Keseringan Minum Kopi Bisa Membuat Haid Tidak Teratur? Ini Faktanya!

- Konsumsi kopi berlebihan dapat memicu haid lebih lama
- Risiko mengalami haid yang lebih jarang juga meningkat
- Kopi instan bisa membuat haid lebih banyak dan gejalanya lebih berat
Siklus menstruasi yang teratur biasanya jadi tanda kesehatan reproduksi yang baik pada perempuan. Namun, banyak faktor yang bisa memengaruhi keteraturan haid, mulai dari stres, pola makan, aktivitas fisik, hingga kebiasaan sehari-hari.
Salah satu kebiasaan yang sering tidak disadari adalah konsumsi kopi, terutama jika jumlahnya berlebihan. Kopi memang bisa membantu tubuh tetap segar dan fokus, namun kandungan kafeinnya dapat memengaruhi hormon yang mengatur siklus menstruasi.
Beberapa penelitian pun menunjukkan adanya kaitan antara konsumsi kopi berlebihan dengan gangguan menstruasi, seperti haid tidak teratur, nyeri yang lebih berat, hingga perubahan volume darah.
Hal ini juga diperkuat oleh penelitian yang dipublikasikan Taibah University. Maka, penting bagi perempuan untuk memahami risiko ini agar bisa lebih bijak dalam menjaga kebiasaan minum kopi.
Untuk bahas lebih lanjut, berikut Popmama.com rangkumkan penjelasan tentang keseringan minum kopi bisa membuat haid tidak teratur berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Taibah University Medical Sciences.
Yuk, simak penjelasannya!
1. Kopi dapat memicu haid lebih lama

Menurut penelitian dari Taibah University, konsumsi kopi berlebihan dikaitkan dengan periode menstruasi yang lebih panjang dari normal. Kondisi ini disebut prolonged period, yaitu haid yang berlangsung lebih dari 7–8 hari.
Studi menunjukkan bahwa perempuan yang sering minum kopi punya risiko 2,3 kali lipat lebih tinggi mengalami haid berkepanjangan dibandingkan yang jarang minum kopi.
Meskipun kafein dikenal sebagai zat vasokonstriktor, yaitu penyempit pembuluh darah, efeknya terhadap hormon dapat membuat siklus terganggu. Hal ini membuktikan bahwa minum kopi terlalu sering tidak selalu aman bagi kesehatan reproduksi.
2. Risiko mengalami haid yang lebih jarang

Selain haid berkepanjangan, kopi juga menjadi faktor risiko oligomenorea, yaitu haid yang jarang atau jarak siklus lebih panjang dari normal. Dari penelitian ini, perempuan yang mengonsumsi kopi rutin punya hampir 2,3 kali lipat risiko mengalami kondisi tersebut.
Oligomenorea bisa berdampak pada kesuburan karena ovulasi menjadi tidak teratur. Peneliti juga menjelaskan bahwa kafein dapat mengganggu kerja hormon yang berperan penting dalam siklus menstruasi, yaitu estrogen dan luteinizing hormone (LH).
Estrogen berfungsi menebalkan dinding rahim agar siap menerima sel telur yang sudah dibuahi, sementara LH memicu pelepasan sel telur dari ovarium atau ovulasi.
Jika kedua hormon ini terganggu, siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur dan peluang ovulasi menurun.
Itulah mengapa kebiasaan minum kopi berlebihan bisa berdampak lebih kompleks, bukan hanya pada siklus haid, tetapi juga pada kesuburan perempuan.
3. Kopi instan bisa bikin haid lebih banyak dan gejalanya lebih berat

Penelitian dari Taibah University menemukan bahwa kopi instan berhubungan dengan dua hal sekaligus, yaitu perdarahan menstruasi yang lebih banyak dan gejala haid yang lebih terasa.
Perempuan yang sering mengonsumsi kopi instan memiliki risiko lebih dari dua kali lipat mengalami haid dengan volume darah berlebih. Selain itu, akan lebih rentan mengalami keluhan seperti nyeri perut, kram, atau rasa tidak nyaman selama haid.
Hal ini kemungkinan dipengaruhi kombinasi kafein dan bahan tambahan pada minuman kopi instan. Efeknya membuat tubuh lebih sensitif terhadap perubahan hormon saat siklus datang.
4. Cokelat justru punya efek perlindungan

Menariknya, tidak semua makanan berkafein berdampak negatif. Penelitian yang sama menemukan bahwa cokelat justru berhubungan dengan lebih sedikit gejala pramenstruasi.
Kandungan zat tertentu dalam cokelat, seperti magnesium dan antioksidan, mungkin membantu meredakan gejala PMS. Meski begitu, porsinya tetap perlu dibatasi agar tidak menimbulkan masalah kesehatan lain.
Keseringan minum kopi bisa membuat haid tidak teratur, baik berupa siklus yang jarang, haid berkepanjangan, atau perdarahan lebih banyak. Penelitian dari Taibah University membuktikan bahwa kopi dan kopi instan meningkatkan risiko gangguan menstruasi.
Sebaliknya, cokelat justru bisa sedikit membantu mengurangi gejala PMS. Dengan memahami hal ini, Mama dapat lebih bijak dalam mengatur konsumsi kafein sehari-hari.



















