Minyak Kelapa Sawit Ramah Lingkungan sebagai Bagian dari New Normal

Bermanfaat bagi konsumsi rumah tangga, maupun kebutuhan industri

18 Agustus 2020

Minyak Kelapa Sawit Ramah Lingkungan sebagai Bagian dari New Normal
Foodbev.com

Pandemi Covid-19 memunculkan tantangan baru yang mendorong konsumen dan juga produsen untuk mengubah kebiasaan lama. Kemudian, mulai membuat keputusan yang berdampak positif bagi lingkungan.

Salah satunya dengan beralih untuk menggunakan produk yang berkelanjutan, yaitu minyak kelapa sawit berlabel 'keberlanjutan'. Jadi, tak hanya baik untuk konsumsi dan kesehatan keluarga, juga menjamin lingkungan tetap terjaga. 

Lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan mengenai konsumsi minyak kelapa sawit ramah lingkungan sebagai bagian dari #NewNormal. 

1. Minyak kelapa sawit kaya manfaat

1. Minyak kelapa sawit kaya manfaat
Ofimagazine.com

Minyak kelapa sawit mengandung lemak tak jenuh, vitamin E, vitamin A, beta karoten, dan antioksidan.

Biasanya, minyak kelapa sawit dikenal karena keragaman penggunaannya dalam berbagai produk konsumsi sehari-hari. Misalnya, minyak goreng, camilan, sampo, kosmetik hingga produk perawatan rumah.

Penggunaan minyak kelapa sawit yang amat luas ini dimungkinkan karena produktivitas kelapa sawit sangat tinggi. Dibandingkan dengan tanaman-tanaman penghasil minyak nabati lainnya.

2. Pilihlah produk kelapa sawit yang ramah lingkungan

2. Pilihlah produk kelapa sawit ramah lingkungan
Bussinessgreen.com

Minyak kelapa sawit memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Baik untuk konsumsi dalam rumah tangga, maupun kebutuhan industri. 

Namun, masih banyak praktik produksi kelapa sawit yang tidak berkelanjutan sehingga memunculkan berbagai permasalahan lingkungan dan sosial. Maka, penting bagi masyarakat untuk memilih dan menggunakan produk minyak kelapa sawit berlabel 'berkelanjutan'.

Menurut Prof. Dr. Bambang Hero Saharjo, Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Hidup IPB University, "Minyak kelapa sawit yang ramah lingkungan ditandai dengan penerapan praktik pertanian berkelanjutan dalam proses pembuatannya. Jadi, produksi kelapa sawit tidak membakar lahan atau kawasan hutan. Melainkan, tetap melindungi lahan gambut dan kawasan hutan alami."

3. Ketersediaan produk minyak kelapa sawit berkelanjutan masih sedikit

3. Ketersediaan produk minyak kelapa sawit berkelanjutan masih sedikit
Thepalmscribe.com

Kesadaran masyarakat akan penggunaan produk minyak kelapa sawit yang berkelanjutan sudah cukup tinggi. Hal ini terlihat dari hasil studi terbaru yang dilakukan oleh MarkPlus.

Sebanyak 82% responden bersedia mengubah konsumsi harian produk-produk yang mengandung minyak kelapa sawit dengan produk yang menggunakan minyak kelapa sawit berkelanjutan, ketika pilihan produknya tersedia.

Namun, meski produk yang menggunakan minyak kelapa sawit berkelanjutan kini sudah tersedia, konsumen masih sulit menemukannya karena penggunaan ekolabel pada produk-produk tersebut yang sangat terbatas.

Dalam mengatasi hal ini, Good Growth Partnership (GGP), Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), dan Super Indo berkomitmen dalam melibatkan semua pemangku kepentingan untuk membuat produk minyak sawit berkelanjutan.  

"Kami mengamati adanya peningkatan permintaan terhadap produk dengan minyak kelapa sawit berkelanjutan, dan saat ini kami tengah berupaya untuk segera meluncurkan sebuah varian produk minyak goreng yang berekolabel. Hal ini merupakan wujud komitmen kami dalam menjawab permintaan pasar serta mendukung konsumsi berkelanjutan sebagai bagian dari kebiasaan baru," jelas D. Yuvlinda Susanta, Head of Corporate Affairs & Sustainability, PT Lion Super Indo.

Baca juga:

The Latest