"Pada anak yang sudah dapat mengenakan sabuk pengaman dengan tepat, kursi duduk tambahan tidak diperlukan. Pastikan anak selalu menggunakan sabuk pengaman dengan benar dan berada di kursi penumpang belakang sampai usia 12 tahun untuk perlindungan terbaik," terang rekomendasi itu.
Rekomendasi Penggunaan Car Seat untuk Anak menurut IDAI

Penggunaan car seat atau kursi mobil untuk anak kini mulai umum dipakai oleh keluarga di Indonesia. Pasalnya dengan car seat anak akan lebih aman saat berkendara bersama orangtua ketika terjadi kecelakaan di jalan.
Sebuah penelitian mengatakan car seat untuk anak mampu mengurangi risiko cedera serius hingga lebih dari 70 persen pada anak berusia kurang dari 1 tahun dan lebih dari 50 persen pada anak berusia 2-4 tahun.
Car seat juga dapat mengurangi risiko anak terpelanting dan meninggal jika terjadi kecelakaan. Oleh karenanya rekomendasi dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) soal penggunaan car seat untuk anak ini penting untuk diketahui.
Berikut Popmama.com rangkum rekomendasi penggunaan car seat untuk anak menurut IDAI nih!
1. Anak hingga usia 2 tahun car seat menghadap belakang

Penggunaan car seat untuk anak ini tertuang dalam surat rekomendasi IDAI bertajuk "Safety Road and Prevention Road Injury pada Anak" pada April 2023 kemarin. Dalam surat rekomendasi itu mengatur beberapa hal terkait penggunaan car seat yang benar.
Pertama, pada bayi baru lahir hingga berusia 2 tahun orangtua menggunakan car seat menghadap ke belakang (rear facing car seat). Selain itu peletakannya juga tak boleh di kursi depan melainkan pada kursi penumpang belakang.
2. Untuk anak di atas 2 tahun car seat menghadap ke depan

Jika tadi hingga anak usia 2 tahun, cara menghadap untuk anak usia di atas 2 tahun rupanya berbeda. Pada anak berusia lebih dari 2 sampai 5 tahun, gunakan car seat menghadap ke depan (forward facing car seat).
Banyak produsen car seat saat ini sudah bisa mendesain agar produk mereka bisa digunakan menghadap ke depan atau belakang. Karena menggunakan car seat biasanya diperuntukkan mulai dari bayi baru lahir hingga usia sekitar 7 tahun.
Jangan lupa juga memastikan pengait sabuk pengaman kursi belakang melekat pada car seat ya. Biasanya setiap produk memiliki pengunci berbeda bergantung dari merek car seat tersebut.
3. Penggunaan booster seat untuk anak di atas 5 tahun di dalam mobil

Car seat yang saat ini beredar di pasaran bisa dipakai hingga usia anak cukup besar. Namun, seiring bertumbuhnya anak mungkin ia merasa tak nyaman atau car seat sudah sempit.
Ketika hal itu terjadi tetapi tinggi anak belum cukup aman untuk mengenakan sabuk pengaman standar, maka bisa menggunakan booster seat atau kursi tambahan. IDAI menekankan hal itu untuk anak yang berusia diatas 5 sebagai salah satu rekomendasinya.
Penggunaan booster seat dilakukan sampai anak dapat mengenakan sabuk pengaman standar mobil dengan tepat. Di mana posisi lap belt berada di paha bagian atas (bukan di perut) dan shoulder belt berada di antara bahu dan dada (bukan di leher atau wajah).
4. Anak usia 12 tahun harus duduk di kursi belakang dengan sabuk pengaman

Saat anak sudah cukup besar dan aman untuk memakai sabuk pengaman, IDAI punya rekomendasi lain. Ternyata sampai anak usia 12 tahun tidak direkomendasikan untuk duduk di kursi depan di samping kursi pengemudi lho.
Hingga anak 12 tahun sebaiknya orangtua tidak menempatkan anak duduk di depan. Pasalnya saat kecelakaan terjadi kursi paling depan bisa menjadi yang paling rawan cedera.
5. Orangtua tidak diperbolehkan memangku anak sambil menyetir

Terakhir, IDAI merekomendasikan untuk selalu membaca panduan penggunaan car seat dan kursi duduk tambahan untuk mengetahui batas berat dan tinggi badan. Karena setiap produk yang mama dan papa beli bisa berbeda.
Ada satu note yang perlu diketahui bersama pasalnya masyarakat Indonesia sering melakukan hal ini. Tanpa disadari memangku anak saat sedang di dalam mobil ternyata kurang tepat menurut IDAI.
"Orangtua tidak diperbolehkan memangku anak sambil menyetir," tegasnya.
Faktanya memang memasangkan anak seat belt standar yang sudah terpasang di mobil atau memangkunya bukan pilihan yang tepat, sekalipun di kursi belakang. Hal ini tetap membuat anak berisiko untuk mengalami cedera yang fatal ketika ada kecelakaan.
Memangku anak dapat memperbesar risiko ia terlepas dari tangan, terjepit, terbentur ke dashboard, terbekap kantong udara, atau bahkan terpelanting ke kaca mobil.
Itulah tadi rekomendasi penggunaan car seat untuk anak menurut IDAI. Demi anak jangan sampai hal seperti ini lalai mama dan papa lakukan ya.



















