Bolehkah How to Train Your Dragon Ditonton Anak-Anak? Petualangan Seru

Menurut situs Common Sense Media, di Amerika Serikat minimal usia bisa menonton film ini How to Train Your Dragon yakni 9 tahun ke atas. Namun, setelah masuk ke Indonesia rating usinya naik menjadi 13+ (remaja).

Alasannya karena film ini mengandung adegan aksi yang intens dan sedikit adegan berbahaya. Meski adegan tersebut tidak terlalu menonjol dibandingkan film petualangan keluarga lainnya.

Diadaptasi dari film animasi populer, versi live-action How to Train Your Dragon mengikuti kisah Hiccup (Mason Thames), seorang remaja canggung yang hidup di pulau Berk. Di sana kebiasaan berburu dan membunuh naga dianggap sebagai bagian dari tradisi kehormatan.

Namun, hidup Hiccup berubah total saat ia secara tak sengaja menembak jatuh seekor naga legendaris dan menolak untuk membunuhnya. Hiccup justru menjalin ikatan persahabatan dengan sang naga yang kemudian ia beri nama Toothless.

Dari sanalah dimulai petualangan seru yang menantang pandangan masyarakatnya, mengajarkan bahwa keberanian sejati bukan soal kekuatan, tetapi soal memahami dan berdamai dengan apa yang tidak kita mengerti.

Berikut deretan aktor How to Train Your Dragon versi live-action, dikutip dari IMDb:

• Mason Thames sebagai Hiccup Horrendous Haddock III

• Nico Parker sebagai Astrid Hofferson

• Gerard Butler sebagai Stoick the Vast

• Nick Frost sebagai Gobber si Belch

• Julian Dennison sebagai Fishlegs Ingerman

• Gabriel Howell sebagai Snotlout Jorgenson

• Bronwyn James sebagai Ruffnut Thorston

• Harry Trevaldwyn sebagai Tuffnut Thorston

• Ruth Codd sebagai Phlegma yang Ganas

• Naomi Wirthner sebagai Gothi

Sutradara Dean DeBlois adalah penulis dan sutradara trilogi animasi aslinya. How To Train Your Dragon versi live-action ini juga kembali memimpin untuk teknis dan produksinya. Karena itu, dari beberapa review yang beredar nuansa emosional dan petualangannya tetap terasa autentik.

Ini memastikan film baru ini bukan hanya sekedar remake visual, tetapi kelanjutan yang setia terhadap semangat aslinya. Ini memberi penghormatan sekaligus menyegarkan cerita dengan elemen baru.

Toothless dan naga-naga lainnya dibuat sangat hidup dengan kombinasi animatronik, motion-capture, dan visual effect berbasis AI. Teknologi ini bisa meniru ekspresi dan gerakan naga dengan detail tinggi lho.

Dikutip dari berbagai sumber, mereka bahkan melibatkan analisis perilaku hewan nyata agar setiap adegan terasa sangat organik. Ini yang sangat dinanti oleh para penggemar, apalagi banyak yang ingin melihat Toothless secara lebih nyata.

Itulah tadi fakta mengenai bolehkah How to Train Your Dragon ditonton anak-anak. Semoga menjawab informasi mengenai film baru ini. Film How to Train Your Dragon versi live-action bisa disaksikan mulai 11 Juni 2025.