Eksklusif: Cara Agatha Suci Menginspirasi Orang Lain Melalui Media Sosial dengan Menjadi Diri Sendiri

Setiap manusia pasti memiliki masa baik-buruk dalam kehidupannya masing-masing. Tak terkecuali Agatha Suci yang meski terlihat selalu kuat tapi juga kerap merasa terpuruk. 

Bagi mama 2 anak ini support system memang penting. Namun, ia juga memandang kalau setiap manusia bisa berubah. Sehingga Suci lebih nyaman membatasi lingkup support system yang paling ia percaya.

"Saya termasuk orang yang jarang bercerita dan keluh kesah, biasanya hanya ke adik dan itu tidak gamblang. Saya hanya bilang 'I think I am tired'. Tetapi dia juga bisa langsung mengerti dan mengajakku untuk melakukan hal yang aku suka. Dia tidak akan mengorek atau menanyakan masalah yang aku alami. Aku jutsru nyaman dengan hal itu," tutur Agatha Suci.

Banyak hal yang ia belajar dari hidup soal menjaga support system terpecayanya. Suci bisa menjamin kalau keluarganya yakni adik, suami, dan orangtua adalah 'best friend' yang tulus di hidupnya selama ini. 

"Kalau di luar dari itu memang 'best friend' tapi my life teach me friends comes-and-go," pungkasnya.

Suci mengatakan kalau 'I heal everything by my self'. Oleh karena itu sebisa mungkin ia tidak melibatkan banyak pihak untuk berkeluh kesah dan menyelesaikan masalahnya.

"Tetapi kalau cerita dikit soal hal-hal receh ya pasti ada ya, selebihnya nggak," tuturnya.

Berteman dan menjalin relasi dengan banyak orang membuat Agatha Suci sadar. Mama dari Kahlia dan Arsa ini mengungkapkan kalau teman sekitar sangat berpengaruh dengan kehidupan kita sendiri.

"Teman itu berpengaruh sekali, karena mereka jadi orang yang terus berkomunikasi dengan kita. Kalau teman kita bermasalah misalanya sama rumah tangganya, ia menceritakan banyak kekurangan pasangannya misalnya, seolah kita juga bisa mencari masalah dari pasangan kita. Jadi terbawa vibes-nya dan bisa memengaruhi," tutur Suci.

Jika sudah merasa teman itu membawa pengatuh tidak nyaman dalam kehidupannya, atau 'merasa temen saya ini toxic', pelantun lagu Selamanya ini tak segan untuk menjauh.

"Namun, kembali lagi karena kita makhluk sosial kita juga butuh berkomunikasi dengan orang lain. Harus diingat juga people change, they choose their own life jadi tidak usah dipaksakan," pungkasnya.

Agatha Suci mengingatkan kalau dalam hubungan pertemanan harus ada simbiosis mutualisme alias 'saling'. Jangan sampai dalam pertemanan kita hanya menjadi tempat curhat atau kita justru yang terus-menerus membagikan masalah hidup ke teman kita sendiri.

Saat ini banyak sekali komunitas yang berguna sebagai wadah untuk berdaya. Perkembangannya pesat dari waktu ke waktu terutama untuk komunitas para Mama di Indonesia.

Menurut Agatha Suci hal itu bagus diikuti jika Mama memang butuh. Namun, juga jangan dipaksakan jika memang tidak nyaman atau tidak suka ya. 

"Bergabung ke komunitas itu tergantung dari individu masing-masing, ada yang senang dan ada yang tidak. Bagi yang memang tidak nyaman ya banyak cara lain," tutur Agatah Suci.

Mengaku sebagai introvert, Agatha Suci punya caranya sendiri untuk berbagi hal-hal spesifik dan ingin ia ceritakan. Ia memilih untuk terlibat berkomunikasi dengan satu persatu orang agar lebih intim dan dekat.

"Ketika saya butuh ajak ngobrol orang yang spesifik. Jadi hanya satu orang. Misalnya bicara soal anak sama si A, terus soal cicilan rumah ke si B. Karena saya ingin ketika bercerita mereka dekat rasanya. Dan menempatkan cerita saya itu di sisi mereka," cerita jebolan acara Indonesian Idol ini.

Media sosial kini menjadi ladang segar untuk setiap orang membagikan kisah hidupnya. Tak terkecuali kehidupan Agatha Suci dan kedua orang anaknya, Kahlia Adinda dan Arsa Nuraga.

Istri Jeffry Thung ini menyebutkan dirinya tak sengaja aktif di media sosial. Perempuan yang mengaku masih gaptek saat ber-Instagram ini hanya membagikan secara nyata kegiatan sehari-harinya di sana.

"Saya bukan orang yang suka menjadi pusat perhatian. Misalnya, saya nyanyi karena memang suka menghibur orang, saya suka membuat orang senang dan tentunya itu sekalian menjadi mata pencaharian," tutur Suci.

Ketika mulai membuat Instagram, Suci pun mendapatkan perasaan nyaman di platform dibawah naungan Facebook Meta itu. 'Sebagai seorang yang introvert feeling social but not too social', ujarnya. 

"Akhirnya saya bagikan cerita soal anak-anak aku juga di sana. Tetapi tidak semua hal juga di-posting. Kenapa aku sharing? Ya karena itu hidup saya yang seutuhnya," pungkasnya.

Menurutnya keuntungan bermedia sosial sekarang ini banyak. Ia bersyukur karena ceritanya setiap hari bisa menginspirasi banyak orang, terutama Mama di luar sana yang juga punya anak berkebutuhan khusus seperti dirinya.

"Karena banyak sebenarnya orangtua yang tidak mengakui anaknya berkebutuhan khusus dan denial dengan itu. Banyak yang takut dan malu. Saya melalui media sosial menunjukkan kalau itu bukan hal yang memalukan dan bisa dibanggakan kok," pungkas Agatha Suci.

Dari Mama Agatha Suci kita bisa belajar banyak hal. Terutama soal menginspirasi orang lain dengan hal kecil yang bisa kita lakukan setiap hari.

Meskipun kadang kita merasa itu hal tidak seberapa, tapi dampaknya kadang jutsru besar sekali. Oleh karenanya jangan berhenti berbuat baik meskipun kecil setiap hari ya, Ma.

Millennial Mama of the Month Edisi Desember 2021 - Agatha Suci

Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Asst. Editor - FX Dimas Prasetyo  
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Dhita Novebrin Nidia
Social Media - Irma Ediarti
Design - Shania Tabina Anandanoe
Wardrobe - Handy Huang X Agatha Suci