Apa Itu Salmon Candy yang Viral? Bisa Berbahaya Jika Salah Mengolah

- Salmon candy bukan permen, melainkan salmon asap yang diglasir gula atau sirup sehingga rasanya gurih-smoky, bukan manis seperti permen.
- Olahan ini berasal dari tradisi masyarakat adat Pacific Northwest, yang menggunakan pengasapan dan pemanis alami untuk mengawetkan salmon selama ratusan tahun.
- Risiko paling besar jika dibuat asal-asalan adalah kontaminasi bakteri seperti Listeria, terutama bila suhu, kadar garam, dan proses pengasapan tidak terkontrol—lebih berbahaya di iklim tropis Indonesia.
Candied salmon atau salmon candy kini tengah viral. Apa itu salmon candy? Meski namanya candy yang dalam bahasa Indonesia permen, ini bukan permen yang sebenarnya. Banyak yang mengira salmon candy adalah permen bercita rasa salmon.
Faktanya, camilan ini tidak memiliki rasa manis seperti gula-gula. Melainkan lebih dominan gurih dengan aroma asap yang kuat. Produk ini juga sudah lama dikenal sebagai camilan khas laut terutama di kawasan Alaska.
Lantas bagaimana bisa viral? Apakah tetap aman dikonsumsi dan dibuat di iklim tropis seperti Indonesia ini?
Berikut Popmama.com rangkum apa itu salmon candy yang viral dan bahanya jika tidak diolah dengan benar.
1. Apa itu salmon candy? Bukan permen rasa ikan salmon

Salmon candy bukan permen manis, melainkan camilan berbasis salmon asap. Salmon diproses melalui pengasapan (smoking) dan kemudian diglasir dengan gula atau sirup alami (misalnya sirup maple). Ini menghasilkan tampilan bagian luar dengan lapisan karamel yang gurih dan agak manis.
Meski ada lapisan sirup di bagian luar, rasanya lebih banyak gurih dengan khas asap (smoky) ketimbang manis seperti permen. Camilan ini sudah diproduksi secara komersial, misalnya oleh Alaskan Pride Seafoods yang menjual “Smoked Salmon Candy” sebagai produk siap santap.
2. Asal-usul salmon candy yang viral, bukan makanan baru

Salmon Candy berasal dari tradisi pengawetan ikan di wilayah utara seperti Alaska, tempat salmon banyak ditemukan. Jadi sebenarnya salmon candy ini bukan makanan baru, melainkan bagian dari tradisi kuliner masyarakat adat di wilayah Pacific Northwest, Amerika Utara.
Suku-suku asli di daerah tersebut telah menggunakan metode pengasapan dan pemanis alami sebagai cara mengawetkan ikan salmon selama ratusan hingga ribuan tahun. Bagi mereka, olahan ini bukan sekadar camilan, tetapi cara mempertahankan hasil tangkapan agar bisa dinikmati lebih lama.
Namun, versi modern salmon candy kemudian berkembang dengan penambahan bahan seperti sirup maple atau gula merah untuk memperkaya rasa manisnya.
3. Kandungan salmon candy, ada tambahan gula dari sirup

Dari segi nutrisi, salmon candy tidak melalui proses yang terlalu esktrem. Sehingga sebagian kandungan sehat seperti protein, omega 3, vitamin dan mineral tetap bisa dipertahankan.
Namun, untuk versi modern karena ada tambahan gula atau glaze serta proses pengasapan, camilan ini sebaiknya dianggap sebagai snack dan bukan makanan utama. Alasannya karena kalori dan kandungan natriumnya meningkat.
4. Apakah salmon candy berbahaya di Indonesia? Ini risikonya

Salmon candy dibuat dari teknik pengasapan, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut bahwa ikan asap (smoked fish), termasuk salmon asap, bisa mengandung bakteri berbahaya seperti Listeria monocytogenes. Sehingga makanan laut asap (yang tidak dipasteurisasi) memiliki risiko terkontaminasi Listeria apabila disimpan terlalu lama atau tidak dingin.
Salmon candy dibuat melalui proses curing (penggaraman), pengeringan, dan pengasapan. Namun jika kadar garam tidak cukup, suhu pengasapan terlalu rendah, atau waktu pengasapan tidak cukup lama maka bakteri berbahaya dapat bertahan. Jika dibuat versi rumahan tanpa alat pengukur suhu, risiko kegagalan proses ini menjadi lebih tinggi.
Selain itu, salmon yang dibiarkan pada suhu ruang lebih dari 1–2 jam dapat memasuki zona berbahaya (danger zone 5–60°C) yang memungkinkan bakteri tumbuh. Beberapa kreator FOMO di media sosial bahkan mendiamkan salmon dua hari untuk "fermentasi ala-ala", dan ini sangat berbahaya karena dapat memicu pertumbuhan bakteri patogen.
5. Salmon segar vs salmon candy: mana lebih sehat?

Salmon segar dikenal kaya protein, asam lemak omega 3, vitamin D, dan mineral penting. Ini adalah nutrisi yang mendukung kesehatan jantung, otak, dan metabolisme tubuh.
Sementara salmon candy atau salmon asap/glazed tetap bisa mempertahankan sebagian besar protein dan lemak sehat, proses penggaraman, pengasapan, dan penambahan gula atau glasir menyebabkan kandungan natrium dan kalori meningkat, sehingga membuatnya kurang ideal sebagai konsumsi harian.
Itulah tadi apa itu salmon candy yang viral dan bahayanya jika tidak diolah dengan benar. Semoga membantu!
Perbandingan Nilai Gizi
Salmon Segar | Salmon Candy |
|---|---|
Nutrisi asli seperti protein dan omega-3 tetap utuh | Nutrisi inti masih ada, tapi terkena proses curing dan pengasapan |
Lebih rendah sodium dan tidak mengandung gula tambahan | Sodium lebih tinggi dan ada tambahan gula/glaze |
Lebih aman jika dimasak matang | Risiko kontaminasi lebih tinggi jika proses smoke/curing buruk |
Cocok sebagai konsumsi harian | Lebih cocok sebagai camilan sesekali |
Kalori lebih stabil sesuai cara masak | Kalori cenderung lebih tinggi karena sirup/gula |


















