TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Idealnya, Berapa Kali Janin Bergerak dalam Sehari?

Memantau jumlah gerakan bermanfaat untuk mencegah keguguran

Freepik/gpointstudio

Tiap ibu pasti menginginkan janin yang berada dalam kandungannya sehat. Salah satu ciri janin sehat adalah gerakannya yang aktif di dalam perut mama. 

Ketika janin menendang-nendang atau bergerak di dalam perut, meski mungkin tak nyaman, Mama tetap merasa bahagia karena itu menandakan bahwa si Kecil baik-baik saja. 

Namun, terkadang gerakan janin di dalam perut sulit untuk dirasakan oleh beberapa ibu hamil, sehingga tak jarang kondisi ini membuat ibu yang tengah mengandung merasa khawatir. 

Nah untuk itu, berikut ini Popmama.com telah rangkum penjelasan tentang berapa kali janin bergerak dalam sehari agar Mama tahu informasi penting mengenai pergerakan janin di dalam kandungan.

Disimak, yuk, informasinya!

Kapan Gerakan Janin Mulai Bisa Dirasakan?

Pexels/OlyaKobruseva

Umumnya gerakan janin sudah bisa dirasakan dengan jelas oleh Mama saat memasuki usia kehamilan trimester kedua dan ketiga. Pada usia kehamilan ini, Mama akan merasakan gerakan janin yang cukup intens seperti merasakan tendangan dan pukulan yang dilakukan oleh si Kecil.

Namun, sebaliknya ketika usia kehamilan masih sangat awal, kemungkinan Mama hanya akan merasakan adanya gerakan kecil dan ini terjadi hanya sesekali.

Berdasarkan usia kandungan, ada beberapa tahapan gerakan janin yang bisa dirasakan oleh ibu hamil. Perlahan janin biasanya mulai bergerak ketika kehamilan memasuki minggu ke-12.

Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya: 

  • Minggu ke-12: Bayi seharusnya mulai bergerak, tapi mungkin tidak bisa dirasakan oleh Mama karena bayi masih sangat kecil di dalam kandungan.

  • Minggu ke-16: Beberapa ibu hamil akan mulai merasakan kepakan kecil seperti kupu-kupu. Perasaan itu mungkin seperti di dalam perut mama terdapat lonjakan gas.

  • Minggu ke-20: Pada usia kehamilan ini, Mama mungkin mulai bisa benar-benar merasakan gerakan pertama si Kecil yang sedang berada di perut.

  • Minggu ke-24: Gerakan bayi mulai lebih jelas. Mama mungkin juga mulai merasakan sedikit kedutan saat janin sedang cegukan.

  • Minggu ke-28: Bayi seharusnya sudah sering bergerak pada usia kandungan ini. Beberapa tendangan dan pukulan mungkin membuat ibu terkejut dan sedikit sakit dari dalam.

  • Minggu ke-36: Rahim semakin sesak saat bayi tumbuh besar, sehingga gerakan janin akan sedikit melambat. Pada usia ini, bayi yang sehat biasanya akan terasa pergerakannya secara konsisten setiap hari meski mengalami perlambatan.

Idealnya, Berapa Kali Janin Bergerak Dalam Sehari?

Unsplash/IgnacioCampo

Para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda terkait berapa seharusnya jumlah frekuensi gerakan janin dalam sehari. Dilansir dari Cleveland Clinic, umumnya bayi bergerak sebanyak 10 kali setiap jamnya. 

Namun, bila gerakan janin tidak mencapai 10 kali per jamnya, jangan khawatir dulu, karena setiap janin memiliki pola bergerak yang berbeda-beda. Bisa jadi janin mama termasuk yang membutuhkan waktu lebih lama untuk bergerak sebanyak 10 kali.

Untuk mengetahui pola gerakan pada janin mama, Mama bisa menghitungnya sendiri menggunakan timer. Saat sedang bersantai, Mama bisa meletakkan tangan di atas perut, lalu rasakan tendangan si Kecil. 

Hitung jumlah tendangan yang dilakukan oleh si Kecil. Jika tendangan sudah mencapai 10 kali, matikan timer yang sudah Mama hidupkan. Catat waktu yang diperlukan bayi mama untuk menendang sebanyak 10 kali. Lalu lakukan lagi pengamatan ini sampai beberapa hari, hingga Mama menemukan pola gerakannya.

Rata-rata janin akan menendang 10 kali per jamnya atau bisa juga membutuhkan waktu yang lebih untuk menendang sebanyak 10 kali. Semua ini sebenarnya bergantung pada kebiasaan yang dilakukan bayi mama.
 

