10 Tips Mendidik Kakak-Adik agar Tak Bersaing Satu Sama Lain

Kakak dan adik seringkali bersaing untuk mendapatkan perhatian orangtua

19 Februari 2022

10 Tips Mendidik Kakak-Adik agar Tak Bersaing Satu Sama Lain
Pexels/ketut-subiyanto

Persaingan antar saudara adalah hal biasa dan terjadi di sebagian besar keluarga. Persaingan ini seringkali disebabkan ketika anak-anak ingin mendapatkan perhatian lebih dari orangtuanya atau ingin dilihat lebih baik dari saudaranya.

Ketika Mama khawatir tentang persaingan saudara kandung, maka jangan takut lagi, karena ada beberapa cara untuk membuat anak menjadi teman baik dan mencegah mereka menjadi musuh dalam selimut.

Ya, konflik saudara kandung adalah hal yang wajar dan tidak dapat dihindari, tetapi untungnya, ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk membantu anak-anak keluar dari masalah tersebut.

Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa tips mendidik kakak-adik agar tak bersaing satu sama lain. Yuk simak tipsnya di bawah ini!

1. Ketika Mama hamil, kenalkan anak pada calon adiknya

1. Ketika Mama hamil, kenalkan anak calon adiknya
Freepik/Phduet

Langkah yang satu ini diterapkan ketika Mama hamil, tujuannya untuk memperkenalkan anak kepada calon saudara laki-laki atau perempuannya.

Segera setelah hamil, pastikan anak tahu apa yang sedang terjadi, mulai dari berapa lama hingga apa yang akan terjadi setelahnya. Dorong anak untuk berbicara dengan calon adiknya dan menyebutnya sebagai adik laki-laki dan perempuan.

Cobalah untuk menyertakan semua anggota keluarga ketika berbicara tentang acara keluarga di masa depan atau membicarakan tentang anggota keluarga baru sekitar anak dengan positif.

Ini akan membantu memberikan anak perasaan bahwa ia tetap disertakan dan mencegah kecemburuan yang tidak diinginkan ketika adiknya lahir.

2. Cobalah untuk tidak mengintervensi pertengkaran anak-anak

2. Cobalah tidak mengintervensi pertengkaran anak-anak
Freepik/wavebreakmedia

Sangat mudah untuk ingin campur tangan pada setiap kesempatan anak-anak mama berkelahi. Tetapi lain kali cobalah melawan perasaan ini, dan lihat apakah mereka dapat menyelesaikannya sendiri.

Intervensi tidak hanya dapat menempatkan Mama menjadi pihak yang memilih mana anak yang benar dan yang salah, namun juga dapat memulai argumen yang sama sekali baru, yang Mama bahkan tidak ingin terlibat di dalamnya.

Sehingga cobalah untuk mengabaikannya dan memberitahu mereka untuk membawa pertengkaran ini ke ruangan lain. Namun jika terjadi pertengkaran fisik seperti memukul, menendang, atau saling melemparkan barang, segera langsung hentikan pertengkaran ya Ma!

3. Ingatlah bahwa pertengkaran adalah sesuatu yang normal dan tak dapat dihindari

3. Ingatlah bahwa pertengkaran adalah sesuatu normal tak dapat dihindari
Freepik/User850788

Pada akhirnya, ingatlah bahwa berkelahi adalah hal yang normal dan tidak dapat dihindari sepanjang hidup. Dari hari kita lahir hingga hari kita meninggalkan bumi ini, sayangnya, pertempuran akan menjadi bagian alami dari kehidupan kita sehari-hari.

Cobalah untuk mengingat ini ketika Mama merasa sudah lelah dengan anak-anak yang bertikai. Yup, mereka mungkin bertengkar sepanjang hari dan itu mungkin membuat Mama marah juga, tetapi ingatlah bahwa pertengkaran ini tidak akan bertahan lama.

Juga adalah ide yang baik untuk memberi tahu mereka bahwa berkelahi dengan saudara kandung adalah normal dan bahwa mereka bukan satu-satunya kakak adik di dunia yang terus-menerus berdebat.

