TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cek! 5 Kegiatan Homeschooling yang Bisa Tingkatkan Kemandirian Anak

Di masa pandemi, banyak orangtua yang ingin anaknya homeschooling. Apakah Mama salah satunya?

Pixy.org/Shae Calkins

Pandemi mengubah banyak hal, salah satunya adalah meningkatnya jumlah orangtua yang memutuskan untuk menyekolahkan anaknya di rumah (homeschooling).

Pendidikan homeschooling harus diatur sesuai dengan kebutuhan anak. Untuk anak-anak usia dini, dimana menjadi paling banyak anak yang homeshooling saat pandemi ini, pendidikan harus berdasarkan pembentukan karakter, pengenalan diri dan lingkungan.

Pada usia sampai tujuh tahun, fokus pendidikan adalah kemampuan sensoris, motorik, dan harus sejalan dengan orientasi lingkungan dan mental anak. 

Jika Mama bingung sebelum mengambil keputusan homeschooling untuk anak, berikut Popmama.com telah merangkum bagaimana memulainya. Tak usah khawatir karena saat ini panduan untuk melakukan homeschooling sudah banyak.

Popmama.com/ Sandra Ratnasari

Salah satu panduan yang perlu Mama punya adalah buku Sukses Mendidik Anak ala Homeschooling. Buku yang ditulis oleh Kusumastuti atau @utiauthor ini diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia). Buku ini memuat 185 jenis kegiatan yang bisa menjadi panduan untuk orangtua mendidik ala homeschooling.

“Buku ini bisa menjadi panduan untuk memudahkan anak dan orangtua menjalankan sekolah dari rumah di masa pembelajaran jarak jauh karena pandemi. Buku ini dirancang agar orangtua bisa bermain bersama anak sambil memberi pengertian dan pehamaman ilmu pengetahuan sesuai dengan usia dan kemampuan anak,” kata Uti. 

Popmama.com telah membaca buku ini dan menemukan bahwa aktivitas yang ditulis Uti bisa mengatasi kebosanan dan stres anak dan orangtua.

Uti mengemas semua kegiatan belajar dalam bentuk permainan. Agar lebih mudah, Uti memaparkan juga tujuan permainan, bahan yang harus dipersiapkan, cara bermain, ide dari permainan tersebut, tips agar permainan bisa berhasil dan fokus pelajaran dari aktivitas tersebut. 

Karena kegiatan belajar dilakukan sambil bermain, anak justru akan dipacu untuk selalu ingin belajar dan meningkatkan ilmu pengetahuannya. Bagaimana sih isi buku itu?

Berikut ini 5 kegiatan yang bisa meningkatkan kemandirian anak. Ingat Ma, masih ada 180 kegiatan lainnya yang bisa Mama pelajari di buku itu ya. 

1. Belajar mandiri dengan makan sendiri

Flickr/ Jay Hsu

Mama hanya perlu menyiapkan makanan dan perlengkapan makan untuk si Kecil.

Terapkan tahapan bermain seperti ini: 

  • Duduk tenang di kursi.
  • Makan dengan rapi.
  • Makan sampai habis.
  • Anak dapat pujian di setiap tingkat kemampuan yang ia capai. 

Uti mengingatkan agar orangtua melakukan permainan ini secara bertahap. Puji anak saat ia bisa duduk rapi di tempat makan. Kemudian, Mama bisa melanjutkan ke tahap permainan selanjutnya dan ingatlah untuk memberikan pujian pada anak karena kemajuan kemampuannya hari demi hari. 

“Tujuan permainan ini adalah melatih motorik anak dan kemadirian untuk mempersiapkan dirinya. Anak juga akan menginkat kepercayaan dirinya untuk menjaga diri karena diberi kesempatan belajar makan sendiri,” jelas Uti. 

Kira-kira kepikiran nggak nih Ma, untuk memakai waktu makan sebagai saat “belajar sambil bermain”? 

2. Jadi mandiri karena bisa menyiapkan bekal

Flickr/ Melissa

Meski bersekolah dari rumah, anak perlu bekal untuk jam makannya. Maukah Mama mengajarkan anak menjadi mandiri dengan membiarkan mereka menyiapkan makanan sendiri? Ini bahan permainannya: Makanan dan minuman serta wadah untuk membawa bekalnya. 

