuh sepanjang lebih dari tujuh meter dengan berat bisa mencapai setengah ton. Populasi buaya air asin ini tersebar di sekitar air asin dan air payau di bagian negara Asia, Australia, dan India.

Memiliki ukuran tubuh dan gigi yang ekstrem, membuat buaya air asin menjadi predator puncak. Hewan ini bahkan mampu memangsa hewan-hewan besar seperti kerbau, hiu, dan apapun yang menyerangnya.

Cara buaya air asin memangsa musuhnya pun menyeramkan, yaitu menyergap mangsa dan menenggelamkannya, selanjutnya mereka mencabik-cabik mangsa atau langsung menelannya bulat-bulat.

Nah itu dia beberapa hewan yang tidak memiliki predator alami. Meskipun tidak memiliki pemangsa, bukan berarti hewan di atas tidak akan punah. Justru beberapa di antaranya sudah berkurang drastis karena pemburuan liar, berkurangnya habitat, dan perubahan iklim.

Maka yuk Ma, ajari anak untuk selalu menjaga lingkungan untuk membantu kelangsungan hidup seitap makhluk hidup di dunia.

Baca juga:

The Latest