Hal yang Sering Dianggap Wajib pada Anak 4 Tahun, padahal Tidak
- Anak 4 tahun normal menangis saat kecewa, bukan tanda kurang mandiri
- Memberi waktu pada anak untuk menenangkan diri membantu kembangkan kedewasaan emosionalnya
- Anak masih belajar mengatur barang pribadi, bimbing dengan cara yang menyenangkan
Ketika si Kecil sedang berada pada tahap awal tumbuh kembang, banyak perilaku yang muncul bisa membuat Mama bingung. Ada momen ketika anak menangis saat merasa kecewa, butuh waktu lama untuk menenangkan diri, atau tidak sengaja menghilangkan barang-barangnya. Reaksi seperti ini sering disalahartikan sebagai tanda kurang mandiri, padahal semuanya masih sangat wajar terjadi pada anak.
Tidak sedikit Mama yang akhirnya merasa frustrasi karena mengira si Kecil “seharusnya sudah bisa” melakukan hal-hal tertentu. Padahal, beberapa kemampuan itu memang belum berkembang sepenuhnya.
Agar Mama bisa lebih memahami apa yang realistis untuk diharapkan dari si Kecil, Popmama.com merangkum seputar hal yang sering dianggap wajib pada anak empat tahun padahal tidak. Harapannya, pendampingan sehari-hari bisa berjalan lebih tenang dan penuh pengertian.
Yuk, disimak!
1. Menangani kekecewaan tanpa menangis
Mama mungkin berharap anak bisa menahan diri saat kecewa. Padahal, menangis adalah cara anak mengekspresikan perasaan dan belajar menghadapi emosi. Mengharapkan si Kecil langsung tenang tanpa menangis bisa membuat Mama merasa frustrasi, padahal sebenarnya ini bagian normal dari proses belajar anak mengelola emosi.
2. Cepat menenangkan diri setelah emosi
Seringkali Mama berharap anak bisa segera tenang setelah marah atau sedih. Padahal, anak masih belajar mengenali perasaannya dan cara menenangkan diri. Memberi waktu bagi si Kecil untuk mengekspresikan emosi dengan aman justru membantu mereka memahami dan mengendalikan perasaan, sehingga kedewasaan emosionalnya berkembang secara bertahap.
3. Mengatur dan menjaga barang pribadi
Mama mungkin berharap anak selalu rapi dan bisa menjaga barang-barangnya sendiri. Padahal, kemampuan ini masih dalam tahap belajar. Anak kerap lupa atau menaruh barang di tempat yang tidak semestinya. Alih-alih menegur berlebihan, Mama bisa membimbing dengan cara yang menyenangkan, misalnya membuat rutinitas sederhana untuk merapikan mainan atau perlengkapan sehari-hari.
4. Selalu mengatakan yang sebenarnya
Mama mungkin ingin anak selalu jujur dalam segala situasi. Namun, kejujuran penuh masih sulit bagi anak karena kemampuan memahami konsekuensi dan mengekspresikan perasaan terus berkembang. Alih-alih menuntut kesempurnaan, Mama bisa memberi contoh dan membimbing si Kecil untuk belajar berkata jujur dengan cara yang positif dan penuh pengertian.
Itulah pembahasan seputar hal yang sering dianggap wajib pada anak empat tahun padahal tidak. Semoga Mama bisa lebih tenang mendampingi si Kecil sesuai tahap tumbuh kembangnya, ya.