Tahapan permainan: 

  • Diskusikan bekal yang akan dibawa. 
  • Ajari cara menyiapkan bekal, mengemasnya, dan cara menyajikan bekal saat akan dimakan. 

Lewat permainan ini, anak bisa belajar bernegosiasi dan juga keteraturan. Motorik anak juga diasah ketika ia harus menaruh bekal yang dipilihnya ke dalam wadah.

Anak juga belajar tentang perencanaan, sebab ia harus tahu kapan ia bisa makan bekal dan dimana bekal akan dimakan. Karena masih di rumah saja, bekal bisa dimakan sambil istirahat di ruang keluarga atau di halaman rumah. Seru kan! 

3. Bisa mandiri dan sehat karena mandi sendiri

Flickr/ Jay Hsu

Mama tentu tahu, waktu mandi adalah waktu jeda yang bisa menyenangkan untuk anak. Ada kan ya, mainan-mainan teman mandi, tapi juga ada anak yang meski sudah difasilitasi perlengkapan mandi tapi tetap tidak mau diajak mandi.

Dengan membubuhkan kata bermain saat mandi, dijamin deh, si Kecil yang ogah mandi jadi semangat karena ia boleh mandi sendiri! 

Yang harus Mama siapkan: 

  • peralatan mandi, 
  • alas antilicin untuk kamar mandi.  

Aturan permainan adalah Mama dan si Kecil berdiskusi tentang apa yang ingin ia lakukan sendiri. Misalnya, mencuci rambut, membasuh badan, atau menggosok gigi. Pelajari 1 saja di setiap kesempatan.

Jadi, ketika sudah sepakat anak mau belajar mencuci rambut, ajarkan anak caranya dan biarkan ia melakukan.

Mama boleh memberi masukan atas hasil kerjanya. Misalnya, samponya masih tersisa, rambutnya masih licin, atau memberi pujian saat sudah sempurna.

Dengan demikian, anak terpacu untuk mengulang lagi kegiatan yang sama besok harinya dan akan semakin pandai merawat diri.  

4. Lebih mandiri dan terorganisir karena merapikan tempat bermain

Piqsels/ CC0

Semua orang di rumah saja, bisa terbayang betapa lelahnya Mama membereskan rumah. Nah, tantang si Kecil untuk membereskan tempat bermainnya yuk.

Anak balita, bisa belajar banyak hal dari kegiatan membereskan mainan ini. Mama bisa memberi arahan misalnya mainan dikelompokan berdasarkan jenisnya atau warnanya. Misalnya buku disusun di rak buku berdasarkan besar bukunya.

Bola di dalam wadah dipisahkan berdasarkan warnanya, boneka atau mobil-mobilan dipisahkan berdasarkan ukuran atau jenisnya.

Permainan ini mengajarkan anak berorganisasi, keteraturan, dan kelak mereka bisa mengidentifikasikan banyak hal dari permainan ini. Luar biasa bukan? Kegiatan sederhana ini ternyata banyak manfaatnya! 

5. Mandiri dan bertanggung jawab dengan main bersihkan rumah

hippopx.com/ Creative Commons Zero

Ini keuntungan Mama dan si Kecil di rumah saja. Tentu, kita akan semakin peduli tentang rumah dan menjadi ingin rumah bersih dan rapi kan?

Mungkin jika si Kecil sekolah di luar rumah, ia bahkan tidak menyadari untuk membantu membersihkan rumah atau Mama tidak tega memberinya tugas bebersih setelah pulang sekolah.

Nah, gunakan kesempatan ini agar anak suka bersih-bersih rumah. Caranya, minta akan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih yang ia inginkan. Misalnya hari ini menyapu ruang tamu, besok menggosok meja, atau lusa mencuci piring.

Lakukan kegiatan bersama-sama diiringi musik yang menyenangkan sehingga Mama dan si Kecil bisa bekerja sambil bernyanyi atau menari.

Manfaat permainan ini sangat banyak. Selain mengajarkan tanggung jawab dan mandiri, Mama dan si Kecil bisa semakin erat bondingnya!  

Nah, bagaimana Ma? Seru kan permainan-permainan di buku ini?

Baca juga:

The Latest