Makna Baju Putih yang Dipakai Paus Fransiskus ke Indonesia

Elemen pertama yang menjadi ciri khas dari pakaian Paus Fransiskus yakni jubah warna putih atau sering disebut sebagai cassock. Dalam bahasa latin, cassock bernama vestis talaris yang artinya jubah panjang menutupi tubuh dari leher hingga kaki.

Cassock yang berwarna putih punya makna kemurnian, kesederhanaan, dan integritas. Makna inilah yang juga dipegang oleh Paus sebagai pemimpin tertinggi agama Katolik di dunia. Sebagai informasi, cassock sendiri berawal dari tradisi busana clerical yang sudah ada sejak abad pertama. Para klerus mengenakannya sebagai pakaian sehari-hari.

Memasuki abad pertengahan, cassock mulai diadopsi secara luas dan menjadi busana resmi mereka. Warna cassock awalnya bergantung pada posisi dan fungsi dalam gereja. Tetapi, Paus selalu menggunakan warna putih sebagai tanda kemurnian dan kedekatan dengan Tuhan.

Secara fungsi, cassock memberikan kenyamanan dalam berbagai aktivitas Paus sehari-hari. Cassock juga menjadi pakaian yang bisa digunakan oleh Paus untuk acara resmi maupun informal. Makna lain dari cassock yakni memancarkan aura kerendahan hati Paus saat tampil di berbagai kunjungan pastoral dan acara publik.

Selain jubah berwarna putih, cassock juga memiliki beberapa elemen penting. Misalnya penggunaan sabuk atau disebut cincture. Sabuk putih di pinggang itu biasanya memiliki jumbai di ujungnya

Tambahan detail, cassock Paus Fransiskus mungkin juga dilengkapi dengan simbol kepausan seperti cincin kepausan, salib pektoral (salib yang dikenakan di dada), serta pallium (sejenis selendang liturgi).

Penggunaan pakaian putih oleh Paus memiliki sejarah yang panjang. Tradisi mengenakan jubah putih ini dipercaya dimulai sejak Paus Pius V mengadopsi pakaian berwarna putih sebagai tanda kesederhanaan dan mengikuti jejak Santo Dominikus. Sejak saat itu, jubah putih menjadi ciri khas kepausan.

Elemen kedua yang menjadi ciri khas Paus adalah sebuah topi kecil bernama zucchetto. Dalam bahasa Italia berarti labu kecil manis atau pileolus, karena berbentuk seperti labu dengan tangkainya.

Topi itu digunakan untuk melindungi kepala selama kegiatan sehari-hari dan upacara keagamaan. Topi ini awalnya digunakan untuk menutup bagian atas kepala yang dipangkas habis sebagai bagian dari tradisi selibat.

Penutup kepala ini menjadi cara untuk melindungi kepalanya dari kondisi gereja yang dingin dan lembab. Namun, dibalik fungsi tersebut, zucchetto punya makna mendalam dalam tradisi Gereja Katolik, yakni kerendahan hati dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

Paus Fransiskus mengenakan zucchetto warna putih. Rupanya topi kecil ini memiliki warna lain sesuai dengan hierarki dalam penggunaannya bagi perangkat gereja.

Berikut adalah penggunaan sesuai warnanya:

• Warna putih untuk Paus, digunakan sejak 1500-an sebelumnya Paus punya topi khas sendiri yang bernama camauro
• Warna merah untuk kardinal, diumumkan pada masa kepemimpinan Paus Pius II pada 1464
• Warna ungu untuk uskup, resmi digunakan sejak 1867 untuk membedakan Uskup dengan klerus di bawahnya. Diputuskan pada masa Paus Pius IX.
• Warna hitam untuk imam

Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 menarik perhatian publik. Selain makna jubah dan topi putih yang dikenakannya, jam tangan yang dikenakan Pope Francis saat menyapa jemaatnya di Indonesia juga tak kalah jadi perbincangan.

Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah jam tangan sederhana yang dikenakan Paus saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Selasa (3/9/2024) kemarin. Netizen ramai membicarakan jam tangan analog hitam dengan bagian inti berwarna putih yang dikenakan Paus Fransiskus. Spekulasi mengenai merek dan tipe jam tangan tersebut pun bermunculan.

Dua merek yang paling banyak disebut adalah Casio dan Swatch. Netizen menduga jam tangan tersebut adalah Casio seri MQ24-7B2 yang dikenal dengan harganya yang sangat terjangkau, sekitar USD 8 atau Rp124.000.

Itulah tadi makna baju putih yang dipakai Paus Fransiskus ke Indonesia. Selamat datang Pope Francis di tanah air!