Apakah pernah terbesit di pikiran Mama untuk memukul si Kecil saking jengkelnya?
Jika tidak, berarti Mama dapat mengendalikan diri dan memiliki cukup kesabaran, tapi jika jawabannya ya, coba dipikirkan lagi dampak setelahnya jika Mama memukul si Kecil.
Terkadang orangtua berpikir, memukul anak adalah jalan tercepat untuk mendidik dan mendisiplinkan anak.
Ada juga yang sudah melakukan berbagai cara pendekatan, tapi anak tidak mau mengerti dan tetap mengulang kenakalan yang sama sehingga orangtua memakai cara cubit atau pukul untuk membuatnya jera.
Tapi apakah Mama tahu? Dampak membentak, mencubit, atau memukul si Kecil dapat menjadikan anak tumbuh semakin agresif dan tidak bisa dikendalikan.
Untuk jangka panjang, hal ini justru dapat menjadikan trauma bagi si Kecil, berbagai masalah psikologi lainnya, dan membuat dia menjadi tidak percaya diri atau malah jadi pribadi yang kasar.
Besar kemungkinan, akibat memukul ini bisa dijadikan contoh si Kecil untuk mengulang perbuatan yang sama saat dia kesal. Yaitu, memukul temannya atau orang lain.
Tentu Mama tidak ingin anak Mama tumbuh menjadi anak yang agresif, kasar, atau menjadi pribadi yang rendah diri kan?
Dibandingkan membentak atau memukul, Mama bisa mengikuti cara ini jika tiba-tiba si Kecil nakal atau tantrum dan membuat Mama kesal: