Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Strategi Branding Fashion Indonesia ke Pasar Internasional

Strategi Branding Fashion Indonesia ke Pasar Internasional
Popmama.com/Syabita
Intinya sih...
  • Konsistensi menggelar Front Row Paris
  • Sinergi budaya, industri, dan akademik untuk penguatan branding
  • Mengoptimalkan identitas wastra sebagai diferensiasi global
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Industri fashion Indonesia semakin menunjukkan eksistensinya di kancah internasional. Salah satu penggerak utamanya adalah Indonesian Fashion Chamber (IFC) yang konsisten membawa desainer dan brand lokal tampil di ajang prestisius dunia.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas kreatif, strategi yang dijalankan tidak hanya fokus pada promosi produk, tetapi juga membangun reputasi jangka panjang. Wastra Indonesia pun menjadi identitas utama yang diangkat, membedakan produk Tanah Air di tengah ketatnya persaingan global.

Lewat partisipasi di Front Row Paris dan BRICS+ Fashion Summit para pelaku fashion Indonesia semakin mengukuhkan posisi sebagai pemain penting di pasar internasional. Ajang-ajang ini juga membuka peluang bisnis lintas negara yang memperluas akses ekspor. Tidak hanya desainer, sektor industri, akademik, dan manufaktur pun ikut terlibat untuk menciptakan kekuatan branding yang solid.

Melalui press conference Front Row Paris yang digelar pada Rabu (13/08/2025), berikut Popmama.com rangkumkan informasi mengenai strategi branding fashion Indonesia ke pasar internasional. Simak baik-baik, ya!


1. Konsistensi menyelenggarakan event fashion internasional

Strategi Branding Fashion Indonesia ke Pasar Internasional
Popmama.com/Syabita

Dalam membangun branding tentunya tidak bisa secara instan, perlu adanya konsistensi dan strategi yang tepat. IFC menunjukkan hal ini lewat kehadiran enam tahun berturut-turut di Front Row Paris, sebuah panggung mode bergengsi di Eropa. Tahun ini, acara digelar di Les Salons Hoche, Paris, pada 6 September 2025, bertepatan dengan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Perancis.

Dengan mengusung tema “Wastra Beyond Borders”, Indonesia menegaskan bahwa kain tradisional tidak hanya berakar pada budaya lokal, tetapi juga relevan di pasar global. Rangkaian acara mencakup fashion showcase, pameran, dan business matching yang menargetkan buyer potensial B2B maupun B2C.

Kehadiran ini telah membangun reputasi positif bagi desainer lokal dan membuka jalur kerjasama baru di pasar Eropa. Konsistensi ini menciptakan citra Indonesia sebagai salah satu pusat mode yang patut diperhitungkan dunia.

2. Sinergi budaya, industri, dan akademik untuk penguatan branding

Strategi Branding Fashion Indonesia ke Pasar Internasional
Popmama.com/Syabita

Salah satu kekuatan Indonesia dalam menguatkan branding adalah kolaborasi lintas sektor, Ma. Partisipasi di BRICS+ Fashion Summit 2025 di Moskow pada 28–30 Agustus menghadirkan empat delegasi dari latar belakang berbeda ,yaitu budaya, industri, akademik, dan manufaktur.

Berikut adalah peran masing-masing delegasi dalam forum tersebut Ali Charisma membahas potensi pasar modest fashion global, sementara Taruna K. Kusmayadi menyoroti kekayaan wastra handmade dan peluang pengembangannya. Liliek Setiawan mengulas kekuatan rantai pasok tekstil, sedangkan Rizal Tanzil Rakhman membawa isu keberlanjutan di industri manufaktur.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa branding fashion Indonesia tidak hanya dibangun dari sisi visual dan tren, tetapi juga lewat kekuatan industri, nilai budaya, dan inovasi teknologi. Sinergi inilah yang memberi kedalaman pada citra Indonesia di mata pasar internasional.

3. Mengoptimalkan identitas wastra sebagai diferensiasi global

Strategi Branding Fashion Indonesia ke Pasar Internasional
Popmama.com/Syabita

Di tengah persaingan ketat industri fashion dunia, identitas menjadi kunci pembeda. Indonesia memilih wastra—kain tradisional dengan kekayaan motif dan teknik sebagai DNA produknya di panggung global. Dalam beberapa tahun terakhir, wastra Indonesia mulai mendapat apresiasi tinggi di Eropa, baik dari sisi estetika maupun nilai budayanya.

Tema “Wastra Beyond Borders” yang diangkat di Front Row Paris 2025 menjadi bukti komitmen untuk membawa identitas ini melampaui batas geografis. Strategi ini tidak hanya meningkatkan daya tarik produk, tetapi juga memberi cerita dan makna yang membuat brand lebih mudah diingat oleh konsumen mancanegara.

Bagi buyer, nilai budaya yang melekat pada produk menjadi keunggulan yang sulit ditiru pesaing. Dengan pengemasan yang tepat, wastra bisa menjadi simbol kebanggaan bangsa sekaligus komoditas ekspor yang berdaya saing tinggi.

Strategi branding fashion Indonesia di pasar internasional meliputi penguatan identitas budaya, perluasan jaringan melalui kolaborasi global, dan adopsi teknologi serta standar internasional. Melalui langkah ini, karya-karya desainer Tanah Air tidak hanya bersaing dari segi estetika, tetapi juga memiliki nilai unik yang membuatnya menonjol di panggung dunia.

Penyelenggaraaan Front Row Paris dan BRICS+ Fashion Summit menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa fashion Indonesia mampu bersaing sekaligus membawa misi budaya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

Review INNISFREE Green Tea Ceramide Milk Essence, Lembap dalam 3 Detik

05 Des 2025, 15:07 WIBLife