Daya ingat merupakan kunci penting dalam proses belajar, terutama dalam perkembangan bahasa anak.
Tanpa memori yang baik, mustahil seseorang bisa mempelajari bahkan bahasa pertamanya. Untuk memahami sebuah kata, seperti “kursi”, misalnya, anak perlu menghubungkan bunyi kata tersebut dengan pengalaman melihat atau menggunakan benda yang dimaksud.
Hubungan ini bersifat arbitrer, karena tidak ada kaitan langsung antara bunyi “kursi” dan objeknya. Oleh karena itu, pembelajaran kosakata sering membutuhkan pengulangan.
Semakin sering seseorang perlu mendengar dan mengalami sesuatu sebelum memahaminya, semakin besar kemungkinan bahwa kemampuan memorinya masih perlu berkembang
Dalam dunia pembelajaran bahasa, latihan dan pengulangan menjadi penting karena berkaitan langsung dengan daya simpan otak terhadap informasi.
Nah, menariknya, beberapa anak punya kemapuan receptive memory terhadap kosakata yang kuat. Receptive memory adalah kemampuan untuk menyerap dan mengingat informasi, terutama kosakata, yang mereka dengar, dan mampu menggunakannya kembali secara tepat di waktu yang relevan.
Contohnya, saat Mama sedang menyiapkan makan dan mengambil sendok, si Kecil menunjuk dan bertanya, “Itu apa, Ma?” Lalu Mama menjawab, “Itu sendok,” Beberapa minggu kemudian, saat melihat sendok lagi, si Kecil mungkin langsung berkata, “Sendok!” atau bahkan berkata, “Mau pakai sendok, Ma.” Kemampuan anak mengingat kata yang pernah ia dengar, lalu menggunakannya kembali secara tepat di waktu yang relevan, menunjukkan bahwa ia memiliki daya ingat reseptif yang kuat.
Ini artinya, anak mampu menyerap informasi yang ia dengar, menyimpannya dalam ingatan, dan memunculkannya kembali ketika dibutuhkan.
Kemampuan seperti ini menunjukkan bahwa anak memiliki daya tangkap yang tajam dan sedang berada dalam fase perkembangan bahasa yang aktif.
Mereka senang bertanya, cepat mengingat jawaban, dan mampu menggunakan kata-kata yang mereka dengar dengan tepat sesuai konteks. Ini juga menunjukkan adanya kepekaan tinggi terhadap bahasa dan lingkungan sekitar.
Dalam artikel Popmama.com berikut ini akan dijelaskan 5 tanda anak punya receptive memory bagus. Coba amati, apakah anak mama dapat dengan bagus mengomunikasikan berbagai kosakata itu?
