“STEAK WARS merupakan peluang saya untuk memberikan tamu kesempatan mengeksplorasi plating yang seimbang dan selaras,” ujar Chef Arief, ditemui Popmama.com dalam edisi perdana dari STEAK WARS, pada Kamis (26/06/2025).
Cerita di Balik Kompetisi STEAK WARS, Pertarungan Dua Chef Terbaik

- STEAK WARS adalah ajang pertarungan chef terbaik yang menggabungkan teknik, cerita, dan presentasi di dapur terbuka.
- Chef Arief Rachman dan Chef Freddie Salim mempertemukan gaya masak kontras dalam kompetisi ini.
- Tamu tidak hanya menonton, tetapi juga menjadi juri aktif yang menilai setiap hidangan untuk menentukan pemenangnya.
Apa jadinya kalau makan malam disulap jadi ajang pertarungan rasa, teknik, dan kreativitas di depan mata? Bukan lewat layar, tapi disajikan langsung oleh para chef terbaik yang saling beradu di dapur terbuka.
Inilah yang terjadi di STEAK WARS dari Ironwood Steak & Grill, ajang memasak yang menggabungkan teknik, cerita, dan presentasi. Para tamu tak hanya menonton, tapi juga mencicipi dan memilih chef terbaik.
Dapur bukan lagi tempat yang tersembunyi di balik pintu. Ia jadi panggung utama, dan dua chef bertalenta jadi pemeran utamanya. Maka dari itu, Popmama.com akan mengulas lebih lanjut terkait cerita di balik kompetisi STEAK WARS, pertarungan chef terbaik.
Dua Chef Bertemu dalam Pertarungan Gaya dan Filosofi Memasak

Edisi perdana STEAK WARS mempertemukan Chef Arief Rachman dan Chef Freddie Salim. Keduanya membawa gaya masak yang kontras, harmoni plating vs teknik Asian fusion berkelas internasional.
Selama 90 menit, keduanya menyajikan tiga menu full course andalan yang disiapkan langsung di dapur terbuka. Masing-masing menu mencerminkan kepribadian dan filosofi memasak mereka.
Chef Freddie, yang pernah berkarier di dapur ternama Australia, melihat kompetisi ini sebagai ruang bermain. Baginya, STEAK WARS adalah kesempatan untuk menunjukkan sisi kreatif di balik bara dan plating.
“Kesempatan mengeksplorasi teknik memanggang sambil menciptakan atmosfer menghibur bagi tamu adalah sesuatu yang sangat saya nantikan,” ujar Chef Freddie
Cerita di Balik Pertemuan Dua Chef dengan Gaya Masak yang Berbeda

Di balik kompetisi yang terasa hangat, STEAK WARS juga menjadi ajang persahabatan antara Chef Arief Rachman dan Chef Freddie Salim. Meski gaya memasak mereka berbeda, keduanya punya semangat yang sama dalam rasa, kreativitas, dan saling menghargai.
Pertemuan mereka dalam edisi perdana STEAK WARS bukan sekadar soal menang atau kalah. Lebih dari itu, ini adalah ruang untuk saling menghormati perjalanan dan keahlian masing-masing.
“Buat saya, kompetisi ini bukan untuk saling mengalahkan. Ini ajang untuk saling memperlihatkan sisi terbaik dari cara kami memasak,” ujar Chef Arief.
Chef Freddie pun menyambut acara ini dengan semangat serupa. Ia melihat STEAK WARS sebagai momen yang menyenangkan, bukan menegangkan.
“Kami sudah saling kenal cukup lama, dan tampil bareng di acara seperti ini bikin prosesnya jauh lebih menyenangkan. Serius, tapi santai. Kompetitif, tapi tetap saling dorong untuk tampil maksimal,” kata Chef Freddie.
Pengunjung Tak Hanya Menonton, tapi Jadi Penentu Kemenangan

Salah satu aspek yang membuat STEAK WARS berbeda adalah keikutsertaan aktif para tamu sebagai juri. Mereka tidak hanya menikmati hidangan, tapi juga memberikan penilaian langsung terhadap rasa, penyajian, dan konsep dari setiap menu.
Alih-alih duduk pasif, tamu diajak merasakan atmosfer kompetisi secara utuh. Mereka ikut menilai, berdiskusi, dan pada akhirnya turut menentukan siapa yang layak keluar sebagai pemenang.
Menu yang Disajikan Menjadi Representasi Gaya Memasak Autentik

Setiap hidangan dalam STEAK WARS bukan hanya soal rasa, tapi juga cerita. Chef Arief menyajikan menu dengan pendekatan yang menjunjung harmoni bahan, memadukan elemen klasik dengan plating yang tenang dan terstruktur.
Ia percaya, bahwa ‘Tidak boleh ada elemen yang saling bersaing dalam satu piring,’ Sementara itu, Chef Freddie memanfaatkan latar belakangnya di dapur Thai dan fusion modern.
Hidangan yang ia bawa mengejutkan, dengan racikan bumbu berani dan teknik memanggang yang presisi. Tiap gigitan terasa seperti kilas balik dari dapur-dapur tempat ia pernah bekerja.
Rangkaian hidangan juga dilengkapi dengan pasangan koktail eksklusif yang memperkuat cita rasa setiap course. Ditutup dengan dessert spesial dari pastry chef Topgolf Jakarta.
Nah, jadi itu tadi, ya cerita di balik kompetisi STEAK WARS, pertarungan chef terbaik. Dengan harga sebesar Rp750.000, pengunjung mendapatkan pengalaman makan malam yang tak biasa, menyaksikan langsung aksi para chef, mencicipi menu eksklusif, hingga ikut menentukan siapa pemenangnya.



















