Kenapa Sunscreen Banyak Ditarik di Australia? Skandal Produk Overclaim

- BPOM Australia menemukan hampir 20 merek sunscreen menggunakan formula dasar dari Wild Child Laboratories, yang hasil uji menunjukkan tingkat perlindungan jauh lebih rendah dari klaim SPF50+ di kemasan.
- Skandal ini mencuat setelah lembaga advokasi konsumen Choice menguji 20 sunscreen populer berlabel SPF50+, termasuk merek besar seperti Bondi Sands, Banana Boat, hingga Cancer Council.
- Investigasi TGA juga menyoroti laboratorium asal Amerika Serikat, Princeton Consumer Research (PCR) Corp, yang diduga tidak akurat dalam menguji klaim SPF produk sunscreen.
Puluhan merek sunscreen di Australia mendadak ditarik dari pasaran.
Hal ini dilakukan Therapeutic Goods Administration (TGA) atau Badan Pengawas Obat-obatan Australia atas hasil uji menunjukkan perlindungan produknya jauh di bawah klaim di label.
Skandal ini pertama kali terungkap sejak Juni 2024 dan kini semakin meluas.
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai kenapa sunscreen banyak ditarik di Australia nih.
1. Penyebab skandal sunscreen di Australia

Badan Pengawas Obat-obatan Australia/TGA, menemukan hampir 20 merek sunscreen menggunakan formula dasar dari Wild Child Laboratories.
Formula dari pabrik tersebut yang dianggap bermasalah, karena hasil uji menunjukkan tingkat perlindungan jauh lebih rendah dari klaim SPF50+ di kemasan.
Dalam pengujian, banyak sunscreen ternyata hanya setara SPF21, bahkan ada yang hanya memberikan perlindungan setara SPF4. Padahal, label produk menyebut SPF50+.
2. Banyak merek besar di Australia yang ditarik

Skandal ini mencuat setelah lembaga advokasi konsumen Choice menguji 20 sunscreen populer berlabel SPF50+. Hasilnya mengejutkan, ada 16 produk tidak sesuai klaim, termasuk merek besar seperti Bondi Sands, Banana Boat, hingga Cancer Council.
Namun, yang paling parah adalah produk Ultra Violette’s Lean Screen SPF50+ yang ternyata hanya memberikan perlindungan SPF4. Pihak perusahaan membantah hasil tersebut dan menyebut ada kemungkinan kesalahan dalam metode pengujian.
Namun, ketika Choice melakukan uji ulang di laboratorium Jerman dengan batch berbeda, hasilnya tetap sama.
3. Kecurigaan dari BPOM Australia ke perusahaan penguji sunscreen

Investigasi TGA juga menyoroti laboratorium asal Amerika Serikat, Princeton Consumer Research (PCR) Corp. Bukan tanpa sebab, karena selama ini banyak dipakai perusahaan sunscreen untuk menguji klaim SPF.
Hasil pengujian dari lab ini diduga tidak akurat, sehingga membuat produk dengan perlindungan rendah tetap bisa dipasarkan sebagai SPF tinggi.
Wild Child sendiri mengaku sudah berhenti bekerja sama dengan PCR Corp dan menguji ulang formulanya di laboratorium lain.
4. Dampak bagi konsumen, adakah yang masuk Indonesia?

Hingga kini dari 21 produk yang diawasi TGA, 8 sudah ditarik, 10 ditangguhkan penjualannya, dan sisanya masih dalam tahap investigasi. Skandal ini memicu keresahan besar di Australia, negara dengan angka kasus kanker kulit tertinggi di dunia tersebut.
Meski begitu, TGA tetap menekankan pentingnya penggunaan sunscreen, karena manfaatnya tetap ada meskipun skor SPF tidak setinggi label.
Di Indonesia, beberapa merek sunscreen yang disebutkan, seperti Banana Boat, memang dipasarkan secara resmi. Namun, belum ada informasi pasti apakah produk yang beredar di Indonesia berasal dari pabrik di Australia atau dari jalur produksi lain.
Itulah tadi kenapa sunscreen banyak ditarik di Australia. Ternyata karena temuan BPOM Australia banyak yang tidak sesuai klaim di-packaging.



















