TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Apakah Anak Butuh "Me-Time" dari Orangtuanya?

Ternyata butuh, Ma

Freepik/bristekjegor

Selama ini, hanya Mama yang dianggap butuh "me-time". Namun ternyata, anak juga butuh waktu sendiri dari orangtuanya. Disusun Popmama.com, inilah alasannya.

Selama ini, Mama selalu menyadari si Kecil kerap berada di sisi dan tak ada waktu untuk berpisah walau sebentar. Akhirnya, banyak orangtua yang mengatakan butuh waktu sendiri dari anak-anak mereka. 

Jika diperhatikan, ternyata anak-anak juga butuh waktu sendiri atau "me-time" dari orangtuanya. 

Berikut jenis "me-time" yang dibutuhkan anak:

1. Saat bayi, anak butuh "me-time" saat terlalu ramai

freepik.com/kristina_igumnova

Bayi yang biasanya selalu ingin berada dekat Mamanya juga bisa merasa penat dan stres sehingga butuh "me-time". 

Tandanya adalah saat ia sering rewel di tempat yang terlalu ramai, atau kala banyak orang yang mengerubunginya. 

Cobalah bawa ke tempat sepi dan lihat perubahannya. Bayi yang butuh waktu sendiri akan berubah jadi tenang di tempat yang sepi. 

Selain itu, waktu sendiri yang ingin dimiliki bayi adalah saat ia bangun tidur dalam keadaan tenang. Di momen ini, ia bisa bangun tidur dengan tenang dan menghabiskan waktu bermain sendiri seperti melomot tangan atau bermain tangan dan kaki. 

Sampai pada akhirnya, ia akan menangis mencari keberadaan orangtuanya. Itulah akhir dari "me-time" si Kecil. 

2. Saat bermain peran, biasanya ia tak ingin didekati orangtua

rd.com

Sadarkah, saat si Kecil berumur 3 atau 4 tahun dan mereka suka bermain peran. Misal, main masak-masakan dengan bonekanya, atau mejadi dokter dan pasiennya adalah bonekanya. 

Di saat seperti ini, ia akan malu dan enggan didekati atau ditanya orangtuanya. Biarkan ia memiliki waktunya sendiri. 

Karena di umur ini, imajinasinya tengah berkembang pesat. Yang perlu Mama lakukan hanya memperhatikannya dari kejauhan. Terlebih jika bermain dengan temannya, tetap harus diperhatikan, ya.

3. Senang memiliki rahasia juga tanda "me-time" untuk anak

youthworkercollective.com

Ada masanya di mana anak-anak senang memiliki rahasia. Ia bisa menghilang dari pandangan Mama selama beberapa saat dan kembali dengan wajah riang gembira. 

Tak lama, ia akan memberi tahu bahwa telah menyembunyikan sebuah benda di mana hanya ia yang tahu tempatnya. 

Saat dirinya menghilang, tak perlu dicari atau diintip karena ini bentuk kebutuhan sendiri bagi si Kecil. Namun pastikan agar pintu rumah atau pagar tertutup rapat agar ia tidak bersembunyi di luar rumah yang bisa membahayakan diri mereka.

4. Ketika sudah punya teman, ia akan menyuruh Mama menjauh

Freepik/pressfoto

Di umur 5 tahun, tingkat percaya dirinya sudah baik sehingga mereka bisa dengan pede bermain bersama temannya tanpa minta ditemani. Seringnya, mereka merasa malu bermain jika dekat orangtuanya.

Ini adalah bentuk lain "me-time" anak yang harus Mama pahami. 

Tak apa menjauh sedikit dari sisi si Kecil namun jangan pernah benar-benar meninggalkannya. Bagaimanapun, mereka masih kecil dan bisa saja bermain sesuatu yang bahaya namun tak mereka sadari. 

5. "Me-time" jadi bentuk privasi anak

todaysparent.com

Setelah bisa melakukan banyak hal sendiri, ia akan ingin terlihat seperti orang dewasa. Salah satu contohnya adalah ingin mandi dengan pintu tertutup dan ganti baju sendiri di kamar. 

Jika ini terjadi, jangan terlalu mengintervensi mereka dengan memaksa memberikan bantuan. 

Lebih baik memerhatikannya dan menunggunya jika ia membutuhkan bantuan. Tak apa menawarkan bantuan pada mereka, asal tanyakan semuanya lebih dahulu. 

Jika langsung diberikan bantuan, mereka merasa tidak punya kemampuan untuk melakukan segalanya sendiri.  "Me-time" yang seperti ini juga berpengaruh pada pembentukan pengertian privasi. 

Ia harus tahu bahwa mandi dan berganti baju adalah hal yang tak bisa dilihat orang banyak. Dengan begitu, anak akan paham dan bisa melindungi diri dari kejahatan seksual.

"Me-time" juga baik untuk anak, hanya saja Mama harus jeli melihat tandanya, ya!

Baca juga:

The Latest