Apakah Menghitung Jumlah Gerakan Janin Itu Penting?

Pixabay/Tumisu

Sebenarnya Mama tidak perlu secara khusus menghitung jumlah gerakan yang dilakukan oleh si Kecil di dalam perut. Dengan seiring berjalannya waktu, Mama akan tahu dengan sendirinya pola gerakan yang dilakukan oleh si Kecil.

Tapi tak ada salahnya jika Mama ingin menghitung gerakan pada janin. Dengan mempelajari dan menghitung pergerakan pada si Kecil di dalam perut, Mama akan dengan cepat mengetahui kebiasaan dan pola pergerakannya setiap hari.

Selain itu, dengan menghitung gerakan janin, Mama juga dapat mengetahui kondisi kesehatan janin di dalam kandungan dan mencurigai lebih dini jika si Kecil mengalami kondisi yang berbahaya. 

Bila si Kecil tidak bergerak seperti pola biasanya, Mama bisa dengan segera memeriksa kandungan ke dokter untuk mencegah janin meninggal di dalam kandungan atau bayi lahir mati (stillbirth).
 

Apa Faktor yang Memengaruhi Gerakan Janin dalam Kandungan?

Pexels/MARTPRODUCTION

Aktif atau tidaknya gerakan janin yang ada di dalam kandungan mama, ternyata bisa juga dipengaruhi oleh faktor tertentu, lho. Berikut ini adalah faktor-faktor tersebut:

  • Kadar oksigen rendah: Ketika kadar oksigen pada tubuh ibu rendah, kadar oksigen dalam tubuh bayi juga rendah dan dapat menyebabkan tubuh bayi menjadi lemas untuk bergerak. Untuk itu, jika Mama merasa tiba-tiba si Kecil tidak aktif bergerak sama sekali, segeralah periksakan ke dokter.

  • Banyaknya air ketuban: Banyaknya air ketuban juga turut memengaruhi pergerakan janin di dalam kandungan. Jika air ketuban dalam kandungan mama hanya sedikit maka si Kecil akan sulit bergerak.

  • Usia kehamilan: Semakin besar usia kehamilan, biasanya gerakan pada janin juga melambat. Puncak pergerakan janin yang aktif biasanya saat kehamilan memasuki minggu ke-28. Setelahnya semakin besar usia kehamilan, maka perlahan gerakan janin berkurang karena ruang gerak di dalam rahim terbatas.

  • Aktivitas yang mama lakukan: Aktivitas Mama juga memengaruhi aktivitas yang dilakukan si Kecil di dalam perut. Misalnya ketika Mama sedang makan, si Kecil bisa saja ikut aktif bergerak. Hal ini terjadi karena janin bangun akibat suara pergerakan usus ketika ada makanan yang masuk ke dalam usus mama.

Bisakah Memantau Gerakan Janin dengan Aplikasi Tertentu?

Pexels/ArifSyuhada

Jika Mama merasa lelah menghitung jumlah gerakan atau tendangan pada si Kecil dengan cara manual, Mama bisa menggunakan aplikasi tertentu yang bisa diunduh di dalam smartphone untuk menghitung jumlah gerakan bayi mama.

Biasanya, aplikasi khusus penghitung gerakan janin juga menyediakan laporan khusus terkait aktivitas janin yang berada dalam kandungan mama. Jadi, Mama bisa mengetahui aktif atau tidaknya gerakan yang dilakukan oleh si Kecil.

Memantau jumlah gerakan pada janin mungkin memang bisa dilakukan sendiri di rumah, ini bisa bermanfaat untuk mencegah bayi lahir mati atau keguguran di dalam kandungan. Akan tetapi, lain halnya jika Mama ingin mendeteksi detak dan pergerakan jantung pada si Kecil.

Khusus untuk mendeteksi detak jantung bayi, Mama tidak disarankan untuk mengeceknya sendiri di rumah. Akan lebih baik Mama segera pergi memeriksakan diri ke dokter jika merasakan ada sesuatu yang aneh dan janggal terjadi pada kandungan mama.

Nah, itu tadi penjelasan tentang berapa kali janin bergerak dalam sehari. Jika Mama merasa bacaan ini bermanfaat, share juga artikel ini pada ibu hamil lainnya agar mereka mengetahui normalnya berapa kali seharusnya janin bergerak di dalam kandungan.

Baca juga:

The Latest