4 Kepribadian Anak Akibat Salah Pola Asuh
Ma, pernahkah Mama menyadari bahwa pola asuh yang Mama bentuk ternyata dapat memengaruhi kepribadian anak secara mendalam?
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Ternyata, dampak pola asuh yang kurang tepat tidak dapat langsung terlihat, melainkan muncul sebagai pola yang berulang dalam perilaku dan karakter anak.
Hal ini terjadi bukan karena satu insiden saja loh Ma, melainkan akumulasi dari cara Mama mendidik, merespons, dan berinteraksi dengan anak setiap hari.
Anak-anak adalah peniru yang baik, lingkungan terdekat mereka, yaitu keluarga, memainkan peran penting dalam pembentukan identitas mereka.
Pola asuh yang salah dapat menciptakan luka emosional yang mendalam dan memengaruhi bagaimana anak melihat dirinya sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar mereka.
Lalu, apa saja kepribadian anak yang muncul akibat salah pola asuh? Yuk simak artikel dari Popmama.com mengenai 4 kepribadian anak akibat salah pola asuh!
1. Dependen
Anak dependen atau anak yang tidak mandiri dan terlalu bergantung pada orang tercipta akibat pola asuh Mama yang terlalu protektif.
Mama tidak membiarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri dan tidak pernah memberi anak kesempatan untuk mengambil keputusannya sendiri.
Ciri-ciri anak dependen antara lain adalah tidak bisa bisa mandiri, selalu cemas jika sendirian, sulit membuat keputusan, selalu butuh persetujuan dari orang lain, takut ditinggal sendirian, dan takut kehilangan.
Tips untuk Mama agar anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak dependen adalah dengan cara memberikan anak kesempatan untuk mengambil keputusan.
Selain itu, Mama bisa memberi dukungan atau pujian atas usaha mandirinya, bukan hanya hasil akhirnya saja.
2. People pleaser
Anak bisa menjadi people pleaser akibat salah pola asuh dari orang tua, terutama jika orang tua tidak menghargai pendapat dan perasaan anak serta menuntut anak selalu menuruti keinginan mereka.
Pola asuh yang mengakibatkan anak menjadi people pleaser adalah anak hanya disayang jika anak mendapatkan prestasi atau mencapai keinginan orangtuanya.
Selain itu, orangtua yang terlalu membebani ekspetasi kepada anaknya, misalnya menuntut anak untuk selalu mendapatkan nilai baik, atau menuntut anak untuk menjadi penurut.
Ciri-ciri dari anak yang people pleaser adalah sulit berkata tidak, sering meminta maaf secara berlebihan, dan selalu menyembunyikan perasaannya.
3. Narsistik
Perilaku narsistik pada anak, bisa timbul akibat dari salah pola asuh orangtua yang selalu memberikan pujian tanpa memerhatikan usaha atau kualitas sebenarnya.
Pola asuh yang memicu anak menjadi narsistik adalah orangtua yang tidak mengajarkan dan mengakui emosi anak.
Jika orang tua tidak mengenalkan kecerdasan emosional, seperti mengenali dan menghargai perasaan sendiri dan orang lain, anak sulit mengembangkan empati. Anak yang kurang empati cenderung menunjukkan perilaku narsistik.
Selain itu, pola asuh yang manipulatif, mengkritik berlebihan, atau tidak memberikan batasan yang sehat dapat membuat anak belajar memanipulasi orang lain dan mengembangkan sifat narsistik sebagai mekanisme bertahan.
4. Agresif
Anak bisa menjadi agresif akibat salah pola asuh yang diterapkan oleh orang tua, dan ini penting untuk Mama ketahui agar bisa menghindari atau memperbaikinya.
Pola asuh seperti sering menggunakan hukuman fisik pada anak (pukulan) atau verbal (bentakan) dapat menyebabkan anak tumbuh menjadi sosok yang agresif.
Tak hanya itu, orangtua yang terlalu membiarkan anak melakukan apa saja tanpa batasan atau pengawasan yang jelas, membuat anak tidak belajar disiplin dan batasan sosial.
Ciri-ciri anak agresif adalah mudah marah atau meledak, suka melanggar aturan, berperilaku merusak, da, dan agresif kepada orang lain atau hewan.
Apabila Mama tidak ingin anaknya tumbuh menjadi sosok yang agresif, hindari pola asuh yang otoriter yang terlalu keras dan mengontrol tanpa memberi ruang untuk anak berpendapat.
Itulah beberapa jenis kepribadian anak akibat dari salah pola asuh. Anak tumbuh dan berkembang berawal dari lingkungan keluarganya.
Jadi, Mama harus memerhatikan pola asuh atau cara mendidik anak agar anak tumbuh menjadi seseorang yang lebih baik lagi!
-cab5378df4b982be29ad91248baeec27.png)
