TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Calon Mama Wajib Tahu, Seperti Ini Lho Rasanya Kontraksi!

Kenali apakah kontraksi yang Mama rasakan asli atau palsu

Pixabay/PublicDomainPictures

Tahukah Mama bahwa otot rahim termasuk otot yang kuat? Ya, dalam fase jelang persalinan, otot rahim memiliki tugas penting untuk ‘mengantarkan’ bayi dari dalam rahim ke jalan lahir. Semua ini terjadi dalam fase kontraksi.

Ya, saat Mama mengalami kontraksi, otot rahim Mama sedang mengencang. Pergerakan ini secara bertahap akan semakin intens dan teratur. Sebagian Mama biasanya merasa nyeri punggung saat kontraksi, namun ada juga yang merasakan gejala lain.

Hmm, seperti apa ya tanda-tanda kontraksi yang bisa terjadi? Berikut informasinya, Ma:

1. Bedakan kontraksi palsu dan asli

Pexels/Silvia Trigo

Kontraksi ada yang disebut palsu dan juga asli, apa bedanya ya? Kontraksi palsu alias kontraksi Braxton-Hicks biasanya sudah mulai bisa terjadi pada bulan keempat kehamilan. Pengencangan yang terjadi biasanya masih jarang dan tidak teratur. Tenang Ma, ini adalah cara tubuh mempersiapkan otot rahim untuk hari persalinan nanti.

Dilansir Healthline, kontraksi palsu ini biasanya tidak menimbulkan nyeri yang hebat. Rasa kencang hanya terjadi di area perut. Meski tidak nyeri, saat mengalami kontraksi palsu perut Mama biasanya akan terasa sangat tidak nyaman. Pada kontraksi palsu ini biasanya juga tidak terjadi perubahan pada serviks.

Kontraksi palsu terjadi bukan karena sudah mendekati persalinan, tapi karena faktor-faktor pemicu tertentu. Misalnya karena Mama terlalu lelah, dehidrasi atau berdiri terlalu lama. Saat mengalaminya, cobalah untuk minum banyak air putih atau mengubah posisi tubuh (misalnya dari berdiri ke duduk).

2. Kontraksi persalinan prematur

Pexels/Rawpixel.com

Apabila kontraksi terjadi di usia kehamilan di bawah 37 minggu, bisa jadi ini adalah pertanda kelahiran prematur. Perhatikan apakah kontraksi yang Mama alami sudah mulai teratur, misalnya setiap 10-12 menit selama lebih dari satu jam. Jika sudah demikian, kemungkinan Mama sudah dekat dengan fase persalinan.

Selama kontraksi, biasanya Mama juga akan mengalami nyeri punggung, tekanan di panggul, perut serta kram. Pada waktu ini, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter ya. Apalagi jika kemudian keluar vlek atau air ketuban.

Kontraksi dini sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu biasanya terjadi karena beberapa faktor pemicu. Di antaranya yakni hamil kembar, kondisi abnormal pada uterus atau plasenta, tingkat stres yang tinggi, infeksi, atau riwayat kelahiran prematur.

3. Kontraksi asli

Pexels/Pixabay

Tidak seperti kontraksi palsu atau Braxton-Hicks, kontraksi persalinan yang asli biasanya tidak akan hilang hanya dengan mengubah posisi atau minum air putih. Kontraksi dan rasa kencang di perut justru akan menjadi panjang, lebih kuat, dan jarak waktunya lebih dekat. Ini adalah cara alami tubuh untuk membuka jalan lahir, Ma.

Pada fase awal, kontraksi yang terjadi masih agak ringan.

Pengencangan biasanya akan berlangsung dari 30 hingga 90 detik. Meski jarak waktunya mungkin masih berjauhan, namun semakin mendekati fase persalinan maka jaraknya akan semakin dekat.

Yang perlu Mama perhatikan, amati apakah ada tanda lain yang menandakan persalinan Mama semakin dekat. Salah satunya adalah keluarnya cairan dari vagina, termasuk vlek darah. Pada fase ini, air ketuban jika sudah pecah juga bisa mulai keluar.

Baca juga: 5 Posisi Meredakan Nyeri dan Sakit Saat Kontraksi Menjelang Persalinan

4. Kontraksi tahap lanjut

Pixabay/Parentingupstream

Setelah fase awal terlewati, semakin dekat dengan waktu persalinan maka kontraksi yang terjadi juga akan semakin intens. Selama tahap persalinan ini, leher rahim Mama akan mulai terbuka sepanjang 4 cm sebagai jalan lahir si Kecil.

Rasa nyeri dan kencang yang terjadi akan lebih kuat dibandingkan pada fase awal. Selain di perut dan punggung, rasa nyeri juga bisa menjalar hingga ke kaki. Umumnya, rasa nyeri di perut yang terjadi saat kontraksi mirip seperti kram haid.

Apabila cairan yang keluar dari vagina sudah semakin banyak, segeralah hubungan dokter atau bidan terdekat, Ma. Kontraksi pada fase persalinan lanjut umumnya berlangsung antara 45 hingga 60 detik, dengan jeda 3 hingga 5 menit.

Berikutnya saat leher rahim melebar antara 7 sampai 10 cm, kontraksi akan bertambah semakin teratur, bahkan mencapai 60 hingga 90 detik. Selain nyeri di seluruh bagian tubuh, pada fase ini sebagian perempuan juga bisa merasakan adanya nyeri kepala dan mual.

5. Apa yang bisa dilakukan saat kontraksi terjadi?

Pexels/Pixabay

Dilansir Web MD, saat kontraksi di tahap awal mulai terjadi, Mama bisa membuat diri tetap nyaman untuk mengurangi rasa nyerinya. Misalnya dengan berjalan-jalan, menonton televisi atau berbicara dengan Papa. Apabila memungkinkan, selama ketuban belum pecah Mama juga bisa mandi air hangat. Jangan lupa minta bantuan Papa atau anggota keluarga lain ya, Ma.

Untuk mempersiapkan diri jelang persalinan, Mama juga bisa makan atau minum. Istirahat cukup juga penting lho, Ma. Seperti diketahui, persalinan merupakan salah satu proses yang membutuhkan banyak energi. Dengan cukup makan dan istirahat, diharapkan tubuh Mama siap menghadapi persalinan.

Jangan lupa, segera ke dokter atau bidan apabila Mama merasa air ketuban mulai keluar dan muncul vlek darah. Selain itu, apabila pergerakan bayi juga menurun, segera hubungi dokter atau bidan.

The Latest