Jangan Sampai Salah Pilih, Berikut Tips Memilih Susu untuk Anak

Produk susu sapi A2 lebih dianjurkan karena mudah dicerna anak

12 Desember 2020

Jangan Sampai Salah Pilih, Berikut Tips Memilih Susu Anak
Pexels/Pixabay

1000 hari pertama kehidupan merupakan masa yang penting untuk diperhatikan oleh orangtua. Hal ini karena anak-anak sedang dalam masa keemasan sehingga tumbuh kembangnya perlu distimulasi dengan optimal. 

Selain tubuhnya yang bertambah besar dan tinggi, otak anak-anak juga berkembang pesat saat golden periode ini, Ma. Si Kecil pun akan terus belajar banyak hal untuk masa depannya. 

Selain memberi stimulasi melalui kegiatan yang dapat mengasah kemampuan fisik dan kognitif, Mama dan Papa perlu memerhatikan asupan nutrisi anak. Salah satunya dengan memberikan susu sebagai pendamping makanan. 

Perlu diketahui bahwa setiap susu memiliki kandungan yang berbeda. Jadi, perlu perhatian khusus sebelum menentukan susu mana yang cocok untuk diberikan pada anak. Jangan sampai pemilihan susu yang salah menyebabkan hal negatif, seperti masalah pencernaan. 

Namun, Mama tidak perlu risau, berikut Popmama.com berikan sedikit tips dalam memilih susu untuk anak. Berdasarkan anjuran dokter spesialis anak. 

1. Kenali jenis protein pada susu sapi

1. Kenali jenis protein susu sapi
Pexels/Tatiana Twinslol

Sebelum memutuskan untuk membeli produk susu, orangtua perlu memahami kandungan pada susu sapi karena masing-masing memiliki perbedaan. Umumnya, susu memiliki kandungan protein yang tinggi. 

Di dalam susu, terdapat 2 jenis komposisi, yaitu whey protein sebanyak 20% dan kasein sebesar 80%. "Protein penting untuk anak-anak karena bisa membantu sel-sel perbaikan dalam tubuh, serta baik untuk proses pertumbuhan," jelas DR. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K), dokter anak sekaligus ahli gastro hepatologi. 

Belakangan ini, banyak penelitian yang telah menunjukkan bahwa susu sapi terbaik berasal dari sapi A2. Susu dari sapi A2 hanya mengandung protein beta kasein A2. Sementara pada susu sapi biasanya itu mengandung kombinasi protein beta kasein A1 dan A2. 

"Susu sapi dengan kandungan beta kasein A2 yang berasal dari sapi khusus ini lebih dianjurkan untuk anak-anak, karena menurut penelitian lebih mudah diserap pencernaan. Jadi, bisa mencegah gangguan pencernaan dan lebih nyaman dikonsumsi anak," tambahnya. 

2. Anjuran konsumsi susu pada anak

2. Anjuran konsumsi susu anak
Pexels/Engine Akyurt

Memasuki usia 1 tahun, anak-anak biasanya sudah mulai terbiasa dengan makanan padat sehingga susu hanya sebagai pendamping. Jadi, porsi konsumsi susunya perlu disesuaikan. 

"Umumnya dokter menganjurkan untuk memberikan susu sebanyak 2 gelas per harinya. Namun, diperbolehkan juga untuk memberikan lebih. Dengan catatan, jangan sampai menggantikan peran makanan utama," jelas dr. Ariani. 

Meski susu memiliki banyak kandungan yang baik untuk tubuh, tetapi anak-anak juga perlu mendapat asupan lain. Misalnya, dari makanan yang mengandung makronutrien dan mikronutrien lengkap. 

"Makronutrien ini mencakup karbohidrat, protein, dan lengkap. Sedangkan mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral. Kedua nutrisi ini penting diberikan dengan seimbang agar tumbuh kembang anak optimal," katanya. 

Lalu, bagaimana untuk anak-anak yang memiliki riwayat intoleransi atau bahkan alergi terhadap susu sapi, Ma? dr. Ariani mengatakan, susu boleh diganti dengan yang cocok untuk anak. Tidak harus susu sapi, yang penting anak tetap mengonsumsi susu. 

"Susu itu banyak nutrisinya. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, zat besi, seng, serta vitamin-vitamin lain yang bagus untuk pertumbuhan. Selain itu, susu juga kaya akan kalsium yang bisa membantu perkembangan tulang dan gigi anak," ujarnya. 

3. Akibat yang timbul jika salah memilih susu

3. Akibat timbul jika salah memilih susu
Pexels/Kevin Fai

Setelah mengetahui jenis susu yang direkomendasikan, Mama juga perlu melihat kondisi kesehatan anak. Apakah anak memiliki riwayat intoleransi atau alergi susu tertentu. Hal ini untuk mencegah timbulnya masalah pencernaan. 

"Susu yang salah atau tidak cocok pada anak itu bisa saja memengaruhi pencernaan. Misalnya, sembelit yang ditandai dengan frekuensi BAB tidak lancar serta kotoran keras atau bisa juga diare, mual, dan muntah," kata dr. Ariani. 

Meski masalah pencernaan tersebut merupakan hal yang biasa dialami dan tidak termasuk dalam kondisi darurat, tetapi tetap perlu perhatian bagi orangtua. Hal ini karena sistem pencernaan berperan penting pada tumbuh kembang anak, Ma. 

Pencernaan yang sehat akan memaksimalkan penyerapan makanan dalam tubuh anak. Apabila pencernaan terganggu, kinerja tubuh pun tidak akan maksimal sehingga berisiko menganggu proses tumbuh kembang anak. 

"Contohnya saat anak mengalami sembelit, diare, mual, atau muntah, anak bisa mengalami gangguan fokus serta perilaku. Hal inilah yang disebut dengan brain gut axis. Di mana sistem pencernaan memiliki hubungan erat dengan otak," jelasnya. 

Itulah tips memilih susu untuk anak yang tepat Ma. Jadi, cermatlah dalam memilih produk susu untuk anak. Berikan asupan nutrisi dari makanan utama sesuai usianya. Jangan lupa penuhi kebutuhan cairan dan imbangi dengan aktivitas fisik, ya. 

Baca juga:

The Latest