TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Penyebab Keputihan Encer seperti Air dan Pengaruhnya pada Kesuburan

Apakah ini kondisi yang sering dialami oleh perempuan?

Freepik/Volody10

Keputihan adalah hal yang sering dialami oleh perempuan. Keputihan bisa menjadi penunjuk untuk banyak hal, mulai dari kesuburan, kehamilan, hingga masalah kesehatan.

Keputihan yang paling sering dialami oleh perempuan biasanya yang bertekstur kental. Dan jika kamu mengalami keputihan encer seperti air, kamu mungkin bingung. Apakah ini bisa memengaruhi kesuburan bagi kamu yang sedang dalam program hamil? Apakah kondisi ini normal atau mungkin justru menjadi gejala masalah kesehatan?

Kali ini, Popmama.com akan membahas soal penyebab keputihan encer seperti air dan pengaruhnya pada kesuburan.

Apa Itu Keputihan?

Pexels/cliffbooth

Hampir semua perempuan mengalami keputihan. Dilansir dari Healthline, keputihan merupakan cairan atau lendir yang dikeluarkan oleh tubuh akibat adanya perubahan kadar hormon estrogen yang dapat membantu menjaga kebersihan vagina agar terbebas dari infeksi. 

Biasanya, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan jumlah keputihan meningkat, seperti gairah seksual, ovulasi, efek dari pil KB, dan kehamilan. 

Warna, bau, tekstur, dan jumlah keputihan dapat berbeda-beda pada setiap perempuan dan bahkan setiap bulannya. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor usia, siklus menstruasi yang dialami, dan perubahan keseimbangan bakteri vagina. 

Namun, tidak jarang juga keputihan juga dapat menjadi pertanda kondisi kesehatan yang harus diwaspadai apabila disertai dengan ciri-ciri, seperti jumlah yang lebih banyak, warna yang tidak normal, berbau tidak sedap, hingga disertai dengan gatal pada vagina. 

Seperti Apa Keputihan yang Normal?

Freepik/Maksymiv-yura

Keputihan normal—kadang disebut keputihan fisiologis—biasanya bening dan tidak berbau, meski bisa juga sedikit berbau. Keputihan yang normal juga bisa memiliki tekstur seperti lendir dan tampak keputihan atau kekuningan, tergantung pada perubahan hormonal yang terjadi di tubuh perempuan. Perempuan mengeluarkan sekitar 1 hingga 4 mililiter cairan setiap hari selama tahun-tahun reproduksinya.

Keputihan dapat berubah sesuai dengan kadar hormon yang berbeda. Misalnya, tepat sebelum dan selama ovulasi dapat menjadi jernih dan lebih encer, kemudian menjadi lebih lengket dan lebih kental setelah ovulasi ketika progesteron meningkat. Bau ringan juga sangat umum dan normal.

Keputihan juga mungkin lebih terlihat pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, ovulasi, aliran menstruasi, aktivitas seksual, dan pengendalian kelahiran memengaruhi berapa banyak keputihan yang Mama miliki, serta konsistensi dan warnanya.

Apakah Keputihan yang Encer seperti Air Dapat Memengaruhi Peluang Hamil?

Pexels/Gustavo Fring

Keputihan encer biasanya normal dan bisa disebabkan oleh fluktuasi hormon alami selama proses reproduksi tubuh, seperti ovulasi dan kehamilan.

Keputihan encer seperti air juga bisa terjadi selama gairah seksual atau menopause. Tetapi perubahan keputihan dapat terjadi ketika keseimbangan normal bakteri sehat di vagina terganggu.

Faktor-faktor yang dapat mengganggu keseimbangan vagina antara lain douching, produk pembersih vagina, dan sabun atau mandi busa tertentu. Bakteri sehat vagina juga dapat dipengaruhi oleh penggunaan antibiotik, infeksi, atau diabetes.

Keluarnya air biasanya tidak perlu dikhawatirkan dan merupakan tanda vagina yang sehat. Itu bisa menjadi indikasi vagina sedang membersihkan dirinya sendiri dan juga bisa menjadi indikasi ovulasi. Jika disertai dengan gejala lain seperti gatal atau perih pada vagina, kemungkinan disebabkan oleh infeksi atau kondisi lain.

Pada perempuan yang lebih tua, keputihan encer kadang-kadang bisa — meskipun jarang — menjadi gejala kanker. Jika perempuan berada di tahap menopause atau pasca-menopause, periksakan diri ke dokter soal keputihan encer seperti air atau perubahan keputihan.

Jadi, keputihan yang encer seperti air itu bisa memengaruhi kesuburan, baik itu sebagai gejala ovulasi atau justru gangguan vagina yang dapat memengaruhi program hamil. Itu tergantung pada gejala-gejala yang menyertainya.

Apakah Keputihan Bisa Menandakan Kehamilan?

Freepik/Jirattawut

Keputihan normal pada kehamilan—juga dikenal sebagai leukorrhea— adalah cairan encer, bening, atau putih susu dengan bau ringan. Menurut para peneliti, itu adalah salah satu tanda awal kehamilan dan jumlahnya semakin meningkat dan berlanjut selama tiga trimester.

Konon, tidak semua cairan bening menandakan kehamilan. Meskipun produksi keputihan meningkat saat hamil, biasanya tidak terlihat sampai sekitar minggu kedelapan—setelah kamu melewatkan menstruasi dan menunjukkan tanda-tanda kehamilan lainnya. Jika Mama menduga bahwa kamu hamil, lakukan tes kehamilan.

Meskipun keputihan encer seperti air, hal ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Hubungi penyedia layanan kesehatan jika gejala tertentu menyertai keputihan. Misalnya jika kamu mengalami gatal, terbakar, atau iritasi.

Kamu juga harus berkonsultasi dengan dokter jika ada perubahan pada penampilan keputihan, bau busuk yang bertahan lebih dari sehari, atau merasa sakit saat berhubungan seksual.

Perlu diingat, keluarnya cairan encer adalah pengalaman yang relatif umum dan jarang menimbulkan kekhawatiran. Perhatikan saja apa yang normal bagi kamu.

Itu penjelasan tentang penyebab keputihan encer seperti air dan pengaruhnya pada kesuburan. Apakah kamu pernah mengalaminya juga?

Baca juga:

The Latest