7 Bahaya Minum Sambil Berdiri, Jangan Sepelekan!

- Risiko gangguan saluran kemih: Minum air sambil berdiri bisa mengganggu ginjal dan kandung kemih, meningkatkan risiko infeksi atau gangguan ginjal.
- Risiko ulser dan heartburn: Aliran air keras saat minum berdiri dapat menyebabkan sensasi panas atau terbakar di kerongkongan.
- Risiko gangguan pencernaan: Minum air sambil berdiri bisa membuat lambung dan usus harus bekerja ekstra keras, mengganggu proses pencernaan.
Siapa sangka minum air sambil berdiri bisa berdampak besar bagi tubuh? Kebiasaan ini bisa memengaruhi pencernaan, ginjal, sendi, hingga paru-paru.
Minum air memang penting untuk menghilangkan haus dan menjaga tubuh tetap segar. Namun, jika dilakukan terburu-buru sambil berdiri, tubuh justru akan kesulitan menyerap cairan dengan optimal.
Nah, biar kamu nggak salah kebiasaan, Popmama.com sudah merangkum 7 bahaya minum sambil berdiri yang wajib kamu tahu. Yuk, simak sampai selesai!
1. Risiko gangguan saluran kemih

Mengutip dari IDN TIMES, minum air sambil berdiri ternyata bisa bikin ginjal bekerja kurang maksimal. Air yang langsung mengalir ke sistem pencernaan membuat proses penyaringan zat sisa jadi kurang optimal.
Akibatnya, kotoran bisa menumpuk di ginjal dan kandung kemih membuat saluran kemih lebih mudah terganggu. Kalau dibiarkan terus-menerus, risiko infeksi atau gangguan ginjal pun meningkat.
Supaya tetap sehat, biasakan minum air sambil duduk dan pelan-pelan. Dengan begitu, ginjal dan saluran kemih bisa bekerja lebih optimal, tubuh tetap segar, dan kamu terhindar dari masalah jangka panjang.
2. Risiko ulser dan heartburn

Minum air sambil berdiri ternyata bisa membuat aliran air menciprat ke kerongkongan bagian bawah dengan cukup keras. Hal ini bisa mengganggu serabut otot yang berfungsi menutup jalur pembukaan alami tubuh, sehingga perlindungan kerongkongan jadi berkurang.
Akibatnya, zat asam dari perut bisa naik ke kerongkongan menimbulkan sensasi panas atau terbakar yang dikenal sebagai heartburn. Rasa tidak nyaman ini sering muncul setelah minum cepat dalam posisi berdiri, apalagi kalau perut sedang penuh.
Kalau dibiarkan terus-menerus, kerongkongan bisa menjadi lebih sensitif dan risiko iritasi atau ulser pun meningkat. Tubuh pun akan memberi tanda berupa rasa terbakar, mual ringan, atau perut tidak nyaman.
3. Risiko gangguan pencernaan

Melansir dari healthshots.com, minum air sambil berdiri ternyata bisa mengganggu sistem pencernaan. Air yang masuk terlalu cepat mengalir deras ke perut bagian bawah, membuat lambung dan usus harus bekerja ekstra keras.
Dr. Rustgi menjelaskan, saraf di area perut bisa menjadi tegang ketika air ditelan terlalu cepat dalam posisi berdiri. Kondisi ini mengganggu keseimbangan cairan tubuh dan proses pencernaan.
Akibatnya, tubuh bisa menumpuk racun, perut terasa tidak nyaman, dan pencernaan pun terganggu. Rasa begah, kembung, atau mual ringan sering menjadi tanda awal dari kebiasaan ini.
4. Pemicu artritis

Masih melansir dari healthshots.com minum air terlalu cepat sambil berdiri ternyata bisa membuat saraf di tubuh tegang dan mengganggu keseimbangan cairan. Hal ini tidak hanya memengaruhi pencernaan, tapi juga berpotensi menumpuk cairan di persendian.
Penumpukan cairan di sendi inilah yang bisa menjadi pemicu munculnya masalah artritis. Dr. Rustgi menegaskan, kebiasaan ini bisa memicu peradangan dan kerusakan sendi dalam jangka panjang.
Efeknya mungkin tidak langsung terasa, tapi lama-kelamaan tubuh akan memberi tanda berupa nyeri sendi, kaku, atau rasa tidak nyaman saat bergerak. Kebiasaan minum yang salah bisa jadi pemicu masalah sendi di kemudian hari.
5. Perut kembung

Perut kembung memang bikin nggak nyaman, dan ternyata salah satu penyebabnya bisa berasal dari kebiasaan minum sambil berdiri. Minuman yang masuk terlalu cepat membuat usus sulit menyerap cairan dengan baik, sehingga perut bisa terasa nyeri dan membesar.
Selain itu, minum dalam posisi berdiri membuat kamu cenderung menelan air terlalu cepat. Kebiasaan ini membuat udara ikut masuk ke sistem pencernaan lebih banyak dari seharusnya.
Akibatnya, perut terasa penuh, kembung, dan kadang disertai rasa tidak nyaman. Jika dilakukan terus-menerus, kebiasaan ini bisa menjadi pemicu masalah pencernaan yang lebih serius.
6. Tidak menghilangkan rasa haus

Minum air sebenarnya bertujuan untuk menghilangkan rasa haus, tapi kalau dilakukan sambil berdiri, efeknya bisa berbeda. Justru kamu bisa merasa lebih haus dan cenderung minum lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Dilansir Times of India, air yang masuk terlalu cepat saat berdiri tidak sepenuhnya diserap tubuh. Nutrisi dan vitamin yang seharusnya sampai ke hati dan saluran pencernaan jadi kurang optimal, sementara paru-paru dan jantung juga ikut terbebani oleh aliran cairan yang terlalu cepat.
Selain itu, kebiasaan ini bisa merusak organ dalam dan meningkatkan risiko tersedak, terutama kalau minum terburu-buru. Jadi, minum air dengan tenang sambil duduk lebih aman dan tetap efektif untuk menghilangkan dahaga.
7. Risiko penurunan oksigen

Minum air terlalu cepat sambil berdiri bisa membuat cairan bergerak deras melalui sistem pencernaan yang memengaruhi kerja paru-paru dan jantung. Aliran cepat ini membuat tubuh harus menyesuaikan diri lebih keras dari biasanya.
Akibatnya, kadar oksigen dalam darah bisa terganggu, meski efeknya tidak selalu langsung terasa. Tubuh pun mungkin memberi tanda berupa sesak napas atau pusing ringan setelah minum.
Kebiasaan ini jika sering dilakukan, bisa membuat tubuh cepat lelah dan kurang nyaman. Menyesap air perlahan sambil duduk membantu tubuh menyerap cairan tanpa mengganggu sistem pernapasan dan sirkulasi darah.
Itulah beberapa bahaya minum sambil berdiri yang wajib kamu tahu. Mulai sekarang, biasakan minum air dengan tenang sambil duduk supaya tubuh tetap sehat dan segar setiap hari!



















