Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Fakta Puber pada Anak Laki-Laki, Lebih Lambat dari Anak Perempuan!

Freepik/Pressphoto
Freepik/Pressphoto
Intinya sih...
  • Anak laki-laki puber lebih lambat dari perempuan
  • Pubertas pada anak laki-laki tidak diawali dengan mimpi basah
  • Tubuh anak laki-laki bertambah tinggi dan suara mulai pecah di usia 13 tahun
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

"Rasanya baru kemarin saya melahirkan si Kecil, namun tak terasa kini ia sudah hampir remaja." Mama yang usia anaknya sudah sekitar 10 tahun pasti pernah bergumam seperti ini di dalam hatinya. Ya, waktu berlalu terlalu cepat ya, Ma.

Bagi Mama yang anaknya sudah memasuki usia puber, Mama pasti sedang rutin mengamati perubahan fisik anak. Apalagi, kalau anak Mama laki-laki, yang biasanya lebih cuek dan kurang terbuka menceritakan banyak hal ke Mama.

Anak perempuan memang dikenal lebih komunikatif, maka mungkin ia akan bercerita ke Mama tentang tanda-tanda puber yang ia alami. Mulai dari tumbuh payudara, tumbuh rambut pubis, dan diakhiri dengan menstruasi.

Namun lain cerita dengan anak laki-laki. Menurut Gregory L. Jantz, PhD, psikolog sekaligus penulis buku Helping Boys Thrive Summit, remaja laki-laki memang terkenal tidak komunikatif dengan orangtuanya, dan tidak pernah unggul di bidang komunikasi verbal.

Maka tidak heran kalau orangtua yang memiliki remaja laki-laki merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan mereka. Terlebih, komunikasi membahas tanda-tanda puber (yang menurut anak laki-laki, ini sangat tabu untuk dibahas dengan Mama!).

Untuk itu, Mama perlu mengerti fakta tentang puber pada anak laki-laki. Yuk, ketahui beberapa info penting yang telah Popmama.com rangkum berikut ini.

1. Puber lebih lambat dari perempuan

Freepik/Pressphoto
Freepik/Pressphoto

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, anak laki-laki puber di usia yang lebih lambat dibanding anak perempuan. Jika anak perempuan mulai puber di usia 8 sampai 13 tahun, anak laki-laki baru puber di usia 9 sampai 14 tahun.

2. Tidak diawali dengan mimpi basah

Freepik/Asierromero
Freepik/Asierromero

Kalau Mama mengira pubertas pada anak laki-laki diawali dengan mimpi basah, maka Mama salah. Menurut IDAI, mimpi basah pada anak laki-laki sama seperti menstruasi pada anak perempuan, keduanya merupakan tanda terakhir dari urutan pubertas.

Tahapan puber pada anak laki-laki maupun anak perempuan harus berurutan. Pada anak laki-laki, tahapannya adalah:

  • Pertambahan volume testis
  • Pertumbuhan rambut pubis
  • Growth spurt atau fenomena pacu tumbuh
  • Timbul jerawat
  • Muncul kumis
  • Muncul jakun
  • Mimpi basah (yang menunjukkan mulai aktifnya proses spermatogenesis). 

Baca juga: Fakta tentang mimpi basah anak laki-laki 

3. Tubuhnya bertambah tinggi

Freepik/Freephoto
Freepik/Freephoto

Kalau Mama merasa anak Mama tumbuh begitu cepat, maka mungkin ia sedang mengalami growth spurt atau fenomena pacu tumbuh. Growth spurt biasanya terjadi bersamaan dengan masa puber, maka jangan heran kalau anak usia puber tiba-tiba tubuhnya bertambah tinggi.

Menurut IDAI, pertambahan tinggi badan maksimal pada anak lelaki adalah 10 cm per tahun, dengan total pertambahan tinggi badan selama pubertas adalah 25-30 cm.

Penelitian dari University of Southern California juga menguak fakta yang sama dengan IDAI. Menurut penelitian tersebut, di masa growth spurt tinggi anak akan menyentuh tinggi maksimalnya. Anak lelaki biasanya bertambah 10.3 cm per tahun, sedangkan anak perempuan bertambah 9 cm per tahun.

4. Suara mulai pecah di usia 13

Freepik/Asier_relampagoestudio
Freepik/Asier_relampagoestudio

Beberapa Mama ada yang beranggapan kalau suara 'pecah' adalah tanda awal pubertas. Namun tentu saja anggapan itu tidak tepat ya, Ma. Kapan sih suara anak mulai membesar? Biasanya, ini terjadi ketika usia anak sudah 13 tahun.

Penyebabnya sederhana, yaitu hormon-hormon pubertas yang membuat pita suara anak lelaki menjadi lebih tebal dan lebih panjang.

Salah satu hormon yang bertanggung jawab dengan pecahnya suara anak lelaki adalah hormon androgen. Hormon ini membuat larynx membesar dan frekuensi suara anak jadi lebih rendah juga dalam.

Itulah fakta puber pada anak laki-laki. Sekarang, Mama sudah tahu ya?

FAQ Tentang Puber pada Anak Laki-Laki

Kapan masa puber laki-laki berakhir?

Masa pubertas laki-laki biasanya berakhir menjelang usia 20 tahun, sekitar usia 17-21 tahun, ketika pertumbuhan tinggi badan sudah melambat dan berhenti. Berakhirnya pubertas ditandai dengan stabilnya perubahan fisik seperti tidak ada lagi perubahan suara atau penambahan tinggi badan yang signifikan, dan organ reproduksi sudah matang.

Apa ciri-ciri suami puber ke-2?

Ciri-ciri suami mengalami "puber kedua" atau krisis paruh baya meliputi perubahan emosional, seperti sering merasa bosan dan melamun, serta perubahan perilaku, seperti menjadi lebih impulsif atau lebih memperhatikan penampilan untuk tampil awet muda. Perubahan fisik seperti penumpukan lemak di perut dan penurunan massa otot juga bisa terjadi.

Pada usia berapa anak laki-laki memproduksi testosteron?

Pada anak laki-laki, pubertas biasanya dimulai antara usia 10 dan 14 tahun, biasanya dimulai dengan pertumbuhan testis. Namun, pubertas juga tidak jarang dimulai sejak usia 9 tahun. Perubahan fisik pubertas selanjutnya dapat berlanjut hingga usia 16 hingga 18 tahun. Saat pubertas , testis meningkatkan produksi testosteron.

Share
Topics
Editorial Team
Erick akbar
Novy Agrina
Erick akbar
EditorErick akbar
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Contoh & Ciri Gerak Manipulatif dalam Olahraga, Materi PJOK Kelas 4 SD

04 Des 2025, 18:38 WIBBig Kid