Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Estetika Regeneratif versus Estetika Konvensional, Ini Kata Dokter!

Acara 1st SINCLAIR Anniversary Talkshow .png
Popmama.com/Pradna Aulia
Intinya sih...
  • Estetika regeneratif bertujuan meremajakan kulit dari dalam dengan merangsang proses alami tubuh, berbeda dengan estetika konvensional yang cenderung mengandalkan metode instan.
  • Estetika regeneratif fokus pada peremajaan dari dalam dan hasilnya lebih tahan lama serta menyatu dengan karakter asli kulit, tidak hanya memperbaiki tampilan luar.
  • Estetika regeneratif menekankan prinsip kehati-hatian dan mendukung proses alami tubuh, sehingga lebih aman untuk digunakan jangka panjang tanpa risiko ketergantungan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam dunia perawatan kecantikan, tren dan metode terus berkembang mengikuti kebutuhan dan kesadaran masyarakat. Saat ini, estetika regeneratif mulai menjadi pilihan populer karena menitikberatkan pada perawatan yang aman dan hasil alami tanpa mengubah wajah secara drastis. Hal ini berbeda dengan estetika konvensional yang biasanya fokus pada hasil cepat dan kadang mengorbankan kesehatan kulit jangka panjang.

Dr. Charles Kurniawan, seorang dokter ahli estetika, menegaskan bahwa perawatan kecantikan harus mengutamakan keamanan terlebih dahulu. Menurutnya, perawatan ideal tidak hanya memperbaiki penampilan, tetapi juga mendukung kesehatan kulit dari dalam dengan merangsang produksi kolagen alami. 

Berikut ini, Popmama.com akan membahas tentang estetika regeneratif versus estetika konvensional. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini, Ma!

Estetika Regeneratif versus Estetika Konvensional

Acara 1st SINCLAIR Anniversary Talkshow  (1).png
Popmama.com/Pradna Aulia

Estetika regeneratif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meremajakan kulit dari dalam dengan cara merangsang proses alami tubuh, seperti produksi kolagen dan regenerasi sel. Sebaliknya, estetika konvensional cenderung mengandalkan metode instan seperti suntikan filler atau botox yang hasilnya terlihat cepat, namun bisa menimbulkan efek samping jika digunakan berlebihan.

“Dalam memilih perawatan kecantikan itu yang paling penting safety, keamanan, yang kedua adalah natural result, tidak merubah wajah, karena tujuannya hanya mengembalikan kemudaan tanpa menjadi wajah yang berbeda. Nah, perbedaan dengan filler adalah filler itu suntikan untuk mengisi, sehingga kalau kita suntik terlalu banyak filler maka nantinya akan over fill atau too much,” ujar dr. Charles Kurniawan, MD, DIPL. AAAM dalam acara 1st SINCLAIR Anniversary Talkshow, pada Kamis (15/5/2025), di Rooftop Cafe Cali, Jakarta.

Fokus pada Peremajaan dari Dalam daripada Hasil Instan

Estetika Regeneratif versus Estetika Konvensional .png
freepik/jcomp

Estetika regeneratif hadir dengan pendekatan yang lebih dalam dan menyeluruh. Tidak hanya memperbaiki tampilan luar, tetapi juga menargetkan lapisan kulit terdalam dengan merangsang produksi kolagen dan proses regenerasi sel alami. Hasil dari metode ini memang tidak langsung terlihat dalam semalam, namun dampaknya lebih tahan lama dan menyatu dengan karakter asli kulit.

“Saat ini pasien sudah menyadari pentingnya perawatan estetika yang tidak hanya memperbaiki penampilan secara instan tetapi juga memperkuat struktur kulit dari dalam seperti stimulasi kolagen,” jelasnya.

Estetika Regeneratif Lebih Aman dan Minim Risiko Ketergantungan

Estetika Regeneratif versus Estetika Konvensional  (1).png
freepik/jcomp

Estetika regeneratif menekankan prinsip kehati-hatian dan pendekatan yang mendukung proses alami tubuh, sehingga lebih aman untuk digunakan jangka panjang. Karena tujuannya bukan sekadar menutupi kekurangan, tapi memulihkan fungsi kulit yang melemah akibat usia atau paparan lingkungan, maka prosedur ini cenderung minim risiko dan tidak membuat Mama bergantung pada perawatan terus-menerus.

Berbeda dengan perawatan konvensional yang umumnya memerlukan retouch secara berkala karena efeknya bersifat sementara, estetika regeneratif membentuk fondasi kulit yang sehat dari dalam. Hal ini memungkinkan hasil yang lebih stabil dan mengurangi kebutuhan intervensi berulang, sekaligus menghindari potensi efek samping seperti wajah yang kaku atau berubah bentuk.

Itu dia, penjelasan tentang estetika regeneratif versus estetika konvensional. Dengan pendekatan yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan, estetika regeneratif menjadi pilihan bijak untuk Mama yang ingin tampil lebih muda tanpa risiko berlebihan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

Donasi Lampu LED Hemat Energi Dukung Rumah Tangga Ramah Lingkungan

05 Des 2025, 16:28 WIBLife