Viral! Video Toddler Ngambek Mau Kabur dari Rumah, Ini Tipsnya
- Kenali gelagat anak saat ngambek dalam video viral, si Anak membawa tas kecilnya sambil menangis, tetapi ini hanya bentuk ekspreksi marah, bukan niat sungguhan.
- Tetap tenang dan jangan ikut panikSikap tenang akan membantu menurunkan ketegangan. Jika mama terpancing emosi, si Kecil bisa merasa makin tidak dimengerti.
- Validasi perasaan anak sebelum memberi nasihat, coba validasi dulu emosinya dengan ucapan sederhana agar anak merasa didengar.
Pernah kah Mama mengalami momen ketika si Kecil tiba-tiba ngambek dan bilang ingin pergi dari rumah? Mungkin dia sudah tampil dengan ekspresi kesal, bahkan membawa tas mungil, seolah sungguh-sungguh akan kabur.
Menurut aDirektorat Jenderal Kesehatan Lanjutan, tantrum dapat didefinisikan sebagai ledakan emosi yang intens dan tidak terkendali. Pada dasarnya, tantrum adalah ekspresi dari rasa frustrasi atau ketidakpuasan anak terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami bahwa perilaku ini adalah bagian dari proses perkembangan emosi anak dan bukan merupakan perilaku yang disengaja untuk menyakiti orang lain.
Di usia 4–5 tahun, si Kecil memang sering bereksperimen dengan emosi dan mencari cara agar didengar, meskipun belum sepenuhnya memahami konsekuensinya. Drama seperti mengatakan “Aku mau pergi!” bisa jadi bentuk luapan rasa frustrasi atau keinginannya untuk diperhatikan.
Berikut Popmama.com akan membahas bagaimana cara menghadapi si Kecil yang ngambek sampai bilang ingin kabur dari rumah agar Mama bisa tetap tenang, responsif, dan membentuk kebiasaan komunikasi emosional yang sehat.
Kenali gelagat anak saat ngambek
Dalam video pendek yang viral di media sosial, terlihat toddler atau si Anak membawa tas kecilnya sambal cemberut dan menangis, seolah siap untuk meninggalkan rumah. Perilaku ini umumnya hanya bentuk ekspreksi marah, bukan niat sungguhan. Mama perlu memahami bahwa si Kecil masih belum paham risiko “kabur dari rumah.”
Tetap tenang dan jangan ikut panik
Jika si Kecil bilang ingin pergi, jangan langsung panik atau memarahinya. Sikap tenang akan membantu menurunkan ketegangan. Jika mama terpancing emosi, si Kecil bisa merasa makin tidak dimengerti.
Validasi perasaan anak
Sebelum memberi nasihat, mama coba validasi dulu emosinya dengan ucapan sederhana, seperti, Mama tahu kamu lagi kesal, ya,” hal tersebut membuat anak merasa didengar. Dengan begitu, si Kecil tidak perlu drama untuk mencari perhatian.
Alihkan dengan kegiatan positif
Setelah suasana agak mereda, ajak si Kecil untuk melakukan hal yang disukai atau hobi, seperti menggambar, main boneka, atau membantu mama membuat kue. Dengan begitu, si Kecil melakukan kegiatan positif yang bisa menubah suasana hatinya dan melupakan drama ingin “kabur dari rumah.”
Jelaskan dengan bahasa yang sesuai usia
Gunakan kalimat sederhana uuntuk menjelaskan bahwa rumah kita adalah tempat yang palingaman dan nyaman, serta diluar rumah masih banyak hal yang belum bisa dihadapi dirinya sendiri. Jangan menakut-nakuti si Kecil, cukup jelaskan dengan lembut dan masuk akal bagi si Kecil.
Bangun kebiasaan komunikasi sehari-hari
Mama perlu tahu agar anak si Kecil tidak perlu “ngambek mau kabur” setiap kali kesal, penting ntunk membangun komunikasi rutin. Luangkan waktu untuk mendengar ceritanya, tanyakan perasaannya, dan berikan ruang agar si Kecil terbiasa mengungkapkan perasaannya secara sehat.
Fenomena anak ngambek sampai bilang ingin kabur dari rumah memang sering bikin Mama gemas sekaligus bingung. Ingat, yang paling penting adalah memahami maksud di balik perilaku itu. Dengan sikap tenang, validasi, dan komunikasi yang konsisten, Mama bisa membantu si Kecil belajar mengekspresikan perasaan tanpa harus menggunakan drama “kabur dari rumah.”
