Coba Pahami, 5 Alasan Anak Tidak Mau Diajak Kumpul Keluarga

Anak merasa kurang dekat dengan saudara-saudara sepupunya

12 April 2024

Coba Pahami, 5 Alasan Anak Tidak Mau Diajak Kumpul Keluarga
Freepik/Wavebreakmedia

Berkumpul bersama keluarga besar merupakan momen untuk mempererat tali silaturahim dan menjaga kekompakan antar saudara. Biasanya acara kumpul keluarga dilaksanakan pada hari besar keagamaan, hari libur, atau pada saat berakhir pekan.

Namun, mungkin Mama menyadari anak yang menunjukkan tidak semangat atau tidak mau diajak untuk kumpul keluarga. Secara tak sadar, mungkin anak terpaksa ikut kumpul keluarga karena takut kena omel Mama atau Papa.

Tak sedikit juga anak yang menolak ajakan kumpul keluarga dengan berbagai alasan. Lalu apa kira-kira yang menyebabkan anak menolak untuk berkumpul bersama keluarga?

Berikut ini Popmama.com telah menyiapkan lima ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Merasa kurang dekat dengan saudara sepupunya sehingga tidak tahu harus membicarakan apa

1. Merasa kurang dekat saudara sepupu sehingga tidak tahu harus membicarakan apa
Freepik/Drobotdean

Alasan pertama mengapa anak menolak untuk berkumpul bersama keluarga adalah karena ia merasa tidak dekat dengan saudara sepupunya.

Alhasil, ketika sudah berada di tengah-tengah keluarga besar yang seharunya berbaur bersama dan saling mengobrol dengan saudara sepupu, justru malah saling diam dan cuek, karena bingung dan tidak tahu harus membicarakan apa.

Hal seperti ini justru membuat anak lebih memilih untuk diam di rumah daripada harus ikut ke acara keluarga, karena ia akan merasa bosan dan tidak betah berada ditengah-tengah keluarganya.

Editors' Pick

2. Anak berusaha menghindari pertanyaan basa-basi yang justru membuat moodnya turun

2. Anak berusaha menghindari pertanyaan basa-basi justru membuat mood turun
Freepik/Ksandrphoto
Ilustrasi

Alasan kedua adalah, anak berusaha menghindari pertanyaan basa-basi yang justru membuat moodnya turun.

Sudah bukan hal aneh jika berkumpul bersama keluarga, maka anak harus bersiap-siap menerima banyak pertanyaan basa-basi yang ditanyakan oleh anggota keluarga lainnya.

Mulai dari pertanyaan sepele atau biasa hingga ke pertanyaan yang sudah menyinggung hal-hal pribadi anak, apalagi kalau ditanya-tanya seputar kehidupan seperti masalah sekolah, atau bahkan membicarakan hubungan asmara.

Bagi anak yang nilainya kurang bagus di sekolah, ditanyakan soal perkembangan di dunia pendidikan juga menjadi hal yang menjengkelkan. Maka ini bisa menjadi alasan anak tidak mau kumpul bersama keluarganya.

3. Tidak mengerti pembahasan yang dibicarakan oleh anggota keluarga yang lebih tua

3. Tidak mengerti pembahasan dibicarakan oleh anggota keluarga lebih tua
Freepik/master1305

Alasan ketiga, biasanya saat ada acara perkumpulan keluarga, para orangtua memiliki topik pembahasan sendiri untuk dibicarakan, dan biasanya topik yang dibahas adalah hal-hal berat dan rumit seperti masalah politik, agama, isu sosial.

Hal ini membuat anak tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan di sana. Belum lagi kalau ada gurauan atau guyonan yang hanya bisa dipahami oleh orang seumuran mereka, dan anak seolah dipaksa untuk bisa berbaur dengan apa yang para orangtua bicarakan saat itu.

Karena kalau hanya diam, anak justru bisa dianggap tidak sopan dan sombong.

4. Merasa minder karena dibanding-bandingkan dengan saudara sepupunya

4. Merasa minder karena dibanding-bandingkan saudara sepupunya
Freepik

Alasan keempat ada hubungannya dengan alasan yang kedua, setelah menerima pertanyaan basa-basi yang membicarakan kehidupan. Tak jarang beberapa anggota keluarga justru malah membanding-bandingkan kehidupan anak dengan saudara sepupunya.

Hal seperti ini, tentunya membuat anak bisa menjadi minder dan tidak percaya diri selama kumpul keluarga, ia bisa menutup diri dan makin membatasi interaksi dengan keluarga.

Lama-kelamaan, ia akan merasa belum mempunyai pencapaian apa-apa yang bisa membanggakan keluarganya, terutama orangtua.

5. Kehilangan waktu luang untuk istirahat atau sekadar me time setelah seminggu penuh harus sekolah

5. Kehilangan waktu luang istirahat atau sekadar me time setelah seminggu penuh harus sekolah
Freepik

Kumpul keluarga, biasanya dilaksanakan di hari libur atau akhir pekan, membuat anak yang semula ingin mengisi waktu luangnya untuk istirahat harus mau merelakan waktunya untuk bertemu dengan sanak saudaranya.

Anak jadi tidak bisa untuk sekadar melakukan me time setelah seminggu penuh harus sekolah dan mengerjakan tugas. Namun perlu diingat, meski waktunya terbuang namun berkumpul dengan keluarga

Berkumpul bersama keluarga memang terkadang kurang memberikan kenyamanan bagi sebagian anak. Namun, perlu diingat bahwa keluarga adalah orang-orang yang harus disyukuri keberadaannya di kehidupan anak.

Sehingga penting mengingatkan anak, untuk menikmati momen bersama keluarga dan cobalah untuk bisa berbaur diantara mereka.

Itulah alasan kenapa anak tidak mau diajak kumpul keluarga yang mungkin bisa orangtua pahami. Bagaimana dengan anak mama, apakah masih sering diajak kumpul bersama?

Baca juga:

The Latest