TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Tanda Kamu Berhubungan Seks Atas Dasar Kasihan kepada Pasangan

Jangan sampai aktivitas ini terus terjadi, ya!

Freepik/wavebreakmedia_micr

Kita tahu bahwa seks harus melibatkan ketertarikan satu sama lain. Jika tidak, aktivitas intim tersebut akan kurang berjalan dengan baik dan memuaskan kedua belah pihak.

Pasangan suami istri yang melakukan seks secara kasihan semata-mata ingin membuat pasangannya nyaman dan seolah tidak ingin mengecewakannya.

Namun, jika terus dipaksa dan dilakukan, hati-hati bisa jadi pemerkosaan dalam pernikahan atau marital rape karena tidak berlandaskan komunikasi dan concern.

Jika Mama masih bingung apa saja tanda kita melakukan seks atas dasar kasihan, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasi yang bisa dipahami secara detail. 

Yuk, diperhatikan!

1. Enggan untuk melakukan eksplorasi dengan teknik atau posisi seks lain

Freepik/freepik

Melakukan seks atas dasar kasihan kepada pasangan sering sekali ditandai dengan sulitnya atau keengganan untuk melakukan banyak eksplorasi di atas ranjang. 

Dikarenakan yang menginginkan hanya salah satu pasangan saja, maka pihak lainnya justru merasa pasif dan tidak bergairah sama sekali selama sesi bercinta.

Padahal, jika menekankan sikap saling terbuka dan kemauan masing-masing, maka seks yang intim bisa diraih dengan waktu yang singkat.

2. Merasa canggung setelah melakukan hubungan seksual

Freepik/gpointstudio

Apakah Mama pernah menghindari pasangan setelah melakukan hubungan intim? Pernahkah eolah cepat keluar kamar dan langsung tidur setelah sesi bercinta?

Mungkin tanda itu bisa menjadi tanda kalau Mama sedang melakukan seks secara terpaksa dan merasakan kecanggungan yang dialami setelah sesi panas di atas ranjang.

Menjauh dari pasangan setelah keintiman juga merupakan salah satu tanda bahwa kehidupan seks yang kurang memuaskan.

Pasangan yang sama-sama tertarik dengan seks akan lebih banyak meluangkan waktu setelah sesi bercinta. Misalnya saja melakukan pillow talk atau berpelukan bersama hingga keduanya tertidur bersama, usai membersihkan diri satu sama lain.

3. Ingin cepat-cepat mengakhiri aktivitas seksual secepat mungkin

Freepik/wavebreakmedia_micr

Bayangkan saja, jika kita tidak nyaman selama berhubungan seks, waktu lima menit mungkin seolah terasa lama. Berbeda jika pasangan suami istri sama-sama mau dalam melakukan hubungan intim.

Belum lagi, Mama mungkin tidak ingin melakukan foreplay atau pemanasan yang cukup karena hanya buang-buang waktu saja. Padahal, jika sama-sama menginginkan sesi bercinta yang intim, maka setiap sentuhan yang dirasakan ingin terus bertahan lama.

Cobalah untuk membangun chemistry dengan pasangan serta saling terbuka satu sama lain tentang kehidupan seks di atas ranjang.

4. Pikiran menjadi terganggu saat berhubungan intim

Pexels/Alex Green

Jika kita sedang sibuk, dan menginginkan kepuasan seks bersama pasangan, pikiran apa saja yang terbesit mungkin akan cepat teralihkan dengan beberapa momen intim di atas ranjang.

Berbeda jika Mama tidak menginginkan seks sama sekali. Seolah melakukan seks yang intim atas dasar kasihan, sehingga sulit menghadirkan keintiman dalam pikiran.

Tak jarang mungkin orang yang melakukan seks secara kasihan kepada pasangannya akan memikirkan hal-hal lain, bahkan merasa bodo amat dengan kualitas atau performanya di atas ranjang. 

5. Mama tidak terlalu banyak menstimulasi atau berciuman

Freepik/jcomp

Aktivitas seks yang memuaskan melibatkan banyak sentuhan dan ciuman. Banyak sentuhan di area sensitif yang akan memperpanjang durasi hubungan seksual dengan pasangan.

Saat melakukan seks secara kasihan, maka Mama akan menghindari berbagai cara untuk menyentuh pasangan atau mungkin saat foreplay dengan ciuman.

Melakukan beberapa ciuman dan sentuhan selama sesi intim mungkin membuatmu merasa seperti hanya memperpanjang keintiman saja. Padahal, ingin rasanya cepat-cepat menyelesaikan aktivitas seksual tersebut.

Nah, itulah beberapa tanda bahwa kamu terjebak dalam situasi melakukan seks secara kasihan kepada pasangan. Kondisi seperti ini tentu tidak baik dalam membangun bahtera rumah tangga karena bisa memicu konflik. 

Cobalah bangun kepercayaan dan keterbukaan sebagai kunci setiap hubungan yang intim. Komunikasikan ketika memang sedang merasa lelah atau kurang mood untuk berhubungan seks, ya. 

Baca juga:

The Latest