TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Gucci X Adidas Keluarkan Payung Seharga Rp 24 Juta namun Tak Tahan Air

Koleksi ini mendapatkan banyak kritik karena tak membuat payung melindungi penggunanya dari hujan

Dok. Gucci

Pada umumnya, payung digunakan untuk melindungi kita saat cuaca hujan, namun apa jadinya jika payung yang kita gunakan tak bisa tahan air.

Ya, baru-baru ini viral kolaborasi Adidas dan Gucci yang mengeluarkan payung seharga 24 juta rupiah yang tidak tahan air. 

Seperti apa bentuk payung kolaborasi brand fashion besar ini. Cek selengkapnya informasi payung seharga 24 juta tak anti air koleksi dari Gucci dan Adidas di Popmama.com berikut ini. 

Payung Kolabrosi Gucci dan Adidas Mendapatkan Kritik dari Konsumen

Do. Gucci

Gucci dan Adidas melakukan kolaborasi membuat sebuah payung dengan desain yang menarik. Payung berukuran besar ini memperlihatkan logo Adidas dengan dasar warna khas Gucci yaitu merah dan hijau. Pada handle hand terdapat inisial G sebagai inisial dari brand asal Italia ini. 

Kabarnya kolaborasi tersebut belum dirilis namun menimbulkan banyak kontroversi di China dikarenakan payung ini tidak bisa menahan air, padahal harganya $1,300 atau sekitar 24 juta rupiah.

Payung Ini Dianggap Tak Mampu Menjaga Pemiliknya dari Hujan

Freepik/rawpixel.com

Dilansir dari foxla.com, payung ini mendapatkan banyak kritik dari pengguna media sosial di China karena ketidakmampuannya untuk menjaga pemiliknya tetap kering.

Konsumen China menyebut fakta bahwa barang tersebut tidak melakukan fungsi dasar yang mungkin diharapkan pengguna. Payung tersebut mendapatkan ejekan di platform media sosial China Weibo, BBC melaporkan bahwa satu pengguna menyebutnya "pernyataan mode yang sangat besar tetapi tidak berguna".

Gucci Memberikan Penjelasan Atas Koleksi Terbarunya

Dok. Gucci

Menurut Gucci, koleksi tersebut disebut "payung matahari", ini merupakan kolaborasi Adidas X Gucci yang akan datang. Pada Situsnya dijelaskan bahwa payung tersebut "tidak tahan air dan dimaksudkan untuk perlindungan matahari atau penggunaan dekoratif".

Dalam komentarnya kepada majalah Beijing Caijing, Gucci mengatakan item itu "tidak direkomendasikan untuk digunakan sebagai payung sehari-hari" dan memiliki "nilai kolektor yang baik dan cocok untuk digunakan sebagai aksesori harian".

Gucci terus menjadi superstar industri fashion kelas atas. Minggu ini, merek tersebut menggelar peragaan busana di sebuah kastil abad ke-13 di Puglia, Italia selatan, mengundang editor dan influencer dari seluruh dunia untuk sebuah acara yang dirancang untuk menyelaraskan pameran koleksinya dengan gerhana bulan.

Meski mendapatkan cibiran, nyatanya Gucci sampai saat ini, telah sukses di China, diperkirakan kini menjadi pasar terbesar untuk barang-barang mewah pada tahun 2025. Analis Daxue Consulting menilai Gucci menjadi merek mewah paling populer keempat di negara itu, setelah Chanel, Dior dan Herms. Pasar China telah menjadi kunci pertumbuhan eksponensial Gucci sejak Alessandro Michele menjadi direktur kreatif pada tahun 2015.

Nah, buat kamu sendiri buy or bye untuk kolaborasi Gucci dan Adidas yang baru ini?

Baca juga:

The Latest