TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Benarkah Mendengkur Bisa Memperburuk Perkembangan Bayi di Kandungan?

Kebiasaan tidur ini tidak boleh diabaikan begitu saja terutama bagi ibu hamil

Unsplash/Kinga Cichewicz

Mendengkur merupakan kebiasaan tidur yang cukup normal dan sering terjadi pada banyak orang. Kebiasaan tidur mendengkur biasanya muncul karena seseorang sedang lelah atau karena pilek. Kondisi tersebut bukan pertanda serius.

Namun, meski kebiasaan ini tidak selalu menandakan adanya suatu gejala serius pada kesehatan mama, kasus mendengkur yang berkepanjangan bisa berbahaya selama kehamilan lho, Ma.

Menuru sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh University of Michigan Health System menyatakan bahwa mendengkur selama kehamilan dapat mempengaruhi bayi yang belum lahir.

Di samping itu, mendengkur juga bisa menjadi gejala sleep apnea, yaitu suatu kondisi di mana seseorang berhenti bernapas untuk waktu yang singkat saat tidur. Hal ini tentu saja tak bisa disepelekan.

Lantas, benarkah mendengkur bisa memperburuk perkembangan bayi di kandungan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk kita simak penjelasaannya dari Popmama.com berikut ini.

1. Penyebab mendengkur saat hamil

Freepik/jcomp

Melansir FirstCry Parenting, ada beberapa faktor yang menyebabkan ibu hamil mendengkur saat tidur. Beberapa gangguan kesehatan tersebut tidak sepenuhnya bisa Mama abaikan. Berikut penyebabnya:

1. Hidung tersumbat

Selama kehamilan, darah dalam tubuh meningkat sehingga pembuluh darah menjadi lebih tebal. Pembuluh darah yang membengkak ini menyumbat saluran hidung, membuat sulit bernapas. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan Mama mendengkur saat tidur.

Tingkat estrogen yang tinggi juga menyebabkan pembengkakan selaput lendir di hidung sehingga mengakibatkan hidung tersumbat dan mendengkur. Penyebab umum hidung tersumbat lainnya yakni karena pilek, flu, atau alergi.

2. Peningkatan berat badan

Selama hamil, perempuan bisa mengalami peningkatan berat badan. Hal ini juga menyebabkan mereka sulit bernapas karena adanya lemak ekstra di daerah leher dan tenggorokan. Berat badan yang berlebihan atau obesitas juga dapat menyebabkan masalah pernapasan dan mengakibatkan seseorang mendengkur saat tidur.

3. Sleep apnea

Sleep apnea obstruktif bisa menjadi penyebab ibu hamil mendengkur. Kondisi ini merupakan masalah medis yang membutuhkan perawatan.

Jadi, jangan lupa untuk membicarakan gangguan tidur selama kunjungan rutin kehamilan dengan dokter kandungan ya, Ma. Sleep apnea dapat didiagnosis jika dengkuran yang dialami Mama lumayan keras dan sering.

Terkadang penderita sleep apnea bisa membuat suara mendengus atau terengah-engah dalam tidur. Sleep apnea membutuhkan perawatan dengan secepatnya. Pasalnya, saluran udara dalam tubuh mengalami penyumbatan sehingga membuat penderita berhenti bernapas saat tidur.

Kondisi ini tentu saja berisiko bagi ibu hamil dan mempengaruhi bayi di dalam kandungan. Sebab tubuh mama dan bayi bisa kekurangan oksigen. Penyakit ini biasanya dapat diobati dengan bantuan mesin yang dipasang di hidung saat penderita tidur.

2. Risiko terkait dengan kebiasaan mendengkur saat hamil

Freepik/cookie_studio

Mendengkur selama kehamilan bisa sangat berisiko bagi bayi di dalam kadungan. Pusat studi di Universitas Michigan mengungkapkan bahwa ibu hamil yang mendengkur memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan juga cenderung melahirkan secara caesar. 

Jika Mama memperhatikan kebiasaan mendengkur mama lebih dari tiga kali seminggu, Mama perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah ada masalah kesehatan yang lebih serius. Atau jika sering mendengkur dan sesak napas saat tidur, Mama harus memeriksakan diri ke dokter sebab ini bisa berbahaya bagi bayi.

