Tantangan Sehari-hari yang Dihadapi oleh Orangtua Modern

- Evolusi teknologi membawa dampak besar pada perkembangan anak dan dinamika keluarga
- Perubahan budaya dan gaya hidup menuntut orangtua untuk beradaptasi dengan pergeseran nilai masyarakat
- Media sosial menimbulkan risiko kesehatan mental pada remaja dan memengaruhi kehidupan keluarga secara keseluruhan
Seiring dengan semakin modernnya berbagai belahan dunia, beberapa aspek kehidupan menjadi lebih mudah dan lebih mudah dikelola. Namun, dari berbagai sudut pandang, tugas mengasuh anak menjadi semakin kompleks. Belum pernah sebelumnya kita hidup dalam masyarakat yang begitu berpusat pada teknologi. Teknologi membawa perubahan budaya yang drastis dalam norma dan praktik seputar pekerjaan, bermain, bersosialisasi, dan tentu saja, pengasuhan anak.
Banyak orangtua modern menghadapi tantangan berat dalam mengasuh anak di tengah pandemi global, kemerosotan ekonomi, dan berbagai pertikaian politik. Meskipun dalam beberapa hal tidak ada yang "baru", dapat dikatakan bahwa beberapa cara lama dan kearifan yang diwariskan cenderung tidak lagi relevan mengingat perubahan drastis dalam dekade terakhir.
Apa saja tantangan sehari-hari yang dihadapi oleh orangtua modern? Jika Mama bertanya-tanya mengapa ini terasa begitu sulit, mungkin poin-poin yang dirangkum Popmama.com bisa memberikan wawasan dan validasi bagi Mama dan Papa.

1. Evolusi teknologi
Ya, kita memang sudah lama mengenal "teknologi", namun belum sebesar yang kita lihat saat ini dalam dekade terakhir. Dengan peningkatan teknologi ini, orang-orang kini beralih ke gaya hidup yang lebih digital.
Dalam beberapa hal, peningkatan ini memang memberikan manfaat yang luar biasa, tetapi juga menghadirkan tantangan yang sangat besar. Khususnya, terkait perkembangan anak, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi yang berlebihan pada anak usia dini memang berdampak pada perkembangan di bidang sosial dan kognitif.
Seiring dengan pergeseran gaya hidup kita ke ranah yang lebih digital, hal ini berdampak langsung pada dinamika keluarga. Interaksi tatap muka telah bergeser, karena kini remaja lebih bergantung pada teknologi, yang berpotensi mengekspos remaja pada materi yang berpotensi mengganggu.
Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa orangtua harus menghadapi masalah yang semakin meningkat, yaitu potensi terputusnya hubungan dalam sistem keluarga seiring dengan perkembangan teknologi.

2. Perubahan budaya dan gaya hidup
Karena berbagai faktor sosial, terdapat tekanan baru yang semakin besar bagi orangtua untuk mengelola semuanya.
Akibat kondisi ekonomi yang terus berubah, peran dan harapan orangtua bagi banyak orang telah bergeser. Kini, orangtua seringkali dituntut untuk bekerja, jika bukan hanya satu, melainkan beberapa pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Selain itu, terdapat pergeseran nilai secara umum yang berkaitan dengan pengasuhan anak. Di masa lalu, penghormatan terhadap otoritas dan kepatuhan terhadap norma-norma tradisional sangat ditekankan. Namun, kini, nilai-nilai masyarakat telah bergeser, dengan penekanan yang lebih besar pada individualisme dan ekspresi diri. Pergeseran ini telah menghasilkan generasi anak yang lebih tegas dan mandiri yang mungkin lebih mudah mempertanyakan atau menantang otoritas.
Meskipun dalam banyak hal, perubahan nilai ini memiliki manfaat yang signifikan, hal ini juga menghadirkan tantangan bagi orangtua dalam membesarkan anak.

3. Media sosial
Ini masalah besar. Ada sisi terang dan sisi gelap dalam hampir semua hal, tetapi semakin banyak kita mulai melihat dampak buruk dari peran media sosial dalam kehidupan kita sebagai individu serta dampaknya terhadap keluarga dan remaja yang terlibat.
Media sosial menimbulkan banyak risiko bagi perkembangan anak. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan masalah kesehatan mental pada remaja yang menghabiskan lebih dari 3 jam sehari di media sosial, dan juga melaporkan "kecanduan" penggunaan media sosial. Hal ini menimbulkan tantangan besar bagi orangtua dalam menghadapi semakin besarnya pengaruh media sosial dalam kehidupan anak mereka—pada titik ini, hal ini hampir tak terelakkan.

4. Kelebihan informasi
Pengetahuan memang kekuatan, tetapi terlalu banyak opini, perspektif, dan anekdot dapat menyebabkan kelumpuhan analisis. Hal ini dapat memengaruhi tingkat kepercayaan diri dan keaslian orangtua dalam peran mereka sebagai orangtua.
Faktanya, sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2023 mengkaji dampak kelebihan informasi pada orangtua. Penelitian tersebut menemukan bahwa orangtua dengan tingkat efikasi diri pengasuhan yang lebih rendah (alias kepercayaan diri pengasuhan yang lebih rendah) menunjukkan peningkatan tingkat pencarian informasi pengasuhan daring dari waktu ke waktu.
Namun, hubungannya tidak sebaliknya—lebih banyak pencarian daring tidak terkait dengan peningkatan efikasi diri orangtua.
Oleh karena itu, terkadang kelebihan informasi dapat berdampak buruk pada kepercayaan diri dan kesejahteraan orangtua secara keseluruhan. Terkadang, lebih sedikit lebih baik
Tidak diragukan lagi bahwa peran orangtua itu menantang dan kompleks, tetapi ditambah dengan tuntutan dunia modern. Terkadang sebagai orangtua, Mama membutuhkan validasi bahwa segalanya memang rumit di luar sana. Pahamilah bahwa tantangan semacam itu dapat diatasi dan dikurangi, tetapi akan membutuhkan proses coba-coba dari pihak Mama sebagai orangtua. Seorang anak di dunia modern membutuhkan orangtua yang cukup baik, bukan yang sempurna.
Dunia terus berkembang. Di saat yang sama, orangtua modern juga menghadapi tantangan-tantangan dalam mengasuh anak. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya jika Mama membutuhkan bantuan dan saran, ya.



