Sehingga pertengkaran ini bukan menunjukkan mereka tidak menyayangi satu sama lain, namun hanya menemukan perbedaan pendapat atau keinginan.

4. Mengadakan pertemuan keluarga secara teratur

4. Mengadakan pertemuan keluarga secara teratur
Pexels/August de Richelieu

Pertemuan keluarga secara teratur adalah cara yang bagus untuk memasukkan anak-anak mama ke dalam keputusan penting dalam keluarga. Misalnya, ketika pertemuan keluarga membahas seputar tanggung jawab di rumah, coba berikan tugas yang berbeda untuk anak-anak dari minggu ke minggu.

Ini akan memberikan mereka otoritas dan sesuatu yang bisa dibanggakan. Ditambah ini berarti membantu Mama dalam menyelesaikan tugas rumah tangga, yang selalu merupakan bonus bahagia.

Memiliki pekerjaan yang berbeda dan saling menopang membuat anak-anak juga mulai menghormati satu sama lain, sekali lagi bonus bahagia lainnya.

Pertemuan keluarga juga bagus untuk ikatan keluarga dan tidak hanya dapat membantu memperkuat hubungan yang orangtua miliki dengan anak-anak, tetapi juga hubungan yang mereka miliki satu sama lain.

Editors' Pick

5. Menerapkan keadilan daripada kesetaraan diantara kakak-adik

5. Menerapkan keadilan daripada kesetaraan diantara kakak-adik
Freepik/Senivpetro

Untuk beberapa alasan, beberapa buku panduan orangtua bersikeras memaksa orangtua untuk memperlakukan anak-anak mereka secara setara setiap saat. Tapi apa yang terjadi ketika satu anak yang tidak suka diperlakukan sama?

Kesetaraan, meskipun merupakan ide yang bagus dalam banyak kasus, tidak cukup berhasil dengan saudara kandung, dan pada akhirnya dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada kebaikan.

Misalnya, jika Mama mencoba untuk menjadi setara, akan selalu ada satu anak yang tidak setuju dengan pendapat Mama tentang kesetaraan.

Lain kali, ambil jalan yang adil, seperti lebih banyak tugas datang dengan lebih banyak hak istimewa. Ini akan membantu mengajari anak-anak tentang hal yang benar dan yang salah dunia dan bagaimana menghadapinya.

6. Memasukkan semangat tim ke dalam keluarga

6. Memasukkan semangat tim ke dalam keluarga
Pexels/Monstera

Tidak peduli seberapa sibuknya orangtua dan kegiatan anak-anak, waktu keluarga selalu sangat penting untuk meningkatkan semangat tim ke dalam keluarga.

Memastikan anggota keluarga "kita semua bersama-sama." akan membantu meningkatkan empati dan ikatan naluriah yang harus diperhatikan oleh kakak adik yang suka bertengkar.

Ingat, rumah dan keluarga adalah tempat pertama anak-anak belajar, oleh karena itu penting untuk menunjukkan kepada anak-anak bahwa pada akhirnya, rumah adalah tempat hati berada.

Plus, tidak peduli seberapa besar pertengkaran yang dialami, adalah tanggung jawab orangtua untuk mengajari anak-anak cara memperlakukan orang lain. Yang dimulai dengan cara bagaimana kakak dan adik memperlakukan satu sama lain.

7. Ketika terjadi argumen kecil, biarkan kakak adik menemukan solusinya bersama

7. Ketika terjadi argumen kecil, biarkan kakak adik menemukan solusi bersama
Freepik/Gpointstudio

Saudara kandung itu selalu bertengkar, dari saat mereka masih muda hingga saat mereka berusia delapan puluh tahun, itu adalah sesuatu yang akan selalu terjadi. Oleh karena itu, penting untuk terkadang membiarkan mereka melakukannya, dan mengabaikan argumen kecil yang mungkin mereka miliki.

