- Menurunkan stres dan kecemasan. Aktivitas di alam membantu menyeimbangkan hormon kortisol dan adrenalin.
- Menjaga kesehatan jantung. Tekanan darah lebih stabil dan sirkulasi darah membaik setelah beraktivitas di alam.
- Meningkatkan fokus dan produktivitas. Hanya dengan menghabiskan 20 menit di alam hijau, konsentrasi bisa meningkat hingga 50%.
- Memperbaiki kualitas tidur. Udara segar dan aktivitas ringan membantu tubuh lebih rileks saat malam hari.
Apa Itu Forest Bathing? Tren Relaksasi ala Jepang untuk Sehat Mental!

- Forest bathing berasal dari Jepang pada tahun 1980-an untuk menenangkan pikiran dan menjaga kesehatan jantung dengan beraktivitas di hutan selama 2 jam.
- Forest bathing mengajak untuk fokus menikmati momen di alam dengan menggunakan semua indera, terbukti mampu menurunkan detak jantung dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Manfaat forest bathing antara lain menurunkan stres, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan fokus dan produktivitas, serta memperbaiki kualitas tidur.
Beberapa tahun terakhir, istilah forest bathing atau Shinrin-yoku semakin sering muncul di media sosial, ya Ma. Banyak yang bilang, aktivitas ini bisa menenangkan pikiran, menurunkan stres, dan bahkan membantu menjaga kesehatan jantung.
Meski namanya bathing alias mandi, tapi forest bathing bukan berarti benar-benar mandi di hutan, lho! Ini adalah salah satu bentuk terapi alami khas Jepang yang mengajak kita untuk kembali menyatu dengan alam dan menenangkan diri dari hiruk-pikuk rutinitas sehari-hari.
Supaya Mama lebih mengetahui, Popmama.com akan membahas tentang apa itu forest bathing? tren kesehatan ala jepang untuk sehat mental. Yuk simak penjelasan berikut ini.
1. Asal Usul Forest Bathing dari Jepang

Konsep forest bathing pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun 1980-an oleh Kementerian Kehutanan Jepang. Saat itu, banyak masyarakat Jepang yang mengalami kelelahan fisik dan mental akibat gaya hidup serba cepat di kota.
Pemerintah kemudian mendorong warganya untuk “berendam di suasana hutan”, bukan dengan air, tapi dengan seluruh indera. Jangan salah mengartikan ya, Ma.
Dengan berjalan santai, menghirup udara segar, mendengar suara dedaunan, dan merasakan sinar matahari di sela pepohonan, tubuh dan pikiran bisa kembali seimbang.
Menurut penelitian dari Chiba University, beraktivitas di hutan selama 2 jam bisa menurunkan tekanan darah dan kadar hormon stres kortisol secara signifikan.
Itulah sebabnya, forest bathing kemudian diakui sebagai bagian dari terapi kesehatan preventif di Jepang. Forest bathing ini banyak dilakukan oleh generasi muda hingga lansia yang masih mampu berjalan jarak jauh.
2. Bukan Sekadar Jalan-Jalan di Alam Biasa

Mungkin Mama bertanya-tanya, apa bedanya forest bathing dengan sekadar jalan-jalan di taman? Nah, bedanya ada di mindfulness alias kesadaran penuh.
Kalau kita biasanya jalan sambil main HP atau ngobrol, forest bathing justru mengajak untuk fokus menikmati momen. Dengarkan suara burung, rasakan angin di kulit, hirup aroma tanah dan dedaunan. Semua indera digunakan untuk benar-benar “hadir” di alam.
Menurut peneliti Jepang Qing Li, dokter sekaligus ahli forest medicine, kegiatan ini mampu menurunkan detak jantung, memperbaiki kualitas tidur, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Bahkan, senyawa alami dari pepohonan bernama phytoncides terbukti punya efek menenangkan dan antibakteri. Sehingga, efek dari melakukan forest bathing tidaklah sedikit untuk kesehatan jasmani dan mental.
3. Manfaat Forest Bathing untuk Tubuh dan Pikiran

Manfaat forest bathing bukan hanya bikin tenang, tapi juga berdampak nyata pada kesehatan, Ma. Nggak heran kalau banyak keluarga di Jepang dan negara lain menjadikan forest bathing sebagai kebiasaan akhir pekan untuk healing bersama anak-anak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi ini seperti:
4. Cara Melakukan Forest Bathing dengan Mudah

Mama dan Papa nggak harus pergi ke hutan lebat di Jepang untuk mencoba forest bathing, kok. Di Indonesia juga bisa dilakukan, asal dilakukan dengan cara yang benar. Berikut langkah mudahnya:
- Pilih tempat dengan pepohonan alami. Bisa di taman kota, kebun raya, atau area pegunungan yang masih asri.
- Matikan gadget sejenak. Fokus pada alam sekitar, bukan layar ponsel.
- Gunakan semua indera. Rasakan tekstur daun, dengar kicau burung, hirup aroma tanah basah.
- Berjalan pelan tanpa target. Ini bukan olahraga, tapi aktivitas untuk menikmati setiap langkah.
- Tarik napas dalam-dalam. Hirup oksigen segar, lepaskan perlahan, dan rasakan tubuh jadi lebih ringan.
Kalau dilakukan rutin, forest bathing bisa jadi kebiasaan keluarga yang menyenangkan sekaligus menyehatkan, Ma.
5. Cocok untuk Keluarga Modern yang Sibuk

Di tengah kesibukan kerja, sekolah anak, dan rutinitas digital, banyak keluarga kini mencari cara healing yang alami. Nah, forest bathing bisa jadi solusi yang pas untuk melepas stres sekaligus mempererat hubungan keluarga.
Coba ajak anak-anak ke taman setiap akhir pekan, biarkan mereka bermain di alam sambil belajar menghargai lingkungan. Selain bikin tubuh lebih sehat, kebiasaan ini juga menumbuhkan empati terhadap alam sejak dini.
Seperti kata pepatah Jepang, “When you care for nature, nature cares for you.” Jadi, yuk mulai biasakan forest bathing bareng keluarga, Ma. Selain murah, manfaatnya banyak banget untuk tubuh dan pikiran.
Itulah informasi tentang apa itu forest bathing? tren kesehatan ala jepang untuk sehat mental. Mulai sekarang, yuk kita sama-sama mulai hidup sehat.



















