“Screen time atau menempatkan layar di depan anak ketika dia sedang makan itu sebetulnya merupakan suatu racun. Anak jadi tidak connect dengan apa yang dia makan, padahal anak itu butuh memahami dia makan apa dan bagaimana rasanya,” jelas dr. Tan, seperti yang dikutip Popmama.com dari Instagramnya, Selasa (7/10/2025).
Bahaya Makan Sambil Nonton bagi si Kecil Menurut dr. Tan Shot Yen
Banyak orangtua merasa senang ketika anaknya bisa makan dengan lahap saat menonton film kartun atau video favoritnya. Namun, tanpa disadari, kebiasaan ini justru bisa jadi “racun” bagi si Kecil
Menurut dr. Tan Shot Yen, seorang dokter sekaligus ahli gizi masyarakat yang sering memberikan edukasi tentang pola hidup sehat di media sosial, kebiasaan makan sambil menatap layar sebaiknya dihindari sejak dini.
Lalu, apa sih yang membuat kebiasaan makan sambil menonton harus dihindari si Kecil? Jawabannya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Secara lebih lanjut, berikut penjelasan yang telah Popmama.com rangkum penjelasan bahaya makan sambil nonton bagi si Kecil menurut dr. Tan Shot Yen.
1. Anak jadi tidak sadar dengan apa yang ia makan
Menurut dr. Tan Shot Yen, kebiasaan makan sambil menonton bisa membuat anak kehilangan koneksi dengan makanan yang ia konsumsi.
Ketika perhatian anak hanya tertuju pada layar, ia tidak benar-benar menikmati makanan di hadapannya. Ia makan tanpa menyadari rasa, tekstur, atau aroma makanan tersebut. Jika hal ini terjadi terus-menerus, anak bisa tumbuh tanpa kesadaran makan yang sehat.
2. Hilangnya momen komunikasi keluarga
Waktu makan seharusnya menjadi momen untuk mempererat hubungan keluarga. Di sinilah biasanya Mama dan Papa bisa mengobrol ringan dengan si Kecil, mendengar cerita dari sekolah, atau membahas hal sederhana yang membuat suasana makan lebih hangat.
Namun, saat layar hadir di meja makan, interaksi ini menjadi hilang. Si Kecil tidak lagi memperhatikan orang di sekitarnya, melainkan tenggelam dalam tontonan. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa membuat ia lebih pasif dan kesulitan mengekspresikan diri secara verbal.
Selain itu, si Kecil kehilangan kesempatan untuk belajar sopan santun di meja makan, seperti cara meminta tolong, berbagi makanan, atau mengucapkan terima kasih. Padahal, hal-hal kecil itu penting dalam membentuk karakter dan keterampilan sosial anak sejak dini.
3. Bisa sebabkan ketergantungan terhadap layar
dr. Tan juga mengatakan, dampak dari makan sambil menonton tidak hanya berhenti di meja makan. Si Kecil yang terbiasa makan dengan tontonan berisiko memiliki durasi screen time yang lebih panjang setiap harinya.
“Yang lebih repot lagi, di luar jam makan dia juga punya ketergantungan dengan layar. Dia ingin terus menonton, dan screen time-nya jadi sangat panjang,” ungkap dr. Tan.
Anak yang mengalami hal ini biasanya menjadi lebih mudah tantrum saat layar dimatikan, sulit fokus tanpa stimulasi visual, dan bahkan menunjukkan tanda-tanda kecanduan terhadap gadget. Kebiasaan ini bisa memengaruhi kemampuan konsentrasi, kualitas tidur, hingga interaksi sosialnya dengan teman sebaya.
4. Cara mengubah kebiasaan makan sambil menonton demi tumbuh kembang si Kecil
Menghilangkan kebiasaan makan sambil menonton memang tidak bisa instan, Ma. Tapi langkah kecil berikut bisa jadi awal yang baik:
- Singkirkan layar dari meja makan. Jadikan area makan sebagai zona bebas gawai untuk semua anggota keluarga.
- Ciptakan suasana makan yang menyenangkan. Ajak si Kecil membantu menata meja, memilih menu, atau menyiapkan makanan sederhana.
- Gunakan waktu makan untuk bercerita. Ceritakan hal lucu atau tanyakan pendapat anak tentang rasa makanan agar ia belajar mengekspresikan diri.
- Konsisten dengan aturan waktu makan. Batasi screen time di luar jam makan agar anak tidak mencari layar sebagai pengalih perhatian.
Nah, itu tadi bahaya makan sambil nonton bagi si Kecil menurut dr. Tan Shot Yen. Mulai sekarang, yuk, biasakan si Kecil makan tanpa gangguan layar. Dengan begitu, ia bisa belajar menikmati makanan sekaligus tumbuh dengan kebiasaan yang lebih sehat.
