TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Janin Bergerak Terasa sampai Vagina, Apa Penyebabnya?

Apakah kondisi ini perlu dikhawatirkan?

Pexels/Amina Filkins

Bagi ibu hamil, merasakan pergerakan janin adalah hal yang sangat ditunggu. Tendangan di dalam perut seolah semakin menguatkan ikatan batin antara ibu dan anak. Meski demikian, dalam beberapa kasus, gerakan janin bisa membuat resah, apalagi jika Mama bisa merasakannya sampai vagina.

Walau tidak terlalu menyakitkan, wajar jika hal ini menciptakan perasaan was-was. Untuk yang sudah memasuki trimester akhir, Mama akan berpikir bahwa ini mungkin tanda menuju persalinan. Namun bagaimana jika pergerakan yang kuat ini terjadi di awal kehamilan? Apakah berbahaya?

Sebaiknya Mama tenang. Faktanya, sebagaimana diungkapkan oleh ahli kandungan Dr Emeil Kamel pada website resmi miliknya, hal ini terbilang wajar.

Waspada boleh, namun Mama tak perlu terlalu mengkhawatirkannya. Dalam ulasan ini, Popmama.com telah merangkum beberapa penyebab gerakan janin terasa sampai vagina.

1. Kelebihan hormon relaksin

Pexels/MART PRODUCTION

Merasakan tendangan keras di awal kehamilan sebenarnya adalah hal yang langka. Umumnya, janin mulai bergerak di usia 10 minggu, namun Mama baru bisa merasakan gerakannya paling cepat di minggu ke-16 hingga ke-25. Pada usia ini, bayi sudah cukup kuat dan besar untuk membuat Mama merasakan keberadaannya.

Meski demikian, ada beberapa kasus di mana ibu hamil merasakan gerakan sangat kuat sebelum usia tersebut yang membuatnya terasa hingga vagina. Jika hal ini tidak berlangsung terus-menerus dan mengganggu mobilitas, Mama tidak perlu khawatir. Kemungkinan hal ini terjadi karena tingginya hormon relaksin.

Hormon relaksin berfungsi untuk membuat otot rileks, sekaligus membantu rahim meregang demi menyesuaikan dengan perkembangan bayi. Peregangan rahim inilah yang kemudian memicu janin untuk bergerak di atas vagina, dan membuat Mama ikut merasakannya.

Jika hal ini tidak menyakitkan dan hanya berlangsung sesaat, maka yang perlu Mama lakukan hanyalah menikmati momen tersebut sebagai bagian dari perkembangan janin. Namun jika keluhannya semakin mengganggu, ada baiknya Mama mulai berkonsultasi dengan dokter.

2. Ukuran bayi cukup besar

Pexels/Iamngakan eka

Berat badan bayi juga memberikan pengaruh signifikan pada proses kehamilan mama. Secara normal, pada dasarnya rahim dan usus tidak memiliki syarat untuk mendeteksi gerakan bayi. Itulah kenapa gerakan bayi hanya bisa Mama rasakan di permukaan perut.

Seiring dengan bertambahnya ukuran bayi, maka pergerakan itu akan semakin terasa hingga ginjal, area pelvic di sekitar rahim, vagina, bahkan anus. Bahkan, jika janin terlalu besar, maka Mama akan bisa merasakannya hingga tulang rusuk, tulang selangka, hingga punggung belakang.

Gerakan macam ini mungkin tidak muncul di usia awal kehamilan karena ukuran bayi yang masih kecil sehingga memungkinkannya bebas bergerak. Seiring dengan waktu, dia akan tumbuh dan memiliki keterbatasan gerak sehingga mendorong berbagai tempat di dalam perut.

3. Melemahnya otot dasar panggul

Pexels/Daria Shevtsova

Dilansir dari Cleveland, kehamilan akan melemahkan otot dasar panggul yang selama ini menyokong bagian rahim, vagina, uretra, dan kandung kemih. Setelah kehamilan kedua dan seterusnya, kondisi mungkin akan semakin menurun sehingga daya sokong semakin berkurang.

Hal inilah yang membuat gerakan bayi bisa Mama rasakan hingga vagina. Selain itu, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, disertai semakin naiknya berat badan calon Bayi, maka tekanan pada otot dasar panggul juga semakin besar sehingga gerakan kecil pun lebih mudah terasa.

4. Tanda persalinan sudah dekat

Pexels/ Dominika Roseclay

Jika hal ini terjadi saat Mama berada di trimester akhir kehamilan, maka penyebab paling mungkin adalah tanda-tanda persalinan yang semakin dekat. Umumnya, bayi sudah mulai memasuki panggul ketika usia kehamilan mencapai 34 minggu.

Walaupun belum siap dilahirkan, namun pada masa ini bayi sudah semakin aktif bergerak sehingga membuat Mama bisa merasakannya hingga Miss V. Dengan demikian, tak lama lagi Mama mungkin akan bertemu dengan si kecil.

Nah, demikian beberapa kemungkinan penyebab gerakan janin bisa terasa hingga vagina. Berdasarkan poin-poin yang sudah Popmama.com rangkum tersebut, Mama tidak perlu terlalu khawatir jika kondisinya tidak terlalu mengganggu.

Namun agar lebih aman, boleh kok berkonsultasi dengan dokter. Karena setiap orang mengalami kondisi yang berbeda, termasuk soal kehamilan.

Baca juga:

The Latest