TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Tips Aman Melakukan Hubungan Intim di Kehamilan Trimester Ketiga

Ini hal penting yang harus Mama perhatikan!

Freepik/nensuria

Saat kehamilan menginjak trimester akhir, banyak kekhawatiran yang muncul di benak Mama. Selain harap-harap cemas menghadapi persalinan, ibu hamil kerap ragu-ragu dalam melakukan aktivitas  seksual.

Belum lagi perut yang semakin membesar membuat Mama merasa kurang nyaman saat berhubungan intim. Berikut ini Popmama.com telah merangkum penyebab hasrat seksual di kehamilan trimester ketiga menurun.

1. Rasa khawatir

Freepik/senivpetro

Kekhawatiran bahwa seks dapat membahayakan kehamilan banyak dirasakan para ibu. Rasa takut akan risiko persalinan dini atau kegelisahan Mama menjelang persalinan membuat gairah seksual menurun, terutama pada trimester ketiga.

2. Tidak nyaman

Freepik/Dragana_Gordic

Saat trimester ketiga, Mama akan mengalami banyak kondisi yang membuat tubuh tidak nyaman, termasuk kondisi vagina, rasa nyeri saat berhubungan intim, kaki yang terasa kram, sakit punggung, meningkatnya keinginan buang air kecil, hingga kelelahan.

Kondisi ini membuat Mama merasa tidak nyaman saat berhubungan intim sehingga gairah pun menurun.

3. Perubahan fisik

Freepik/v.ivash

Perubahan fisik saat hamil, seperti perut yang membesar dengan berat beban bayi, pergelangan kaki yang bengkak tentu juga menyebabkan aktivitas seks menjadi kurang menyenangkan.

Memasuki trimester ketiga, bayi mulai turun ke panggul dan menimbulkan tekanan pada panggul. Hal ini membuat Mama kesulitan saat melakukan hubungan intim.

4. Keluarnya cairan kolostrum

momlovesbest.com

Seiring dengan pertumbuhannya, payudara akan mulai mengeluarkan kolostrum, yaitu cairan susu berwarna kekuningan kental yang dihasilkan oleh kelenjar susu di akhir kehamilan.

Keluarnya kolostrum atau biasa disebut payudara bocor ini juga kerap menurunkan gairah seks.

Amankah Seks di Trimester Ketiga?

Freepik/nensuria

Kabar gembiranya, hubungan intim tetap dapat Mama lakukan di trimester ketiga, dengan syarat kehamilan dalam kondisi yang baik dan tidak berisiko. Bahkan, beberapa ahli percaya bahwa aktivitas seks yang dilakukan hingga mendekati hari persalinan dapat membantu kelahiran lebih cepat.

Namun dalam beberapa kasus, sang calon Papa malah lebih khawatir dengan kondisi kehamilan Mama. Mereka cenderung takut hubungan seksual akan menyakiti bayi yang ada di dalam kandungan.

Jika kehamilan memang sehat dan normal, yakinkan pada pasangan bahwa hubungan seks benar-benar aman Mama dan janin di dalam kandungan. Lakukanlah dengan posisi seks yang direkomendasikan dan membuat Mama nyaman.

Tips Aman Berhubungan Seksual di Trimester Akhir

Jika tahu tipsnya, pengalaman seks di trimester ketiga ini bisa jadi menyenangkan. Berikut petunjuknya!

1. Jangan lupakan foreplay!

parents.com

Perubahan fisik dan kondisi yang dialami tentu membuat Mama tidak percaya diri dalam melakukan hubungan intim. Disinilah pentingnya foreplay!

Pemanasan sebelum melakukan hubungan seks akan membangkitkan kembali gairah dan mengembalikan kepercayaan diri Mama.

Biarkan suami mulai menjelajahi bagian puting Mama atau menyentuh area sensitif lainnya. Rangsangan tersebut akan meningkatkan gairah dan mengurangi rasa tidak nyaman yang Mama alami.

Baca juga:

2. Pilih posisi yang nyaman

healthymummy.com

Posisi seks merupakan kunci keberhasilan. Pilihlah posisi seks yang aman bagi kehamilan agar Mama merasa nyaman, sehingga hubungan intim pun dapat dinikmati berdua. Cari tahu informasi tentang posisi seks yang aman dilakukan saat hamil!

3. Konsultasi pada dokter

Freepik/pressfoto

Sebagian ibu hamil bisa saja berisiko mengalami komplikasi bila melakukan hubungan seks saat hamil. Konsultasikan mengenai kondisi kehamilan pada dokter untuk mengetahui apakah fisik Mama aman untuk melakukan hubungan seks atau tidak.

Mama juga perlu lebih peka terhadap tubuh Mama. Apabila muncul keluhan yang tidak biasanya, segera hentikan aktivitas seksual.

Itulah petunjuk keamanan dalam melakukan hubungan seksual saat usia kehamilan menginjak trimester ketiga. Mama perlu memerhatikan faktor-faktor risikonya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Tips Memilih Dokter Kandungan yang Terbaik untuk Mama

Topic:

The Latest