Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Penuaan Kulit pada Perempuan, Proses Alami yang Perlu Dipahami

Freepik/cookie_studio
Freepik/cookie_studio
Intinya sih...
  • Penuaan kulit dipengaruhi oleh faktor intrinsik (usia, genetik, hormon) dan ekstrinsik (sinar UV, polusi, stres).
  • Tanda-tanda penuaan kulit meliputi tekstur kasar, kerutan, pori-pori besar, hiperpigmentasi, dan kelainan kulit seperti kutil.
  • Perawatan kulit meliputi penggunaan sunscreen, pola makan seimbang, manajemen stres, skincare aktif, dan perawatan klinis setelah berkonsultasi dengan dokter.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perubahan pada kulit sering kali menjadi hal pertama yang disadari perempuan seiring bertambahnya usia. Kulit yang terasa lebih kering, munculnya garis halus, hingga elastisitas yang berkurang kerap memunculkan kekhawatiran tersendiri. Tak jarang, kondisi ini membuat sebagian Mama merasa kulitnya “tak lagi sama”.

Padahal, penuaan kulit merupakan proses alami yang dialami setiap perempuan. Dengan memahami penyebabnya serta mengetahui cara perawatan yang tepat, Mama tetap bisa menjaga kesehatan kulit agar terasa nyaman, terawat, dan terlihat segar di setiap fase kehidupan.

Berikut Popmama.com ulas mengenai penuaan kulit pada perempuan yang terasa sangat wajar.

Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik yang Memengaruhi Penuaan Kulit

dr. dani.jpg
Popmama.com/Onic Metheany

Menurut dr. Dani Djuanda, Sp.D.V.E, FINSDV, FAADV saat ditemui dalam Press conference : “Glow Beyond Limit” - Clara Skin Clinic (CSC), pada Sabtu (13/12/2025), di Hotel Ibis Raden Saleh mengatakan bahwa penuaan kulit dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.

"Faktor intrinsik berasal dari dalam tubuh dan berkaitan erat dengan proses biologis alami, seperti pertambahan usia, faktor genetik, serta perubahan hormon. Pada perempuan, perubahan hormonal sering kali menjadi lebih terasa saat memasuki masa perimenopause dan menopause. Penurunan hormon estrogen dan progesteron dapat berdampak pada kondisi kulit, mulai dari berkurangnya kelembapan alami, kulit tampak lebih pucat, muncul garis halus, hingga penurunan kekenyalan kulit." katanya.

Sementara itu, dr. Dani mengatakan faktor ekstrinsik berasal dari lingkungan dan gaya hidup sehari-hari. Paparan sinar matahari atau sinar ultraviolet (UV) merupakan salah satu penyebab terbesar penuaan dini. "Selain itu, kebiasaan merokok, paparan polusi, pola makan yang kurang seimbang, stres berkepanjangan, serta kurang tidur juga berperan mempercepat proses penuaan kulit," tambahnya.

Kulit yang sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan cenderung mengalami perubahan warna, tekstur menjadi lebih kasar, serta muncul flek hitam akibat gangguan pigmentasi.

Tanda-Tanda Penuaan Kulit yang Umum Terjadi

dr. kevin (1).jpg
Popmama.com/Onic Metheany

dr. Dani mengungkap bahwa penuaan intrinsik biasanya ditandai dengan kulit yang lebih tipis, kering, dan kurang elastis. Hal ini terjadi karena regenerasi sel kulit melambat serta produksi kolagen dan elastin menurun seiring bertambahnya usia. Sementara penuaan akibat faktor ekstrinsik sering terlihat lebih jelas pada permukaan kulit, seperti kerutan yang lebih dalam, tekstur kulit yang tidak merata, pori-pori tampak lebih besar, hingga munculnya hiperpigmentasi atau perubahan warna kulit yang tidak merata.

"Pada usia lanjut, kulit juga menjadi lebih rapuh dan mudah terluka. Proses penyembuhan luka pun berlangsung lebih lambat karena menurunnya kemampuan regenerasi jaringan dan sistem imun. Kondisi ini perlu mendapat perhatian khusus, terutama pada Mama atau lansia yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes," tambahnya.

Kelainan Kulit yang Sering Muncul Seiring Usia

pexels-sound-on-3760770.jpg
Pexels/Sound

dr. Dani mengatakan selain perubahan tekstur dan elastisitas, bertambahnya usia juga meningkatkan risiko munculnya berbagai kelainan kulit. Beberapa di antaranya adalah keratosis seboroik, yaitu benjolan jinak berwarna cokelat atau kehitaman yang sering muncul di wajah dan tubuh, serta skin tag yang tampak seperti daging kecil bertangkai.

