Berbagai Posisi Tidur Bayi, Mana yang Paling Aman dari Risiko SIDS?

1. Tidur berbaring bertumpu pada punggung

Freepik/Freepic.diller

Bayi yang sehat dan lahir normal sebaiknya tidur dengan posisi berbaring bertumpu pada punggungnya atau terlentang. Posisi tidur ini disarankan oleh American Academy of Pediatrics sejak tahun 1992 karena terbukti mengurangi risiko serangan kematian mendadak pada bayi hingga 50 persen, dilansir dari Mom Junction.

Posisi berbaring dengan bertumpu pada punggung memberikan bayi keleluasaan bernapas karena tidak ada halangan di sekitar mulut dan hidungnya. Tetapi, jika bayi tidur dengan posisi ini dalam waktu lama, ia akan menghadapi risiko positional plagiocephaly atau perubahan bentuk kepala dan brachycephaly atau tengkorak kepala bagian belakang yang menjadi datar alias peyang. 

2. Tidur tengkurap bertumpu pada perut

Freepik

Posisi tidur tengkurap bertumpu pada perut memang membuat bayi nyaman. Tetapi posisi ini punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Kekurangannya, antara lain:

• Rahang bayi menekan kasur sehingga membatasi jalan napas,
• tidur dengan posisi tengkurap membuat bayi sirkulasi udara yang dihirup bayi, terbatas,
• berisiko kematian, apalagi jika tidur tengkurap di kasur yang sangat lembut,
• bayi bisa menghirup mikroba yang terdapat pada kasur.

Namun, posisi tidur tengkurap ini diperbolehkan pada bayi dengan kondisi khusus, misalnya bayi yang mengidap refluks gastroesofagus dan malformasi saluran pernapasan atas seperti Pierre Robin Syndrome. Pada bayi yang kolik, Mama juga bisa menidurkan bayi dengan posisi ini sesekali untuk melepaskan gas dari perutnya. 

Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan pertimbangan yang tepat mengenai posisi tidur ini.
 

3. Tidur menyamping

Freepik/phduet

Posisi tidur ini membuat bayi tidak stabil dan memperbesar risiko bayi berguling dan akhirnya tengkurap. Pada bayi yang masih sangat kecil. hal ini bisa jadi sangat berbahaya karena ia belum bisa mengontrol tubuhnya sendiri sehingga saat ia tak sengaja tengkurap dan tak bisa mengangkat kepala, napasnya akan terhambat. 

Biasanya, bayi usia 4-5 bulan sering tertidur dengan posisi ini. Oleh karenanya, orangtua harus selalu waspada dan menjaga bayi selalu dalam pandangan mata sekalipun ia sedang tertidur karena risiko kematian mendadak selalu mengintai kapanpun.
 

Meminimalisir Sudden Unexpected Death in Infancy (SUDI)

Parents

Baik SUDI maupun SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) biasanya terjadi saat bayi tidur karena kesalahan fatal yang seringkali tak diduga orangtua. Apa sajakah yang memperbesar risiko tersebut?

• Membiarkan bayi tidur tengkurap bertumpu pada perut atau posisi menyamping.
• Membiarkan bayi tidur di permukaan yang halus, lembut dan empuk seperti matras, sofa, bantal dan lapisan bulu, tanpa pengawasan orangtua.
• Menutupi area dekat kepala dan wajah bayi dengan selimut atau kain, yang dapat menyebabkan bayi kegerahan dan sesak napas.

Untuk menghindari dampak yang fatal akibat kesalahan posisi tidur bayi, sebaiknya orangtua memperhatikan beberapa hal penting ini:

• Menjaga area tempat tidur bayi sesedikit mungkin dari barang-barang yang tak perlu.
• Menjauhkan bayi dari kain, selimut dan benda-benda lain yang dapat menutupi wajah, mulut dan hidungnya.
• Menjaga agar suhu ruangan tempat bayi tidur tetap sejuk.

Itu dia serba-serbi posisi tidur yang perlu diketahui orangtua. Semoga informasi ini berguna ya, Ma. 

Baca Juga:

• Bayi Batuk dan Tersedak Saat Tidur, Apa yang Sebetulnya Terjadi?
• Normalkah Bayi Menangis dalam Tidur? Cek Jawabannya, Yuk!
• Waspada SIDS, Sindrom Kematian Mendadak Pada Bayi Ini Paling Ditakuti!