Pembengkakan pembuluh darah akibat kenaikan berat badan pada kehamilan juga dapat membatasi aliran darah ke plasenta yang akan mempengaruhi pertumbuhan bayi karena nutrisi dan darah tidak akan mencapai bayi dalam jumlah yang tepat. Namun, tidak perlu panik karena hal tersebut sepenuhnya dapat dikelola dengan menjaga pola makan.

Mendengkur saat hamil juga bisa menjadi indikasi diabetes gestasional. Karena itu Mama perlu melakukan pengecekan darah secara rutin selama kehamilan.

Risiko lain yakni IUGR (Intra Uterine Growth Restriction) pada ibu hamil yang menyebabkan bayi mengalami keterlambatan perkembangan karena pertumbuhannya terhambat. Ini dapat dipantau dengan pemeriksaan USG secara teratur.

Mendengkur juga dapat menyebabkan preeklamsia, yang merupakan masalah serius yang menyebabkan kelahiran prematur dan terkadang bisa berakibat fatal bagi nyawa ibu hamil.

3. Cara mengatasi kebiasaan mendengkur pada ibu hamil

Unsplash/Andrea Bertozzini

Bagaimana cara berhenti mendengkur? Ada beberapa solusi sederhana untuk mengatasi dengkuran yang bisa Mama coba:

  • Menggunakan strip hidung. Strip hidung yang dipakai untuk mengurangi kebiasaan mendengkur biasanya tersedia di apotek dan juga mudah digunakan. Strip hidung biasanya juga aman digunakan selama kehamilan. Cara pakainya yakni Mama harus menempelkannya di hidung sebelum tidur.
  • Humidifier. Jika dengkuran disebabkan oleh hidung tersumbat, gunakan humidifier pembersih udara di kamar tidur selama Mama tidur untuk meredakan hidung tersumbat dan juga bisa membuat udara di kamar tidur mama lebih bersih.
  • Tidur di sisi kiri. Ingatlah untuk berbaring miring ke kiri agar sirkulasi darah menjadi lebih baik dan juga memperbaiki kualitas tidur.
  • Meninggikan posisi kepala saat tidur. Cobalah menggunakan dua bantal selama Mama tidur untuk membantu Mama mendapatkan oksigen lebih banyak. Ini akan melancarkan pernapasan dan mengurangi dengkuran.
  • Menjaga asupan nutrisi dan pola makan. Kenaikan berat badan selama kehamilan merupakan hal biasa, tetapi Mama harus memantau batas kenaikan berat badan yang normal selama kehamilan. Sebab, kelebihan berat badan menyebabkan gangguan pernapasan dan karenanya penting untuk menjaga asupan nutrisi dan pola makan dengan benar dan sehat.
  • Hindari alkohol, merokok dan tidak mengonsumsi obat tidur. Hal ini harus benar-benar dihindari selama kehamilan karena tidak hanya menyebabkan dengkuran tetapi juga membahayakan bayi dalam kandungan.

4. Kapan harus berkonsultasi ke dokter?

wwwnc.cdc.gov Konsultasi dengan dokter

Meskipun kebiasaan mendengkur tampaknya bukan suatu masalah serius bagi sebagian orang. Tetapi, selama kehamilan, hal itu dapat mengindikasikan komplikasi serius. Jika Mama melihat gejala-gejala seperti sakit kepala yang terjadi terus menerus, sangat mengantuk di siang hari, dan bengkak parah di kaki, Mama harus segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.

Gejala-gejala yang disebutkan di atas adalah tanda-tanda preeklamsia, yang merupaka masalah kesehatan serius bagi ibu hamil. Namun jika gejala ini bukan diakibatkan preeklamsia, alangkah lebih baik memeriksakannya dengan segera sebelum kondisinya semakin parah. 

Setiap gejala tidak biasa yang terjadi di dalam tubuh, harus Mama perhatikan selama kehamilan. Oleh karena itu. Mama perlu menyebutkan gejala yang janggal termasuk kebiasaan mendengkur ke dokter kandungan selama kunjungan rutin kehamilan.

Itulah tadi penjelasan mengenai benarkah mendengkur bisa memperburuk perkembangan bayi di kandungan. Semoga bermanfaat!

Baca juga :

The Latest