Mengapa Anak Sulit Belajar Mewarnai dengan Rapi di Dalam Garis?

Jangan keburu geregetan, Ma, keterampilan ini perlu diasah seiring waktu

29 Agustus 2023

Mengapa Anak Sulit Belajar Mewarnai Rapi Dalam Garis
Pexels/EKATERINA BOLOVTSOVA

Menginjak usia pra sekolah, anak mulai punya ketertarikan terhadap warna-warni di sekelilingnya. Maka tak mengherankan jika di usia ini anak senang bereksplorasi lewat kegiatan mewarnai. 

Kegiatan mewarnai bukan hanya menggoreskan alat pewarna ke gambar di atas kertas. Tetapi juga melibatkan berbagai kemampuan anak, mulai dari memilih warna hingga kerapian.

Mama mungkin akan menemukan anak yang awalnya mewarnai dengan sesuka hati, kemudian berangsur bisa mewarnai dengan rapi seiring dengan latihan.

Namun, sebagian anak ternyata tidak mengembangkan kemampuan mewarna secara rapi di dalam garis bidang sebaik yang lain.

Wah, kenapa ya? Berikut ini Popmama.com merangkum penyebab anak sulit belajar mewarnai dengan rapi, dilansir dari Moms.com:

1. Anak masih mengembangkan keterampilan motorik halusnya

1. Anak masih mengembangkan keterampilan motorik halusnya
Freepik/Pressmaster

Keterampilan motorik halus berkembang seiring waktu. Anak perlu waktu untuk belajar cara memegang alat warna dengan benar di usia pra sekolah hingga akhirnya bisa mewarna dengan rapi. Umumnya, anak sudah mulai bisa mewarna dengan rapi di usia empat atau lima tahun. 

Oleh karena itu, apabila si Kecil masih berusia di bawah empat tahun, Mama tak perlu khawatir dan tak perlu juga berharap anak bisa mewarna dengan rapi. Biarkan ia berkembang seiring waktu ya, Ma.

Editors' Pick

2. Anak masih belajar tentang batasan

2. Anak masih belajar tentang batasan
Freepik

Anak tidak dilahirkan dengan pemahaman tentang batas dan spasial begitu saja. Konsep tentang batas dan spasial bahkan baru mulai dipahami sampai anak berusia 12 bulan. Itu artinya wajar apabila anak mewarna sesuka hatinya tanpa memperhatikan batasan dan garis bidang sampai ia berusia dua hingga tiga tahun, dan sampai ia bisa memegang alat pewarna dengan nyaman dan benar.

3. Kekuatan tangan yang masih berkembang

3. Kekuatan tangan masih berkembang
Freepik/Rawpixel-com

Meski tampaknya hasil kerja si Kecil hanya coretan, tetapi mencorat-coret dengan alat pewarna adalah bagian penting dalam latihan mengembangkan kekuatan tangan. Hal ini akan melatih kekuatan tangan yang dominan supaya anak bisa mengontrol alat tulis atau alat warna yang dipegangnya.

Otot-otot kecil di tangan anak perlu dilatih selama bertahun-tahun. Bukan hanya untuk mengembangkan kekuatan tangan, melainkan juga membentuk memori otot yang diperlukan agar dapat mewarna dan menulis dengan rapi.

4. Dibutuhkan kontrol diri

4. Dibutuhkan kontrol diri
Freepik

Seperti semua keterampilan lainnya, kontrol diri pada anak akan berkembang seiring waktu. Ketika anak sudah bisa mengontrol diri, ia akan mencoba menahan impulsnya sehingga hal ini juga berpengaruh pada bagaimana mereka bisa mewarna di dalam bidang garis.

Pengendalian diri anak biasanya mulai muncul saat anak berusia tiga sampai empat tahun. Anak akan menyadari jika ia menuruti keinginan impulsifnya mencorat-coret sesuka hati, gambarnya mungkin tidak akan berubah seperti yang mereka inginkan. Di sinilah anak mulai belajar bagaimana mengendalikan reaksi.

5. Latihan adalah kunci

5. Latihan adalah kunci
Freepik/Rawpixel-com

Sementara secara perkembangan ada banyak hal yang memengaruhi kemampuan anak mewarnai di dalam garis, di luar itu latihan yang tekun juga diperlukan. 

Dengan latihan yang intens, anak akan belajar untuk fokus dan melatih proses pewarnaan di dalam garis. Dengan demikian, semakin banyak coretan yang dihasilkan anak, seiring waktu akan terlihat perubahannya. Nantinya, anak akan semakin terlatih mewarnai tidak hanya dengan satu, melainkan dengan lebih banyak warna lagi di dalam garis.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi mama dalam memahami proses perkembangan anak ya, Ma.

Baca juga:

The Latest