Memberikan batasan kepada anak merupakan bagian penting dari pengasuhan. Namun, batasan yang diterapkan secara berlebihan atau tanpa pendekatan yang tepat bisa berdampak negatif, seperti menimbulkan trauma atau rasa tidak percaya diri pada anak. Untuk itu, orangtua perlu bijaksana dalam memberikan batasan agar anak tetap merasa dihargai dan dicintai.
Jelaskan Alasan
Anak-anak cenderung lebih menerima aturan jika mereka memahami alasannya. Jangan hanya mengatakantanpa memberikan penjelasan. Misalnya, jika Mama melarang si Kecil bermain gadget terlalu lama, jelaskan bahwa hal itu bisa membuat matanya lelah atau mengurangi waktu untuk bermain bersama keluarga.
Libatkan Anak dalam Membuat Aturan
Salah satu cara untuk menghindari konflik adalah dengan melibatkan anak dalam proses pembuatan aturan. Dengan melibatkan anak, mereka akan merasa memiliki tanggung jawab terhadap aturan tersebut. Hal ini juga mengajarkan anak tentang kompromi dan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab.
Berikan Batasan yang Konsisten dan Sesuai
Pastikan batasan yang diberikan sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak. Anak balita, misalnya, mungkin belum mampu memahami aturan yang terlalu kompleks, sehingga aturan sederhana lebih efektif.
Selain itu, konsistensi sangat penting. Jika Mama melarang sesuatu hari ini tetapi membiarkannya esok hari, si Keicl akan bingung dan merasa tidak yakin tentang apa yang diharapkan dari mereka. Dengan konsistensi, anak belajar memahami pola yang jelas, sehingga mereka merasa lebih aman dan percaya diri.
Hindari Hukuman yang Merendahkan
Ketika anak melanggar batasan, penting untuk menghindari hukuman yang merendahkan atau mempermalukan. Hukuman seperti ini dapat meninggalkan luka emosional dan menyebabkan trauma. Sebagai gantinya, gunakan pendekatan yang mendidik, seperti konsekuensi logis.
Berikan Apresiasi dan Cinta Tanpa Syarat
Setiap kali anak mematuhi aturan atau menunjukkan usaha untuk memperbaiki perilakunya, berikan apresiasi atau ucapan sederhana yang dapat memberikan motivasi. Namun, pastikan cinta dan kasih sayang yang Mama berikan tidak memiliki syarat. Si Kecil perlu tahu bahwa mereka tetap dicintai meskipun kadang-kadang berbuat salah.
Itulah informasi tentang anak bisa trauma jika Mama suka terlalu Takut! Dengan menunjukkan sikap yang tenang dan percaya diri tanpa perasaan ketakutan yang berlebih, Mama tidak hanya melindungi anak dari trauma, tetapi juga membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan optimis.