"Gangguan pigmentasi seperti melasma juga kerap menjadi keluhan, terutama pada perempuan. Selain itu, kutil yang disebabkan oleh virus HPV juga dapat muncul dan perlu ditangani dengan tepat. Meski sebagian besar kelainan tersebut bersifat jinak, Mama tetap perlu waspada terhadap perubahan kulit yang tidak biasa. Luka yang tidak kunjung sembuh, benjolan yang mudah berdarah, atau perubahan cepat pada ukuran dan warna kulit sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Cara Merawat Kulit agar Tetap Sehat di Setiap Usia

cushion-popmama.jpg
Pexels/Thirdman

dr. Dani mengungkap bahwa merawat kulit bukan hanya soal penampilan, tetapi juga tentang menjaga fungsi kulit sebagai pelindung tubuh. Salah satu langkah terpenting dalam perawatan kulit adalah pencegahan. Penggunaan sunscreen setiap hari menjadi kunci utama untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV. Mama juga disarankan membatasi paparan langsung sinar matahari, terutama pada pukul 09.00 hingga 15.00.

"Selain perlindungan dari luar, perawatan dari dalam juga tak kalah penting. Pola makan seimbang dengan asupan buah, sayur, protein, serta antioksidan membantu menjaga kesehatan kulit. Tidur yang cukup, mengelola stres, serta menghindari rokok dan alkohol berlebih juga berperan besar dalam menjaga kualitas kulit. Dari sisi perawatan, kamu bisa memilih skincare dengan kandungan aktif yang sesuai kebutuhan, seperti retinoid, vitamin C, niacinamide, AHA/BHA, serta pelembap yang membantu menjaga kelembapan kulit. Untuk masalah kulit tertentu, perawatan klinis seperti chemical peeling, laser, IPL, skin booster, atau perawatan injeksi bisa menjadi pilihan setelah berkonsultasi dengan dokter," kata dr. Dani.

Penuaan adalah Proses Alami yang Bisa Dijaga dengan Bijak

Kulit popmama-6476076.jpg
Pexels/anna nekrashevich

dr. Dani menambahkan penuaan bukanlah tanda kegagalan merawat diri, melainkan bagian alami dari perjalanan hidup seorang perempuan. Dengan perawatan yang tepat dan konsisten, Mama tetap bisa memiliki kulit yang sehat, nyaman, dan terawat di setiap fase usia.

"Alih-alih berfokus untuk melawan penuaan, lebih baik memaknai proses ini sebagai ajakan untuk lebih peduli pada diri sendiri. Karena kulit yang sehat bukan hanya tentang terlihat awet muda, tetapi juga mencerminkan kesehatan tubuh dan kualitas hidup secara keseluruhan."

Perawatan Non-Invasif untuk Menunda Tanda-Tanda Penuaan

dr. kevin.jpg
Popmama.com/Onic Metheany

Salah satu cara dalam menunda tanda-tanda penuaan adalah dengan metode perawatan kulit non-invasif, salah satunya adalah menggunakan inovasi Geneo X. Clara Skin Care Clinic menandai posisinya sebagai klinik pertama di Indonesia yang menghadirkan teknologi ini, sekaligus mempertegas kemitraan jangka panjangnya dengan Regenesis Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Kevin Djuanda mengatakan bahwa bioteknologi berbasis ultrasound juga berperan mempercepat pemulihan luka dan meremodel kolagen yang menua. Proses remodeling kolagen ini penting agar kolagen tetap aktif dan berfungsi dengan baik sehingga kulit tampak lebih terjaga dan “awet”.

"Selama kurang lebih sebulan terakhir, sejak penggunaan Geneo X di rangkaian perawatan skin care di Clara Skin Care Clinic, sudah banyak pasien yang mencoba. Menurut feedback subjektif pasien, banyak yang merasakan perubahan langsung yaitu kulit terasa lebih segar, tampak lebih cerah, dan beberapa pasien usia >40 tahun melaporkan kulit wajah tampak kurang kusam dan sedikit lebih kencang di beberapa area. Efek ini terasa tanpa downtime yang signifikan pasien umumnya bisa beraktivitas seperti biasa setelah perawatan meski edukasi pasca-perawatan tetap diberikan," kata dr. Kevin.

Kombinasi lain pada Geneo X adalah fitur Electrical Skin Activation (ESA). ESA memberikan stimulasi listrik pada kulit wajah yang berfungsi:

  • Meningkatkan proliferasi fibroblast dan migrasi sel,
  • Mendukung proses wound healing (penyembuhan luka),
  • Meningkatkan produksi growth factor dan jaringan baru,
  • Mengurangi edema (bengkak) setelah prosedur,
  • Menstimulasi angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru) yang mendukung regenerasi jaringan.

Dengan stimulasi elektrik yang tepat, sel-sel “tidur” dapat diaktifkan kembali untuk proliferasi dan regenerasi, sehingga proses peremajaan kulit berlangsung lebih efektif sesuai kebutuhan pasien.

Pada akhirnya, penuaan bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau dilawan secara berlebihan. Setiap fase usia memiliki keunikan dan kebutuhan perawatan kulit yang berbeda.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat, melindungi kulit dari paparan sinar matahari, serta memilih perawatan yang sesuai, Mama dapat membantu kulit tetap berfungsi optimal dan sehat. Karena kulit yang terawat bukan hanya soal tampilan, tetapi juga bentuk kasih sayang pada diri sendiri agar tetap percaya diri dan nyaman menjalani hari.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Buah yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi saat Diare

15 Des 2025, 20:00 WIBLife