Apa Itu Penyakit Lupus? Kenali Jenis-Jenis dan Faktor Risikonya

- Penyakit lupus terjadi saat sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi dari serangan penyakit, justru berbalik menyerang jaringan dan organ-organ sehat.
- Faktor risiko penyakit lupus meliputi hormon, genetik, dan lingkungan seperti paparan sinar matahari berlebihan dan penggunaan obat-obatan tertentu.
- Lupus belum bisa disembuhkan secara total, tetapi pengobatan yang tepat dapat membantu mengontrol gejala dan mencegah kerusakan organ.
Menurut laman resmi Halodoc, penyakit lupus adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang bisa berdampak serius pada kesehatan penderitanya.
Dalam kondisi tersebut, sistem kekebalan yang seharusnya melindungi tubuh dari serangan penyakit justru berbalik menyerang jaringan dan organ-organ sehat pada tubuh.
Lupus merupakan penyakit autoimun yang dikenal sulit untuk dideteksi sejak dini, sebab gejala-gejalanya kerap menyerupai tanda dari berbagai penyakit lain.
Meski demikian, dilansir dari Siloam Hospitals ada satu ciri khas yang sering muncul pada penderitanya, yakni munculnya ruam kemerahan di wajah, menyerupai bentuk sayap kupu-kupu.
Selain menjelaskan apa itu penyakit lupus, Popmama.com juga akan mengulas jenis-jenis, faktor risiko, serta potensi kesembuhannya. Yuk, simak informasinya di bawah!
1. Jenis-jenis penyakit lupus

Berdasarkan berbagai sumber medis, penyakit lupus terbagi ke dalam beberapa tipe. Berikut ini beberapa jenis lupus yang paling umum ditemukan:
Systemic Lupus Erythematosus (SLE), Menurut data Medical News Today, sekitar 70% kasus lupus yang terjadi di dunia tergolong dalam jenis systemic lupus erythematosus (SLE), yaitu bentuk lupus yang paling umum dan dapat memengaruhi berbagai organ serta sistem dalam tubuh.
Nyeri dan kelelahan berkepanjangan menjadi keluhan ringan yang umum terjadi. Kondisi ini kerap memicu tekanan psikologis, seperti rasa cemas, depresi, hingga stres, meskipun gejalanya tampak ringan.Discoid Lupus Erythematosus (DLE) pada dasarnya merupakan jenis lupus yang hanya menyerang area kulit. Namun, apabila tidak ditangani dengan baik, dampaknya bisa meluas hingga memengaruhi organ lain dalam tubuh.
Beberapa gejala penyakit ini, meliputi kerontokan rambut, pitak permanen, bekas luka merah yang menyerupai sisik, hingga penebalan kulit. Gejala-gejala tersebut perlu diwaspadai agar tidak berkembang lebih parah.Drug-Induced Lupus Erythematosus (DILE), dilansir dari Siloam Hospitals, jenis lupus ini disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap pemakaian obat-obatan tertentu dalam jangka waktu panjang. Gejala yang timbul biasanya mirip dengan SLE, seperti nyeri otot dan sendi.
Namun, biasanya jenis lupus ini bersifat lebih ringan dan akan membaik setelah konsumsi obat dihentikan. Beberapa jenis obat yang dapat memicu berkembangnya DILE, yaitu obat hipertensi, obat aritmia, obat antikonvulsan, dan antimikroba.
2. Faktor risiko penyakit lupus

Menurut Halodoc, lupus dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko yang saling berkaitan, seperti hormon, genetik, dan lingkungan. Secara hormonal, lupus lebih sering menyerang wanita usia 15 - 40 tahun.
Secara genetik, lupus lebih rentan dialami oleh orang yang memiliki riwayat keluarga. Faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari berlebihan dan penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa menjadi pemicu.
Namun, perlu diingat, memiliki faktor risiko tidak berarti pasti terkena penyakit lupus, hal ini hanya meningkatkan kemungkinan.
3. Apakah lupus bisa disembuhkan?

Laman resmi Alodokter menyatakan sampai saat ini, lupus belum bisa disembuhkan secara total. Namun, pengobatan yang tepat dapat membantu mengontrol gejala dan mencegah kerusakan organ.
Selain pengobatan medis, penderita lupus perlu menjaga gaya hidup sehat dengan pola makan bergizi, menghindari stres dan sinar matahari langsung, serta cukup istirahat dan rutin berolahraga ringan.
Demikian penjelasan mengenaik apa itu penyakit lupus. Dengan penanganan menyeluruh, banyak penderita penyakit lupus yang tetap bisa menjalani hidup aktif dan produktif.