Biasanya setelah duduk di kelas 6 SD atau SMP, anak mulai diberikan smartphone. Memang tidak bisa dipungkiri, smartphone adalah salah satu alat yang bisa memudahkan anak mama untuk menyelesaikan tugas sekolahnya termasuk untuk berkomunikasi dengan teman dan gurunya.
Namun, anak mama tentu tidak hanya menggunakan smartphone miliknya hanya untuk mendukung kegiatan sekolahnya saja. Mereka pasti lebih senang jika menggunakan barang tersebut untuk main media sosial atau online games.
Eksis di media sosial kadang membuat anak mendapat pengakuan dari lingkungan sosialnya. Meski bagi orang dewasa ini masih jadi hal yang "penting, nggak penting," tapi untuk anak belasan tahun ini merupakan hal penting.
Jumlah followers Instagram kadang dianggap sebagai indikator tingkat kepopuleran seseorang. Dengan demikian ia merasa penting untuk terus memperbaharui konten instagramnya.
Nah, kalau sudah begini biasanya anak jadi sering selfie nih Ma!
Setiap kegiatannya akan didokumentasikan dan segera di unggak me media sosial. Wah, bagi mereka ini mungkin seru. Tapi ternyata ada bahaya dibalik keseringan selfie bagi kesehatan mental anak remaja.
Berikut Popmama.com rangkum penjelasannya untuk Mama ketahui:
