Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik
Freepik

Intinya sih...

  • Stunting adalah gangguan pertumbuhan anak akibat gizi buruk, infeksi, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.

  • Faktor risiko stunting meliputi berat badan lahir rendah, panjang badan lahir pendek, dan tidak mendapatkan ASI eksklusif.

  • Ciri-ciri stunting meliputi pertumbuhan tulang tertunda, berat badan rendah dibanding anak seusianya, dan tubuh tampak lebih pendek dari teman seusianya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Stunting masih menjadi salah satu masalah tumbuh kembang anak yang perlu mendapat perhatian serius dari orangtua. Kondisi ini terjadi ketika anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi dalam waktu lama, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. 

Salah satu dokter spesialis anak yang aktif mengedukasi masyarakat tentang tumbuh kembang anak adalah dr. Galih Linggar Astu, Sp.A. Melalui akun Instagram pribadinya @dokter_galih, ia kerap membagikan informasi seputar kesehatan dan perkembangan anak. Dalam salah satu unggahannya, dr. Galih menekankan pentingnya deteksi dini stunting agar dapat segera ditangani sebelum berdampak jangka panjang.

Dengan mengenali gejala sejak dini, Mama dan Papa bisa segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. Untuk lebih lengkapnya, yuk, simak ciri-ciri awal stunting yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini!

1. Apa itu stunting?

Freepik

Melansir laman World Health Organization atau WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Gangguan ini bisa terjadi sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, yang dikenal sebagai periode emas pertumbuhan.

Mengapa hal ini berbahaya bagi si Kecil?

Anak yang mengalami stunting tidak hanya terhambat pertumbuhannya secara fisik, tetapi juga dapat mengalami gangguan perkembangan kognitif dan daya tahan tubuh yang lebih lemah. 

Secara umum, stunting dapat dicegah apabila orangtua mampu memastikan kecukupan gizi, perawatan kesehatan, dan stimulasi yang optimal sejak masa kehamilan. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya deteksi dini menjadi langkah awal untuk mencegah terjadinya stunting pada si Kecil.

2. Faktor risiko stunting

Freepik/rawpixel

Sebelum stunting benar-benar terlihat pada si Kecil, ada beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai sejak awal. Menurut dr. Galih, faktor-faktor ini bisa menjadi tanda peringatan bagi orangtua untuk lebih memperhatikan tumbuh kembang si Kecil.

Berikut beberapa faktor risiko yang perlu dikenali:

  1. Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram)
    Bayi yang lahir dengan berat badan rendah berisiko mengalami pertumbuhan yang lebih lambat di tahun-tahun awal kehidupannya. Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi selama kehamilan atau adanya komplikasi pada ibu hamil.

  2. Panjang badan lahir pendek (kurang dari 48 cm)
    Panjang badan yang rendah saat lahir juga dapat menjadi sinyal adanya masalah gizi selama kehamilan. Bayi dengan panjang badan di bawah rata-rata perlu mendapatkan pemantauan pertumbuhan yang lebih intensif.

  3. Tidak mendapatkan ASI eksklusif
    ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan sangat penting untuk pertumbuhan optimal bayi. Anak yang tidak mendapat ASI berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan nutrisi dan infeksi yang dapat menghambat pertumbuhan.

3. Ciri-ciri awal stunting

Freepik

Setelah mengetahui faktor risikonya, penting juga bagi Mama dan Papa untuk mengenali tanda-tanda awal stunting yang mungkin muncul pada anak. Menurut Kementerian Kesehatan, terdapat beberapa ciri yang bisa menjadi indikasi bahwa anak mengalami hambatan pertumbuhan. Berikut ciri-ciri awal stunting yang perlu diperhatikan:

  1. Tinggi tidak bertambah
    Anak tampak tidak mengalami peningkatan tinggi badan secara signifikan dari bulan ke bulan. Hal ini bisa diamati melalui grafik pertumbuhan di buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).

  2. Berat badan rendah dibanding anak seusianya
    Anak yang mengalami stunting biasanya memiliki berat badan lebih rendah meskipun tampak sehat dan aktif. Grafik berat badannya cenderung stagnan atau meningkat sangat lambat.

  3. Tubuh tampak lebih pendek dari teman seusianya
    Anak stunting memiliki postur tubuh lebih kecil dan pendek dari anak-anak seusianya, meskipun proporsi tubuhnya terlihat normal.

  4. Proporsi tubuh tampak normal, tetapi ukurannya kecil
    Kondisi ini sering membuat orangtua tidak menyadari bahwa anak mengalami stunting, karena tubuhnya tampak proporsional, hanya saja lebih kecil dari ukuran rata-rata.

4. Cara mencegah stunting

Freepik

Stunting sebenarnya dapat dicegah jika Mama dan Papa memahami langkah-langkah pencegahan sejak dini. Pencegahan tidak hanya dilakukan setelah anak lahir, tetapi juga dimulai sejak masa kehamilan.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting:

  1. Penuhi kebutuhan gizi selama kehamilan
    Ibu hamil harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya protein, zat besi, kalsium, dan asam folat. Nutrisi yang baik selama masa kehamilan akan membantu perkembangan janin agar lahir dengan berat dan panjang badan ideal.

  2. Berikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
    ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh sehat. Setelah enam bulan, lanjutkan dengan MPASI bergizi seimbang sesuai usia anak.

  3. Lakukan pemantauan tumbuh kembang secara rutin
    Pastikan Mama membawa si Kecil ke posyandu atau fasilitas kesehatan setiap bulan untuk mengukur berat badan dan tinggi badan.

    Dengan melakukan pemantauan berat badan dan tinggi badan secara rutin sesuai panduan IDAI, maka risiko stunting dapat dideteksi dan ditatalaksana lebih awal,” jelas dr. Galih, seperti yang dikutip Popmama.com dari unggahan Instagramnya, Selasa (21/10/2025).

  4. Jaga kebersihan dan penuhi imunisasi anak
    Anak yang sering sakit akibat infeksi berulang akan kesulitan tumbuh optimal. Oleh karena itu, pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap dan konsumsi makanan yang higienis.

Itu tadi ciri-ciri awal stunting yang perlu dikenali. Dengan mengenali faktor risiko, ciri-ciri, dan cara pencegahannya, Mama dan Papa bisa membantu memastikan si Kecil tumbuh sehat dan optimal, serta terhindar dari stunting.

Editorial Team