Selain diabaikan, pertengkaran kecil juga bisa diatasi dengan sedikit konsekuensi. Cukup beri tahu mereka bahwa jika mereka melanjutkan, maka mereka akan menerima konsekuensi kecil.

Misalnya ketika anak bertengkar dalam menentukan saluran televisi mana yang akan disaksikan, Mama dapat memberikan konsekuensi bahwa keduanya tidak boleh menonton televisi.

Setelah itu, Mama dapat memberikan kakak dan adik kesempatan untuk menyelesaikan argumennya sendiri terlebih dahulu sebelum menonton televisi. Pastikan Mama menjalani konsekuensi tersebut sampai anak-anak menemukan solusinya bersama.

8. Memiliki waktu bicara dengan masing-masing anak

8. Memiliki waktu bicara masing-masing anak
Pexels/Ketut Subiyanto

Menghabiskan waktu sebagai keluarga sangat penting, namun, Mama juga perlu menghabiskan waktu yang sangat dibutuhkan bersama masing-masing anak.

Walau ini pada awalnya mungkin menyebabkan pertengkaran di antara kakak dan adik, bersama dengan tuduhan bahwa Mama "pilih kasih", ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk berbicara dengan masing-masing anak secara pribadi dan mencari tahu apa yang membuat mereka marah pada saudaranya.

Berbicara satu persatu ini juga membuat anak-anak merasa sedikit istimewa, yang pada gilirannya akan membantu kepercayaan diri dan harga diri mereka. Akibatnya, persaingan antar saudara ini akan berubah menjadi persahabatan saudara kandung, karena mereka merasa positif tentang diri mereka sendiri.

9. Melakukan sesuatu bersama-sama akan lebih dihargai daripada bersaing

9. Melakukan sesuatu bersama-sama akan lebih dihargai daripada bersaing
Pexels/Victoria Borodinova

Tanpa disadari, akan sangat mudah bagi orangtua untuk mengatur kompetisi dan tugas untuk melihat siapa yang bisa menyelesaikan lebih dulu atau siapa yang bisa berlari paling cepat.

Misalnya seperti "siapa pun yang menyikat giginya lebih dulu boleh jajan di minimarket.", Mama mungkin pernah melakukannya, tanpa sadar bukan?

Namun, dalam jangka panjang, ini bisa menjadi ide yang sangat buruk. Apa yang kebanyakan orangtua tidak sadari adalah bahwa mereka memaksa anak-anak mereka untuk bersaing satu sama lain, yang kemudian akan berdampak pada kehidupan sehari-hari dan perilaku kakak-adik satu sama lain.

Dalam keadaan ekstrem, ini dapat membuat mereka "berlawanan satu sama lain" yang mungkin sulit untuk dikembalikan. Sehingga coba beri tahu anak-anak mama bahwa mereka akan mendapatkan perlakuan khusus jika mereka melakukan sesuatu bersama-sama, bekerja sama alih-alih bersaing.

10. Saling berbicara dan mendengarkan satu sama lain

10. Saling berbicara mendengarkan satu sama lain
Freepik/Kuprevich

Pada akhirnya, mendengarkan anak-anak adalah hal yang paling membantu dalam hal persaingan saudara kandung, bahkan jika mereka yang salah.

Jika mereka bertengkar, singkirkan mereka satu per satu dan tanyakan apa yang terjadi. Pastikan Mama membiarkan anak-anak mengatakan semua yang mereka inginkan, bahkan jika mereka berbohong secara terang-terangan.

Dengan melakukan ini, Mama membuat anak-anak merasa didengar, yang merupakan salah satu hak istimewa terbaik dalam hidup. Penting juga untuk mengajari mereka menjadi pendengar yang baik juga, dan bahwa mereka harus mendengarkan Mama setelah mereka selesai berbicara.

Nah itulah beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mencegah persaingan antar saudara. Dengan menerapkan tips-tips di atas, semoga Mama bisa membesarkan kakak-adik yang saling menyayangi, kompak, dan harmonis ya!

Baca juga:

The Latest