Viral! Kisah Nana Bocah 6 Tahun Penjual Tisu di Stasiun Palmerah

Dalam video tersebut, terlihat seorang anak kecil penjual tisu di depan JPO Stasiun Palmerah. Dia adalah Nana, bocah berusia 6 tahun. Setiap hari, Nana menjajakan tisu seharga Rp 5 ribu di kawasan Palmerah.

Selain untuk menghidupi keluarganya, Nana mengatakan dirinya berjualan untuk membeli peralatan sekolah. Meski telah berjualan dari pagi hingga larut malam, sering kali tisu yang dibawa hanya laku 2-4 pcs saja.

Bagi Nana, hidup di jalanan sudah menjadi kesehariannya. Dibanding merasa terbebani, Nana menganggap hidup di jalanan layaknya arena bermain.

Bahkan, orang-orang di sekitar Stasiun Palmerah seperti ojek dan pedagang kaki lima telah mengenal Nana sejak lama. Selama ini, Nana tinggal bersama Nenek dan kakaknya. Ia juga memiliki kembaran perempuan bernama Karina. 

Diketahui, Mama dari Nana berprofesi sebagai juru parkir di kawasan Palmerah. Ada alasan mengapa Nana enggan memanggil 'Mama' kepada Mutia, ibu kandungnya sendiri. Tak hanya itu, Nana juga terlihat tidak mau berdekatan dengan sang Mama.

Dalam salah satu video, terlihat Donny selaku sang TikToker meminta izin ke Nana untuk mengobrol dengan Mamanya. Namun, Nana justru tidak mau mengakui Mutia sebagai ibu kandungnya.

"Aku boleh ngobrol sama mama Nana?" ujar Donny.

"Bukan mamaku," balas Nana.

"Ini kan mamamu," ujar sang ibu.

Dari obrolan tersebut, Donny mulai mengulik asal muasal mengapa hingga saat ini Nana tak begitu akrab dengan ibu kandungnya.

Diceritakan, Nana yang bernama asli Kirana memiliki saudari kembar bernama Karina atau akrab disapa Cecek. Sejak berusia 3 bulan, Nana terpaksa harus berpisah dengan sang Mama dan dirawat oleh neneknya.

Nana tumbuh dan dibesarkan oleh sang Nenek yang berada di kampung, sementara Karina dirawat langsung oleh Mutia.

Alasan Nana dan saudari kembarnya harus dibesarkan terpisah ialah karena keduanya sakit-sakitan. Saat dibawa ke dokter untuk rontgen, terkuak fakta bahwa paru-paru Nana mengalami luka.

Tak hanya itu, Karina juga mempunyai masalah pada bagian kepalanya. Pada akhirnya, Nenek dari dua bocah tersebut menyarankan Mutia untuk memisahkan keduanya.

"Akhirnya mamaku putusin, coba kita pisahin aja ni anak, kamu mau bawa yang mana, ya udah mak aku bawa yang Karina, emak bawa yang Kirana (Nana)," ujar Mutia selaku ibu kandung Nana.

Mutia mengaku sering merasa sedih lantara Nana tidak mau memanggil dirinya dengan sebutan Mama. Setiap harinya, Nana hanya memangil Mutia dengan panggilan nama saja. Bahkan, Mutia juga sudah sering membujuk Nana untuk memanggilnya dengan sebutan 'Mama, namun tidak berhasil'.

"Kadang suka sedih gitu kak, depan orang panggilnya nama terus, padahal mah kepengen ya dipanggil mama gitu. Aku hanya dipanggil 'mut' aja," ujarnya

"Padahal, suka aku paksa, ayo entar kita jajan, yang penting Nana panggil imut mama, nggak mau, kadang-kadang suka sedih gitu ya," tambahnya.

Nana merupakan bocah mandiri yang enggan menerima apa pun secara cuma-cuma. Dalam video berbeda, ketika ditawarkan untuk memilih jajanan yang diinginkan, Nana justru malah menolak.

Lalu, ketika ditawarkan untuk makan mie ayam, Nana berkata dirinya ingin makan satu piring berdua bersama sang Nenek yang selama ini dipanggil mama olehnya. Video tersebut sukses membuat netizen terharu karena kesederhanaan Nana. 

Itu dia ulasan seputar kisah Nana bocah 6 tahun penjual tisu di Palmerah. Dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa apa pun yang sedang kalian usahakan saat ini, jangan lupa untuk bersyukur.