Alami Kegelisahan yang Berlebih, Inilah 5 Faktor Terjadinya Agitasi

Pada umumnya, agitasi membuat orang suka meremas-remas tangan.

3 Juli 2021

Alami Kegelisahan Berlebih, Inilah 5 Faktor Terjadi Agitasi
Freepik/cookie_studio

Apakah di sekitar lingkungan kamu ada orang yang memiliki kegelisahan ekstrem?

Bisa jadi, ia mengalami agitasi. Yang mana terjadi kondisi kejiwaan ini, yakni berupa perasaan marah dan gelisah dari suatu kondisi atau tanpa pemicu sama sekali. 

Dilansir dari Medlineplus, agitasi bisa datang tiba-tiba atau seiring waktu. Itu bisa berlangsung selama beberapa menit, selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan. 

Sedangkan tanda agitasi sendiri suka menarik rambut, pakaian hingga meremas-remas tangan.

Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com berikan informasi mengenai 5 penyebab agitasi:

1. Gangguan saraf berkaitan hilangnya fungsi neurologis

1. Gangguan saraf berkaitan hilang fungsi neurologis
Freepik/pressfoto

Saat memiliki rasa sakit dan demam, maka dapat meningkatkan gejala agitasi.

Selain itu, gangguan saraf juga menjadi penyebab utama pertanda agitasi pada seseorang.

Pada dasarnya, kondisi medis umum seperti gangguan saraf berkaitan dengan hilangnya progresif sel-sel saraf dan fungsi neurologis.

Ketika alami gangguan saraf karena tumor otak, ini juga berisiko memicu gejala agitasi.

Editors' Pick

2. Stres kronis dapat meningkatkan kecemasan

2. Stres kronis dapat meningkatkan kecemasan
Freepik/cookie_studio

Sebenarnya, perasaan lekas marah atau kegelisahan yang parah akibat agitasi perlu mendapat perawatan khusus.

Apalagi jika stres berlebihan dan berulang, kondisi ini menjadi pemicu utama terjadinya agitasi.

Dikutip dari MQmentalhealth, stres kronis meningkatkan risiko mengembangkan depresi dan kecemasan. Setelah hormon stres dilepaskan, maka akan memengaruhi area kunci otak untuk memori dan mengatur emosi. 

Sebab ketika stres menjadi berlebihan dan berkepanjangan, ada kemungkinan dapat mengembangkan penyakit mental.

3. Orang dengan autisme bisa melakukan tindakan agresif

3. Orang autisme bisa melakukan tindakan agresif
Freepik/drobotdean

Umumnya, anak-anak atau orang dewasa dengan autism spectrum disorder (ASD) bisa memicu alami agitasi.

Biasanya ini juga terjadi gangguan perilaku seperti tindakan agresif terhadap orang lain.

Diwartakan dari Autism, banyak anak autis dan orang dewasa mengalami kecemasan. Sedangkan kecemasan terus-menerus, maka bisa sangat menyusahkan bagi orang autisme.

Bahkan perilaku agresif terjadi secara impulsif yang dikategorikan sebagai agitasi.

4. Orang dengan gangguan bipolar bisa lekas marah

4. Orang gangguan bipolar bisa lekas marah
Freepik/tirachardz

Perasaan gelisah pada agitasi, kondisi ini menggambarkan sebagai bentuk iritabilitas yang parah. 

Sedangkan kondisi penyebab terjadi agitasi pada sebagian orang, yakni karena dipicu oleh gangguan mental seperti bipolar.

Pada gangguan bipolar, agitasi sering terjadi selama episode manik dan episode depresi. Biasanya juga dikaitkan perilaku lekas marah dan tingkat energi yang berfluktuasi.

Orang dengan gangguan bipolar, ini dapat menyebabkan perubahan yang kuat dalam emosi dan tingkat energinya.

5. Ketidakseimbangan hormon mengganggu proses otak

5. Ketidakseimbangan hormon mengganggu proses otak
Freepik/stockking

Kegelisahan berlebih saat alami agitasi, biasanya terjadi karena ketidakseimbangan hormon.

Diinformasikan dari Amenclinics, terlalu banyak estrogen berkaitan dengan progesteron yang menyebabkan serangkaian lonjakan intens. Penurunan dramatis ini mengganggu proses otak, sehingga membuat orang menjadi cemas dan mudah tersinggung.

Selain itu, ketidakseimbangan hormon seperti hipotiroidisme juga membuat fungsi tubuh akan mengalami gangguan hingga depresi.

Demikian kelima penyebab agitasi karena gangguan kejiwaan. Jika mengalami gejala agitasi, segera konsultasikan ke dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.

Baca juga:

The Latest