Anemia terjadi saat tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, sehingga oksigen tidak tersalurkan dengan baik.
Kondisi ini umum dialami anak-anak. Data WHO 2019 menunjukkan 39,8% anak usia 6–59 bulan di dunia mengalami anemia.
Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa 26,8% anak usia 5–14 tahun tercatat mengalami anemia.
Salah satu jenis anemia yang paling sering terjadi pada anak adalah anemia defisiensi besi, akibat kekurangan asupan zat besi.
Padahal, zat besi sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Bila tidak ditangani, kondisi ini bisa berdampak serius pada tumbuh kembang anak.
Kali ini Popmama.com akan membahas informasi mengenai anemia defisiensi besi pada anak dan cara mencegahnya yang penting untuk Mama simak.
