Manfaat Beras Porang atau Fukumi Rice, Bolehkah Diberikan pada Anak?

Beras Porang adalah salah satu bentuk olahan porang yang termasuk dalam jenis beras analog. Beras analog sendiri merupakan beras pilihan atau alternatif pengganti beras yang biasa dikonsumsi sehari-hari sebagai nasi yang menjadi makanan pokok.

Beras dari porang juga dikenal sebagai shirataki atau konjac rice ini bisa berupa beras dan mi yang terbuat dari glucomannan, sejenis serat yang berasal dari akar tanaman konjac atau konnyaku.

Tanaman ini banyak tumbuh di Jepang, China, dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya. Di Jepang sendiri, akar konjac diolah menjadi banyak hal, seperti tahu, obat-obatan, hingga pengganti nasi.

Dilansir dari The Kitchn, shirataki dibuat dengan cara mencampur serat glukomanan dengan air dan sedikit kapur agar mudah dibentuk. 

Ketiga campuran bahan ini kemudian direbus lalu dibentuk memanjang hingga berbentuk tipis layaknya mi pada umumnya, namun, ada juga yang dibentuk menyerupai nasi yang dikenal hingga saat ini.

Beras porang ini mengandung karbohidrat yang lebih sedikit daripada beras pada umumnya, mereka justru mengandung banyak serat, tetapi bukan dari pati atau zat tepung.

Menurut laman Healthline menyebutkan bahwa terdapat sekitar 97 persen air dan 3 persen serat glukomanan dalam shirataki. Hal inilah yang lantas membuat shirataki rendah kalori, sehingga dipercaya bagus untuk menjaga pola makan yang sehat.

Satu porsi Fukumi Beras Porang atau sekitar 40 gram, memiliki kandungan kalori sebanyak 28 kkal setelah dimasak. Sedangkan kandungan karbohidratnya sekitar enam gram dan kandungan protein sekitar satu gram.

Karena kandungan porang kalorinya yang rendah, beras ini dapat diberikan sebagai pengganti nasi. Jika dibandingkan dengan nasi putih, satu piring nasi putih yang dimasak setidaknya terkandung sekitar 204 kalori.

Beras porang yang berasal dari umbi porang ini, diketahui memiliki manfaat sebagai berikut:

Membantu penyerapan kalsium

Penelitian Balitkabi menyebutkan umbi porang memiliki manfaat kesehatan untuk penyerapan kalsium. Sebagai tanaman dalam famili Araceae, porang mengandung kristal kalsium oksalat dan alkaloid.

Asam oksalat adalah senyawa anti gizi yang dapat mengikat kalsium sehingga bermanfaat untuk menyerap kalsium yang penting untuk fungsi saraf dan serat otot.

Membantu menurunkan berat badan

Porang dapat dikonsumsi untuk membantu menurunkan berat badan. Menurut Kithley dan Swanson (2005), mekanisme penurunan berat badan dengan konsumsi glukomanan dari porang berkaitan dengan kemampuannya untuk menyerap banyak air dan membentuk massa yang kental (gel).

Mekanisme tersebut mampu menunda pengosongan lambung dan waktu transit makanan dari lambung ke dalam usus halus berjalan lebih lambat. Kondisi tersebut memberi efek rasa kenyang karena perut terasa penuh.

Konsumsi porang juga mampu mengurangi jumlah energi yang dihasilkan per satuan berat makanan karena total energi porang cukup rendah yaitu 3 kkal/gr. Kedua mekanisme tersebut yang bekerja sama untuk absorbsi gula dan lemak yang lebih rendah sehingga mampu menurunkan berat badan.

Menurunkan kadar kolesterol di dalam darah

Olahan tepung glukomanan dari umbi porang juga dikatakan mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah karena kandungan glukomanan pada umbi. Glukomanan memiliki sifat sebagai serat yang mampu menyerap air.

Serat tersebut dapat mengikat garam empedu di lumen usus sehingga menghambat proses daur ulang dan garam empedu.

Karena jumlah garam empedu yang sedikit maka akan dikembalikan ke hati. Hal ini akan merangsang hati untuk membentuk garam empedu yang baru dan mengambil kolesterol dari darah sebagai bahan pembentuk garam empedu.

Hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut seputar pemberian Fukumi beras porang kepada anak. Namun secara garis besar, makanan dengan bahan konjac tidak memiliki kontra indikasi, menurut Clean Foods.

Indikasi satu-satunya adalah sebaiknya anak-anak tidak mengkonsumsi lebih dari 2x 1gr per hari, karena makanan yang mengandung konjac, tinggi serat dan yang sangat aktif di usus. Sehingga pastikan anak banyak minum air.

Anak-anak sering menolak ketika diminta minum banyak air. Namun anak perlu mencukupi kebutuhan cairannya setiap hari ketika ia mengonsumsi makanan dengan konjac di dalamnya.

Hal ini untuk mencegah penyakit seperti perut kembung, kram perut, sembelit atau diare, dan dehidrasi akibat mengonsumsi makanan tinggi serat.

Aturan umum lainnya yang perlu diterapkan adalah  membatasi jumlah produk yang dimakan setiap hari agar tidak berlebihan. Ketika anak belum pernah mencoba sama sekali, Mama dapat perkenalkan beras porang pada anak dalam jumlah kecil terlebih dahulu.

Berikut ini cara membuat beras porang. Cara memasak nasi porang juga sama seperti nasi putih. Cukup tuang air panas dan tunggu selama 15-20 menit, saring, dan Mama siap menyajikan beras porang ini pada anak dan keluarga.

Mama juga bisa merebusnya dengan cara menuangkan satu takar beras porang ke dalam air mendidih. Kemudian rebus selama 5 menit, dan tiriskan selama 10 menit. 

Jika Mama menggunakan rice cooker, cara membuatnya adalah dengan menuang dua takar beras porang ke dalam wadah rice cooker.

Selanjutnya tambahkan tiga cangkir air. Perlu diingat bahwa perbandingan yang digunakan antara Fukumi beras porang dan air adalah 1:1,5. Masukkan ke dalam rice cooker dan tunggu sampai matang,

Nah itulah beberapa informasi untuk menjawab pertanyaan Mama seputar manfaat beras porang, bolehkah diberikan pada anak?

Menjaga kesehatan si Kecil sejak usia dini, dapat membantunya tumbuh kembang dengan optimal. Sehingga pemberian makanan yang sehat dan bergizi sangat penting ya, Ma!