Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik.com/prostooleh
Freepik.com/prostooleh

Intinya sih...

  • Merawat anak bukan tugas mudah, tapi bisa memberikan kebahagiaan

  • Mempersiapkan mental orangtua dapat menciptakan lingkungan aman bagi anak

  • Jangan punya ekspektasi yang tidak realistis, siaplah untuk menikmati segala sesuatu lebih lambat, dan kumpulkan jaringan dukungan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Merawat anak bukanlah tugas yang mudah. Di sisi lain, membesarkan anak juga bisa memberikan kebahagiaan bagi orangtua.

Selama perjalanan membesarkan anak, orangtua akan menemukan banyak tantangan. Karena itu, orangtua perlu mempersiapkan mental dengan baik untuk menghadapi segala tantangan.

Selain itu, orangtua yang siap mental bisa membuat anak tumbuh bahagia, lho, Ma! Kok bisa dan bagaimana cara mempersiapkan mental untuk merawat si Kecil? Untuk membantu Mama, Popmama.com sudah merangkum informasinya pada ulasan berikut ini.

Unsplash/Jakob Owens

Orangtua yang Siap Mental Bisa Membuat Anak Tumbuh Bahagia

Mempersiapkan diri secara mental untuk menjadi orangtua dapat membahagiakan anak-anak dengan menciptakan fondasi stabilitas dan kasih sayang. Persiapan mental itu bisa berupa pengelolaan ekspektasi, penguatan hubungan, perawatan diri, dan membangun sistem pendukung yang kuat.

Dengan hadir, mengatur emosi, dan suportif, orangtua dapat menciptakan lingkungan yang aman yang memungkinkan anak-anak berkembang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pada akhirnya, semua itu bisa membuat anak tumbuh bahagia sesuai harapan orangtua.

Bagaimana cara mempersiapkan mental? Hal ini bisa dilakukan sejak Mama hamil. Namun, bila si Kecil sudah lahir, tidak ada kata terlambat, orangtua pun bisa mulai mempersiapkan mentalnya.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

Pexels

1. Jangan punya ekspektasi orangtua yang tidak realistis

Perlu diingat jika tidak ada orangtua yang sempurna. Mungkin sulit dipercaya ketika Mama melihat semua orangtua di unggahan sosial media yang tampaknya menjalani kehidupan terbaik mereka. Tetapi itu benar, tidak ada orangtua yang sempurna.

Mengasuh anak adalah proses pembelajaran yang sangat besar bagi orangtua dan bayi. Jadi jangan terlalu keras pada diri sendiri. Semua bayi memiliki kebutuhan yang berbeda pada waktu yang berbeda, jadi jangan bandingkan Mama dan bayi dengan orang lain.

Mama mungkin mendapati bayi tidur sepanjang malam lebih cepat daripada yang lain, atau mungkin butuh waktu sedikit lebih lama. Sampai bayi lahir, Mama tidak akan tahu seperti apa mereka nantinya atau bagaimana pola tidur mereka nantinya.

Menjadi orangtua itu sulit, jadi tidak perlu memberi tekanan ekstra pada diri sendiri. Terkadang menyenangkan untuk menerima hal yang tidak diketahui, jadi cobalah untuk tidak khawatir atau merasa kewalahan. Namun, tidak apa-apa jika Mama merasa sedih. Lebih dari 1 dari 10 ibu dapat mengalami depresi pascapersalinan dalam waktu 1 tahun setelah melahirkan, yang sedikit lebih serius dan dapat berlangsung sedikit lebih lama daripada baby blues.

Pexels

2. Bersiaplah untuk menikmati segala sesuai dengan lebih lambat atau santai

Percayalah, Mama akan melakukan segalanya dengan kecepatan yang jauh lebih lambat. Entah itu pemulihan pascapersalinan atau sekadar keluar rumah untuk menghirup udara segar, berikan diri Mama waktu untuk menyesuaikan diri menjadi ibu baru.

Tidak ada terburu-buru, jadi lakukan apa yang perlu Mama lakukan dengan waktu Mama sendiri. Jadi, Mama berencana untuk keluar rumah pukul 10 ​​pagi, tetapi Mama akhirnya baru bisa keluar di siang hari karena bayi merasa lapar lagi? Jangan khawatir, semua orang akan mengerti, begitulah hidup dengan bayi baru lahir.

Pixabay/CommanderClive

3. Merawat diri sendiri

Sangat penting untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri saat hamil atau setelah melahirkan.

Mama mungkin ingin mencoba kelas yoga prenatal (ini cara yang bagus untuk bersantai dan bertemu calon ibu yang sepemikiran).

Dan ini tips terbaiknya, pastikan Mama dan Papa sebanyak mungkin. Mama dan Papa akan menjadi orangtua yang kurang tidur untuk waktu yang lama setelah bayi lahir. Jadi masa kehamilan adalah waktu yang tepat untuk menikmati waktu bersantai di akhir pekan bersama, jika Mama belum memiliki anak kecil di keluarga, tentu saja.

Pixabay/StockSnap

4. Pikirkan tentang tugas mengasuh anak

Saatnya untuk berbicara jujur ​​dengan suami tentang apa yang diharapkan ketika menjadi orangtua. Bicarakan tentang tugas mengasuh anak dan siapa yang akan melakukan apa di rumah. Tentukan bagaimana tugas-tugas perlu dibagi.

Memastikan pasangan saling mendukung secara emosional sangat penting ketika menjadi orangtua baru, dan tidak merasa mendapatkan dukungan atau bantuan tersebut dapat menyebabkan pertengkaran dan masalah hubungan orangtua baru yang aneh. Jadi bicarakan dan pikirkan sekarang.

Menjadi orangtua terkadang dapat membebani hubungan suami istri, jadi ingatlah bahwa Mama dan Papa adalah sebuah tim.

Pexels/Cliff Booth

5. Kumpulkan jaringan dukungan

Masa kehamilan adalah kesempatan yang baik untuk terhubung dengan calon orangtua lainnya juga. Kunjungi grup orangtua baru dan kelas kehamilan di daerah Mama, atau cobalah kelas olahraga prenatal. Kelas ini merupakan cara yang bagus untuk keluar rumah sekaligus memberi Mama kesempatan untuk bertemu orangtua atau calon orangtua lain di daerah Mama. Beberapa koneksi ini seringkali menjadi teman seumur hidup.

Seperti yang telah disebutkan, menjadi orangtua bukanlah tugas yang mudah. Namun dalam prosesnya, Mama akan menemukan banyak kebahagiaan. Yang terpenting, orangtua juga perlu mempersiapkan mental untuk merawat anak agar tumbuh bahagia. Jangan ragu untuk selalu berdiskusi dengan orang-orang terdekat, ya, Ma!

Editorial Team