Apakah Minum Matcha Benar-Benar Menyebabkan Rambut Rontok?

Pendiri Ranavat, Michelle Ranavat, menjadi yang pertama mengungkap potensi hubungan antara konsumsi matcha dan kerontokan rambut setelah mengamati kerontokan rambutnya bertepatan dengan peningkatan asupan matcha. Ia berteori bahwa kemampuan matcha untuk menghambat penyerapan zat besi mungkin menjadi penyebabnya, karena kekurangan ini selanjutnya dapat memengaruhi pertumbuhan rambut. 

Mendukung gagasan ini, pemeriksaan fisik tahunannya mengungkapkan bahwa ia memiliki kadar zat besi yang rendah. Ia mencatat bahwa beralih dari kopi ke matcha merupakan salah satu perubahan terbesar dalam rutinitasnya tahun itu, yang menunjukkan bahwa minuman tersebut merupakan faktor signifikan dalam rendahnya zat besi yang ia alami.

Di sisi lain, para ahli menyarankan untuk tidak panik secara berlebihan. Meskipun Ranavat benar tentang adanya hubungan antara matcha, zat besi, dan kerontokan rambut, efeknya tidak universal dan sepenuhnya bergantung pada konsumsi berlebihan.

"Efeknya benar-benar bergantung pada dosis dan konteks," jelas Brianna Diorio, PhD, seorang praktisi Nutrisi Diagnostik Fungsional bersertifikat dan direktur pendidikan produk di Nutrafol. "Yang penting adalah seberapa banyak matcha yang dikonsumsi dan kapan kamu mengonsumsinya."

Para ahli berpendapat bahwa kekurangan zat besi atau feritin dapat berdampak langsung pada folikel rambut. Sebagaimana dijelaskan Lars Skjøth, pendiri klinik kulit kepala dan merek perawatan rambut rontok Hårklinikken, folikel rambut sangat membutuhkan oksigen. 

Zat besi berperan penting dalam memproduksi hemoglobin, senyawa yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke kulit kepala. Ketika pasokan zat besi tubuh terbatas, tubuh dapat "meminjam" feritin, protein yang menyimpan zat besi, dari folikel rambut, yang pada akhirnya mengganggu siklus pertumbuhan rambut alami. Gangguan ini, dapat bermanifestasi sebagai peningkatan laju kerontokan rambut.

Meskipun matcha sedang tren, para ahli menunjukkan potensi kendala dari tanin dan polifenol dalam minuman ini, dapat mengganggu penyerapan zat besi, yang penting untuk kesehatan rambut. Secara spesifik, senyawa-senyawa ini secara signifikan mengurangi penyerapan zat besi non-heme (yang terdapat dalam makanan nabati). Jay Small mencatat penurunan ini bisa mencapai 80 hingga 90 persen. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan defisiensi zat besi.

Risiko hal ini memengaruhi rambut paling tinggi, kata Diorio, bagi mereka yang:

Minum 4-6 cangkir matcha setiap hari, sudah memiliki kadar zat besi rendah, dan mengonsumsi makanan yang sebagian besar berbahan dasar nabati.

Meskipun ada kekhawatiran tentang zat besi, para ahli umumnya sepakat bahwa kebiasaan mengonsumsi matcha dalam jumlah sedang tidak akan merusak rambut. Skjøth menegaskan bahwa konsumsi yang cukup sering, misalnya, satu cangkir setiap pagi, sebelum siang, dan sore hari, tidak cukup untuk menyebabkan kerontokan rambut yang signifikan.

Bahkan, minuman ini mungkin menawarkan manfaat. Menurut ahli trikologi Gretchen Friese dari BosleyMD, matcha kaya akan EGCG, vitamin, dan mineral yang secara aktif dapat meningkatkan kesehatan kulit kepala dan berpotensi mendorong pertumbuhan rambut.

Kuncinya, menurut para ahli, adalah moderasi dan pengaturan waktu. Solusi sederhana yang disarankan adalah menikmati matcha, tetapi mengonsumsinya terpisah dari waktu makan (idealnya satu atau dua jam sebelum atau sesudah makan). 

Lebih lanjut, bagi mereka yang ingin memaksimalkan penyerapan zat besi, Diorio menyarankan untuk memadukan sumber zat besi dengan Vitamin C, mungkin dengan menambahkan sedikit jus jeruk ke dalam matcha.

Itulah, apakah minum matcha benar-benar menyebabkan rambut rontok? Jadi, silakan nikmati matcha secukupnya, karena rambut Mama kemungkinan besar akan baik-baik saja.